Bahasa Arab: Bahasa Global Sains dan Internasional di Masa Kejayaan Islam - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

Oleh: Ustadzah Suaebah Binti Sayidi, Lc, M.S.I (Pendidik di Pondok Pesantren Modern Al-Muflihun Temanggung)

Pada masa keemasan Islam, dari abad ke-8 hingga ke-13, bahasa Arab mengalami transformasi luar biasa. Bahasa yangg awalnya terbatas di Jazirah Arab ini menjadi bahasa utama sains, teknologi, dan diplomasi internasional—sebuah lingua franca yangg menghubungkan beragam peradaban. Peran ini tidak muncul begitu saja, tetapi merupakan hasil dari aktivitas ilmiah yangg terencana dan didukung penuh oleh para pemimpin Islam.

Peran Kunci dalam Sains dan Teknologi

Peran bahasa Arab sebagai bahasa sains dimulai dengan aktivitas translator besar-besaran yangg dikenal sebagai Gerakan Penerjemahan (The Translation Movement). Gerakan ini dimulai pada masa Dinasti Umayyah namun mencapai puncaknya di bawah Dinasti Abbasiyah, terutama di Bait al-Hikmah (Rumah Kebijaksanaan) di Baghdad.

Ribuan manuskrip krusial dari peradaban Yunani, Persia, dan India diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Para penerjemah, yangg sering kali dibayar setara dengan berat kitab yangg mereka terjemahkan, bekerja tanpa lelah. Mereka menerjemahkan karya-karya esensial seperti:

  • Matematika: Elements karya Euclid, Almagest karya Ptolemy.
  • Kedokteran: Karya-karya Hippocrates dan Galen.
  • Filsafat: Tulisan Plato dan Aristoteles.
  • Astronomi: Karya-karya dari India dan Persia.

Penerjemahan ini tidak hanya sekadar menyalin, tetapi juga menganalisis, mengkritik, dan mengembangkan pengetahuan tersebut. Ilmuwan Muslim kemudian membangun fondasi ini untuk menciptakan karya-karya orisinal.

  • AlKhawarizmi mengembangkan aljabar (al-jabr) dan memperkenalkan algoritma—nama yangg diambil dari namanya sendiri—serta sistem bilangan desimal yangg kita gunakan hari ini.
  • Ibnu Sina (Avicenna) menulis Al-Qanun fi at-Tibb (Canon of Medicine), yangg menjadi kitab teks kedokteran standar di Eropa selama berabad-abad.
  • Al-Biruni melakukan penelitian ekstensif di bagian astronomi dan geografi, apalagi menghitung jari-jari Bumi dengan kecermatan yangg luar biasa.

Melalui karya-karya ini, bahasa Arab menjadi wadah bagi ide-ide ilmiah yangg paling mutakhir pada masanya.

Bahasa Internasional untuk Perdagangan dan Diplomasi

Selain menjadi bahasa sains, bahasa Arab juga menjadi bahasa internasional alias lingua franca yangg tak terbantahkan. Hal ini didukung oleh tiga aspek utama:

  1. Wilayah Kekuasaan yangg Luas: Kekhalifahan Islam membentang dari Spanyol (Andalusia) di barat hingga ke perbatasan Tiongkok di timur. Bahasa Arab menjadi perangkat komunikasi yangg umum di seluruh wilayah yangg beragam ini, memfasilitasi perdagangan, pemerintahan, dan pertukaran budaya.
  2. Jalur Perdagangan: Para pedagang Muslim, yangg dikenal dengan rute perdagangan yangg luas, menyebarkan bahasa Arab ke beragam pelosok dunia. Mereka memperkenalkan istilah-istilah Arab untuk komoditas dan perhitungan, yangg kemudian diserap oleh bahasa-bahasa lokal.
  3. Haji dan Ziarah: Jutaan Muslim dari beragam negara berkumpul setiap tahun untuk menunaikan ibadah haji di Mekkah. Bahasa Arab menjadi media utama bagi mereka untuk berkomunikasi, memperkuat statusnya sebagai bahasa persatuan umat.

Status ini menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa utama di istana, pasar, dan universitas di seluruh bumi Islam, yangg saat itu merupakan pusat-pusat peradaban. Bahkan intelektual dan filsuf non-Muslim, seperti Maimonides (seorang filsuf Yahudi), menulis karya-karyanya dalam bahasa Arab lantaran jangkauan audiens yangg lebih luas.

Warisan Abadi Bahasa Arab

Meskipun kekuasaan bahasa Arab dalam sains dan teknologi mulai meredup setelah abad ke-13 seiring munculnya peradaban Eropa, warisannya tetap tak terhapuskan. Banyak kata dan konsep ilmiah yangg kita gunakan hingga hari ini mempunyai akar dari bahasa Arab:

  • Aljabar (al-jabr)
  • Algoritma (al-Khwarizmi)
  • Kimia (al-kimiya)
  • Zenith (samt ar-ra’s)
  • Nadir (nazir)
  • Sirocco (syarqiy)

Warisan ini adalah bukti nyata bahwa bahasa Arab pada masa keemasannya berfaedah sebagai jembatan pengetahuan, menghubungkan Timur dan Barat, serta meletakkan dasar bagi Revolusi Ilmiah di Eropa. Ini adalah contoh gimana sebuah bahasa bisa menjadi katalisator bagi kemajuan peradaban.

Ponpes Al-Muflihun memberikan kesempatan bagi Anda untuk berzakat, berwakaf dan berinfak untuk keperluan santri dhuafa dan anak yatim yangg mukim di Pondol. Kirimkan biaya Anda melalui LazizMu KLL Ponpes Al Muflihun:

Kirim ke LazisMu KL Ponpes Al-Muflihun

No Rek:

BSI: 7890090073

Comments

comments

-->
Sumber almuflihun.com
almuflihun.com