Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Disambut PCIM Malaysia di Rumah Sendiri - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Malaysia menyambut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir dan rombongan di markas dakwah, Rumah Hamka Malaysia (RUHAMA) pada Senin, 5 Mei 2025.

Haedar Nashir berada di Kelantan Malaysia sejak minggu, 4 Mei 2025 dalam rangka menjalankan beberapa agenda. Pada Minggu (4 Mei 2025) jam 19:00 -23:00 beliau mengikuti Saur Gemilang dan Penganurahan, di mana beliau mendapat Penganugerahan sebagai Tokoh Pendidikan dan Keusahawanan dari Universiti Malaysia Kelantan (UMK).

Selanjutnya, pada Senin (5 Mei 2025) beliau turut mengisi Program Bicara Tokoh jam 09:30 -12:15 di Auditorium Pejabat Perpustakaan UMK, dan Sidang Konvokesyen jam 13:30-17:00 di Dewan Tuanku Canselor UMK, Bachok, Kelantan.

Setelah itu, Haedar bertolak dari Kelantan naik pesawat ke Kuala Lumpur, dan tiba di markas dakwah PCIM-PCIA Malaysia, Rumah Hamka Malaysia (RUHAMA), pada pukul 8:45 malam.

Ikut pula dalam rombongan silaturahmi ini Ketua PP Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman, Mantan Ketua PP ‘Aisyiyah Hj. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si., Rektor UNISA Yogyakarta Dr. Warsiti, Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon dan Bendahara Umum PP Pemuda Muhammadiyah Machendra Setya Atmaja.

Sejak pukul 7:30 malam warga Muhammadiyah Malaysia telah berduyun-duyun mendatangu RUHAMA untuk ikut menyambut kedatangan rombongan.

Wakil Ketua PCIM Malaysia Darsun Safuan mengungkapkan rasa gembiranya atas kunjungan rombongan ini: “Kemarin waktu mendapat kabar bahwa Ayahanda Prof. Haedar datang ke Malaysia, kami sangat gembira, karena akan ada waktu bersilaturrahmi dengan kami warga PCIM PCIA Malaysia”.

Pada 3 Maret 2025 lalu, Haedar Nashir juga datang ke Malaysia menghadiri undangan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim, namun karena jadwal yang berlalu padat beliau tidak bisa bersilaturahmi dengan warga.

Darsun pun melanjutkan: “Silaturrahmi ini adalah pengobat rindu Warga Muhammadiyah Malaysia kepada ayahanda, karena terhitung sudah 5 tahun, sejak sebelum pandemi Covid-19 (tepatnya Maret 2019), ayahanda datang di tengah kita warga Muhammadiyah Malaysia dalam acara pengukuhan Pimpinan PCIM-PCIA Malaysia. Maka kami sangat bersemangat, lantai di RUHAMA ini empat hari lalu masih semen plaster. Bim salabim, kini sudah di keramik semua”.

Darsun juga menyampaikan perkembangan PCIM Malaysia terutama kemajuan Wasola: “Wasola ini berdiri di tengah badai pandemi, dan ibarat anak bayi yang baru lahir sudah dipaksa untuk berjalan. Kami belum mempunyai pengalaman berbisnis, ditambah lagi badai Covid-19. Alhamdulillah, dengan kerja sama dari semua warga, sekarang wasola bisa menopang semua kegiatan PCIM-PCIA Malaysia”.

Haedar Nashir mengungkapkan rasa bangga kepada warga Muhammadiyah Malaysia: “Di mata kami di Pimpinan Pusat, PCIM Malaysia ini adalah PCIM yang terbesar, besar anggotanya dan juga besar gerakannya”.

Menurutnya, meskipun jalan dakwah PCIM Malaysia tidak mudah, kalau kita yakin akan pertolongan Allah maka akan ada jalan, “Karena kita sedang menolong agama Allah, maka Allah Allah akan menolong kita, sebagaimana termaktub dalam QS. Muhammad ayat 7.”

Haedar juga mengapresiasi semangat kemandirian PCIM-PCIA Malaysia: “Saya berpesan, RUHAMA ini jangan terlalu mewah dan ingin yang sempurna, karena kalau mau yang yang sempurna biasanya gak selesai-selesai. Yang terpenting adalah program, gerakan, tugas untuk pengembangan jangka panjang”.

Sementara itu, Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini berharap agar PCIA Malaysia bisa mengimbangi gerakan PCIM Malaysia: “PCIA sebagai gerakan perempuan Islam berkemajuan, tentu ‘Aisyiyah tak cukup hanya menjadi pelengkap”.

Senada dengan Haedar, Siti Noordjannah juga mengapresiasi gerakan PCIA Malaysia yang sudah mempunyai Sanggar Belajar ‘Aisyiyah. Sambil menahan air mata Noordjannah berkata merasa “sangat sedih bila melihat anak-anak yang dalam keterbatasan untuk menempuh pendidikan. Alhamdulillah PCIA Malaysia bisa menghadirkan suasana dan masa depan mereka”.

Akhirnya, silaturahmi pun ditutup dengan doa dan foto bersama sekitar pukul 11 malam. Kemudian, di keesokan harinya, pukul 7 pada 6 Mei 2025, rombongan sempat singgah di Wasola sebelum melanjutkan perjalanan ke bandara untuk pulang ke Indonesia.

MPI PCIM Malaysia

-->
Sumber pcimmalaysia.org
pcimmalaysia.org