10 Perempuan Paling Berpengaruh dalam Sejarah Islam
INFOMU.CO | Jakarta – Dalam sejarah Islam, wanita mempunyai peran yangg sangat krusial dan berpengaruh, baik dalam bagian dakwah, pendidikan, politik, maupun keteladanan akhlak. Mereka bukan sekadar pendamping, tetapi juga penggerak dan penjaga nilai-nilai Islam di beragam masa.
Para wanita berpengaruh ini berasal dari era Nabi Muhammad SAW, sahabat, hingga setelah masa tabi’in. Masing-masing mempunyai peran yangg patut diteladani.
Perempuan Paling Berpengaruh dalam Islam
Berikut ini adalah sepuluh wanita paling berpengaruh dalam sejarah Islam yangg patut dijadikan teladan oleh generasi masa kini.
1. Khadijah binti Khuwailid
Dikutip dari kitab 20 Bidadari Surga karya Mujahidin Nur, dijelaskan bahwa Khadijah binti Khuwailid adalah istri pertama Nabi Muhammad SAW sekaligus wanita pertama yangg memeluk Islam. Beliau dikenal sebagai sosok wanita cerdas, dermawan, dan handal dalam mendukung perjuangan Rasulullah SAW. Seluruh kekayaan dan tenaganya dia gunakan untuk mendukung dakwah Islam pada masa-masa awal.
Rasulullah SAW apalagi selalu mengenang Khadijah sebagai sosok yangg setia dan beragama saat semua orang meragukannya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,
“Dia (Khadijah) beragama kepadaku ketika orang-orang ingkar kepadaku, dan dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku.” (HR Ahmad dan Hakim)
2. Aisyah binti Abu Bakar
Aisyah RA, istri Rasulullah SAW, dikenal sebagai salah satu ustadz wanita paling pandai sepanjang sejarah Islam. Beliau meriwayatkan lebih dari 2.000 hadits, menjadikannya salah satu sumber utama pengetahuan tentang kehidupan dan aliran Nabi SAW.
Selain itu, Aisyah juga berkedudukan aktif dalam pendidikan dan fatwa di masa para sahabat. Banyak tokoh Islam besar yangg belajar langsung dari beliau. Kecerdasannya dalam memahami norma Islam menjadikan Aisyah RA simbol wanita berilmu dan berpengaruh dalam sejarah Islam.
3. Fatimah az-Zahra
Dilansir dari laman Muhammadiyah, Jumat (24/10/2025), Fatimah az-Zahra adalah putri bungsu Nabi Muhammad SAW dan istri dari Ali bin Abi Thalib RA. Ia dikenal lantaran keteguhan iman, kesederhanaan, dan kasih sayangnya kepada family serta umat.
Rasulullah SAW sangat mencintainya hingga bersabda,
“Fatimah adalah bagian dariku. Barang siapa membuatnya marah, berfaedah membuatku marah.” (HR Bukhari dan Muslim)
Fatimah menjadi teladan bagi kaum muslimah sebagai wanita yangg menjaga kehormatan, berkhidmat pada orang tua, dan selalu sabar dalam menghadapi ujian hidup.
4. Sumayyah binti Khayyat
Sumayyah binti Khayyat dikenal sebagai wanita pertama yangg gugur sebagai syahid dalam Islam. Ia disiksa oleh kaum Quraisy lantaran mempertahankan keimanannya kepada Allah SWT, namun tidak pernah goyah sedikit pun.
Keberanian dan kesetiaannya menjadi bukti bahwa kekuatan ketaatan tidak mengenal jenis kelamin. Sumayyah dikenang sebagai simbol perjuangan dan keberanian wanita muslim.
5. Hafshah binti Umar
Hafshah RA, putri Umar bin Khattab sekaligus istri Rasulullah SAW, mempunyai peran besar dalam pelestarian Al-Qur’an. Setelah Rasulullah wafat, Hafshah dipercaya untuk menyimpan naskah mushaf Al-Qur’an pertama yangg disusun pada masa Khalifah Abu Bakar.
