Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – Latar belakang hadirnya dapur sehat dan kantin sehat ramah anak SD Muhammadiyah 1 Solo adalah kekhawatiran terhadap kondisi derajat kesehatan anak didik yangg semakin menurun akibat dari tidak dilaksanakannya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), baik di sekolah maupun di rumah.
Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah, Sri Sayekti saat memberikan motivasi pada peserta Jambore Sekolah Ekologis 2025 berjudul Sekolah Ekologis: Belajar, Berkarya, Berkelanjutan, Kamis (23/10/25).
Sayekti, sapaannya, menjelaskan, anak lebih menyukai makan-makan sigap saji, makanan yangg mengandung unsur kimia berbahaya. Kebiasaan mengkonsumsi pangan bahan yangg tidak bervariasi, sehingga kecukupan gizi tidak tercapai.
“Karena banyaknya pedagang di sekitar sekolah saat jam pulang siswa. Dan kita menyediakan tempat pengolahan dapur alias tempat penyiapan makanan kudu memenuhi persyaratan sesuai kantin sehat ramah anak. Peserta jambore hari ini ikut merasakan MBG sekolah di siang hari,” katanya.
Kemudian gimana peserta didik sejak awal mengenal krisis lingkungan yangg semakin kompleks, mulai dari polusi udara, cemaran plastik, hingga akibat nyata dari krisis iklim.
Baca Juga: Kasus Timothy dan Krisis Kemanusiaan di Dunia Kampus: Kemana Sesungguhnya Arah Pendidikan Kita?
“Menuntut hadirnya pendidikan yangg bisa menumbuhkan kesadaran dan tindakan nyata sejak dini. Anak-anak mempunyai kewenangan esensial untuk tumbuh di lingkungan yangg bersih, sehat, aman, dan berkelanjutan,” bebernya.
Dalam perihal ini, sekolah berkedudukan strategis tidak hanya sebagai ruang belajar, tetapi juga sebagai tempat pembentukan karakter ekologis. Melalui pembiasaan, inovasi, dan keterlibatan aktif, sekolah dapat menjadi teladan sekaligus motor penggerak perubahan menuju masyarakat yangg peduli lingkungan.
“Kalau di sekolah ada program Adiwiyata yangg membantu sekolah lebih meningkatkan prestasi dan kulitas sekolah, langkah penghematan daya dalam upaya kesiapan daya listrik, kami libatkan siswa dan perwakilan paguyuban orang tua siswa pasang stiker himbauan irit daya lewat kreasi visual inspiratif mudah diingat,” paparnya.
Hadirnya sekolah ekologis bisa meningkatkan pemahaman dan komitmen peserta didik dan sekolah dalam penerapan konsep Sekolah Ekologis sebagai bagian dari pendidikan lingkungan yangg berkelanjutan.
“Mendorong partisipasi aktif peserta didik melalui aktivitas kolaboratif, inspiratif, dan berbagi praktik baik antar sekolah secara nasional,” pungkasnya. (Dwi)-sa
English (US) ·
Indonesian (ID) ·