Strategic Global Partnership for Palestine
WARTAMU.ID, Jakarta, 16 Desember 2024 – Dalam seminar bertajuk “Prospect of Palestine Peacebuilding Program and nan Future of Gaza” yang diadakan di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Lazismu bersama berbagai mitra strategis menegaskan komitmennya untuk mendukung perdamaian dan pemberdayaan masyarakat Palestina. Acara yang berlangsung pada hari ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan solidaritas Palestina yang diinisiasi sejak 11 Desember 2024 di beberapa universitas Muhammadiyah di Yogyakarta dan Surakarta.
Sejak agresi Israel dimulai pada Oktober 2023, konflik di Palestina terus memakan korban jiwa. Berdasarkan laporan United Nations Office for nan Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), lebih dari 42.000 warga Palestina telah meninggal dunia, termasuk 13.319 anak-anak. Selain itu, 100.282 orang dilaporkan terluka, dengan ribuan lainnya kehilangan anggota keluarga dan tempat tinggal. Serangan yang terus berlangsung juga menyebabkan 35.055 anak menjadi yatim.
“Ini adalah tragedi kemanusiaan yang mendalam. Namun, kita harus melangkah lebih jauh dengan memberikan harapan bagi generasi muda Palestina agar mampu bangkit dan menatap masa depan,” ungkap Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq A. Mughni.
Lazismu, bekerja sama dengan Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah, telah meluncurkan programme Peacebuilding Lab sejak Juni 2024. Program ini dirancang untuk memberikan konseling, penyembuhan trauma, dan pelatihan bagi 200 pemuda Palestina agar menjadi agen perubahan yang mempromosikan diplomasi damai.
“Kami ingin generasi muda Palestina mendapatkan kekuatan psikologis dan kapasitas yang cukup untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan dukungan mitra lokal dan internasional, programme ini berupaya membangun optimisme di tengah krisis,” jelas Syafiq.
Seminar ini menjadi ajang penting untuk memperkuat dialog lintas budaya dan memperluas kolaborasi internasional. Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais, menegaskan pentingnya transparansi dalam programme bantuan dan kolaborasi global. “Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan solidaritas dunia dan memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Lazismu juga memaparkan berbagai pencapaian bantuan kemanusiaan sejak 2018, seperti:
- Beasiswa pendidikan bagi mahasiswa Gaza di Indonesia.
- Bantuan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron.
- Bantuan darurat untuk korban konflik, termasuk makanan, pakaian, dan peralatan kesehatan.
- Program pemberdayaan ekonomi berbasis peternakan dan pertanian.
Al-Houcine Rhazoui, Direktur Bidang Kebudayaan Organisation of Islamic Cooperation (OIC), mengapresiasi inisiatif Muhammadiyah dalam mengembangkan programme berbasis kemanusiaan dan pendidikan. “Kolaborasi ini memberi harapan baru bagi generasi muda Palestina untuk mempertahankan identitas dan martabat mereka,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Kayed al-Meary dari Witness-Syahid Center menyampaikan bahwa programme pemberdayaan seperti ini sangat penting untuk membangun ketahanan sosial di Palestina. “Kami berfokus pada meningkatkan kapasitas generasi muda agar menjadi pemimpin yang mampu melindungi komunitas mereka dan mempromosikan perdamaian.”
Seminar yang dipandu oleh Yasmi Andriansyah, anggota LHKI PP Muhammadiyah, juga menghadirkan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Alshun, serta perwakilan dari berbagai mitra global. Mereka sepakat bahwa kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam membangun solidaritas internasional.
Melalui programme Strategic Global Partnership for Palestine, Lazismu dan Muhammadiyah berharap dapat memberikan kontribusi nyata untuk memperbaiki kondisi di Palestina. Tidak hanya pada aspek bantuan kemanusiaan, tetapi juga dalam membangun kapasitas generasi muda sebagai pilar utama masa depan Gaza.
Dibaca: 2,357
10 bulan yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·