Dari mushaf inilah kemudian dilakukan penyalinan resmi di masa Khalifah Utsman bin Affan. Hafshah dikenang sebagai sosok yangg berkedudukan krusial dalam menjaga keaslian kitab suci umat Islam.
6. Asma’ binti Abu Bakar
Asma’ binti Abu Bakar adalah putri Abu Bakar Ash-Shiddiq dan kakak dari Aisyah RA. Ia termasuk golongan pertama yangg memeluk Islam di Makkah dan dikenal lantaran keteguhan, keberanian, serta kecerdasannya. Istri dari al-Zubair bin al-‘Awwam ini turut mengalami masa-masa susah saat awal dakwah Islam dan ikut berhijrah ke Madinah.
Asma’ juga dikenal sebagai sosok wanita handal yangg ikut berkedudukan dalam Perang Yarmuk melawan Bizantium. Setelah wafatnya Rasulullah SAW, dia menjadi salah satu rujukan krusial dalam pengetahuan hadits dan aliran Islam. Dari keturunannya lahir banyak tokoh besar, termasuk putranya ‘Urwah bin al-Zubair, seorang ustadz terkemuka di bagian hadits.
7. Zainab binti Ali
Merangkum kitab Putri-Putri Sahabat Rasulullah karya Ahmad Khalil Jam’ah, Zainab binti Ali, cucu Rasulullah SAW, adalah saksi dan penyampai kisah tragedi Karbala. Ia menyaksikan kerabat kandungnya, Husain bin Ali, gugur sebagai syahid. Namun meski penuh duka, Zainab tetap tegar menyuarakan kebenaran dan menentang kezaliman Yazid.
Keberaniannya menjadikan Zainab sebagai simbol kekuatan moral dan bunyi keadilan dalam sejarah Islam.
8. Ummu al-Darda’ al-Sughra
Ummu al-Darda’ al-Sughra adalah salah satu ustadz wanita terkemuka dari generasi setelah Nabi Muhammad SAW. Ia dikenal sebagai perawi hadits, mahir hukum, dan penghafal Al-Qur’an sejak usia muda.
Murid dari Aisyah RA, Salman al-Farisi, dan Abu Hurairah ini kemudian mengajar di Masjid Agung Damaskus, di mana dia membimbing banyak murid, baik laki-laki maupun perempuan. Beberapa di antaranya apalagi menjadi ustadz besar dan pemimpin, termasuk Khalifah ‘Abd al-Malik bin Marwan.
9. Rabiah Al Adawiyah
Nama Rabiah Al Adawiyah tak asing di bumi tasawuf. Ia adalah sufi wanita asal Basrah (Irak) yangg lahir pada 713 M, menurut kitab Khazanah Orang Besar Islam dari Penakluk Jerusalem hingga Angka Nol karya RA Gunadi dan M Shoelhi.
Rabiah Al Adawiyah dikenal sebagai sufi pembawa ‘agama cinta’. Sufisme Rabiah Al Adawiyah telah mencapai pada titik mahabbatullah (cinta pada Allah). Kesufiannya sangat diakui pada masanya.
10. Fatimah Al-Fihri
Fatimah Al-Fihri masuk deretan muslimah paling berpengaruh dalam sejarah Islam. Ia adalah pendiri universitas tertua di dunia, Universitas Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko, yangg awalnya sebuah masjid dan madrasah.
Fatimah Al-Fihri berkedudukan krusial dalam bumi pendidikan. Menurut kitab Sejarah Terlengkap Peradaban Islam karya Abdul Syukur al-Azizi, Universitas Al-Qarawiyyin sukses mengumpulkan sejumlah risalah krusial dari beragam disiplin ilmu. (hikmah/dtk)
8 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·