Tanya:
Assalamualaikum saya mau bertanya,apakah ada ayat alquran dan hadist nan menjelaskan bahwa kata hati selalu betul dan menyuruh kita untuk mendengarkan kata hati?soalnya saya dengar dari khutbah jumat dulu seingat saya pengkhutbah nya menggunakan ayat alquran/hadist. (Silfia Devi – Boyolali)
Jawab:
Wa’alaikum salam. Manusia mempunyai hati nurani nan selalu berbincang sendiri. Hati terdalam itu, selalu jujur dan tak pernah dapat ditipu. Ketika seseorang melakukan jahat, hati nurani sebenarnya memberontak dan menolak.
Oleh lantaran itu, kita diperintahkan untuk menjaga diri atas suatu perbuatan. Jika ragu, tanyakan pada hati nurani terdalam. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
يَا وَابِصَةُ اسْتَفْتِ قَلْبَكَ وَاسْتَفْتِ نَفْسَكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ الْبِرُّ مَا اطْمَأَنَّتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي النَّفْسِ وَتَرَدَّدَ فِي الصَّدْرِ وَإِنْ أَفْتَاكَ النَّاسُ وَأَفْتَوْكَ
“Wahai Wabishah, mintalah fatwa pada hatimu (3x), lantaran kebaikan adalah nan membikin tenang jiwa dan hatimu. Dan dosa adalah nan membikin bimbang hatimu dan goncang dadamu. Walaupun engkau meminta fatwa pada orang-orang dan mereka memberimu fatwa” (HR. Ahmad)
Hanya terkadang, manusia kalah dengan hawa nafsu. Jika terlampau banyak maksiat, perkataan hati nurani menjadi tenggelam dan nan muncul adalah kata hawa nafsunya. Maka agar hati nurani selalu terbuka, dan kata hati dapat dibedakan secara jelas dengan kata hawa nafsu, ada rambu-rambu.
Kata hati bakal selalu mendukung perbuatan nan sesuai Al-Qur’an dan Sunnah. Sementara hawa nafsu bakal selalu menyelisihi ini. Oleh karenanya kita wajib mengerti dan alim pada Allah dan Rasul-Nya melalui Al-Qur’an dan Sunnah itu.
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ
“Hai orang-orang nan beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dan janganlah Anda merusakkan (pahala) amal-amalmu” (Qs. Muhammad: 33).
Ia juga berfirman:
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَإِنَّمَا عَلَى رَسُولِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
“Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, jika Anda beralih maka sesungguhnya tanggungjawab Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang” (Qs. At Taghabun: 12).
Allah Ta’ala juga berfirman:
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
“Jika Anda berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah dia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika Anda betul-betul beragama kepada Allah dan hari kemudian. nan demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An Nisa: 59).
Rambu-rambu ini agar kita tak terkecoh dan bingung, mana kata hati nurani dan mana kata hawa nafsu. Semoga dengan ini, kita dapat membedakan mana nan betul dan salah serta selalu dapat mengikuti kebenaran. Wallahu a’lam. (Ustadz Wahyudi Sarju Abdurrahim, Lc., M.M.)
Comments
comments