Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan pada Anak, Kemensos dan Dikdasmen PNF PDM Yogyakarta Ajarkan 3 Hal Ini Agar Anak Selamat dari Bullying - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Perilaku bullying akhir akhir ini marak terjadi, sehingga membikin orang tua lebih  waspada. Bullying bisa terjadi dimana saja,di rumah, lingkungan  masyarakat, apalagi di sekolah alias di pesantren.  Bahkan menurut data, sekolah dan pesantren adalah tempat rawan terjadinya bullying. Hal ini makin diperkuat dengan buletin berita di media sosial tentang bullying di beragam sekolah di Indonesia. Fakta inilah yangg membikin kita kudu bekerjasama untuk ikut mencegah dan menangani bullying anak terutama di sekolah dan pesantren.

Salah satu upaya preventif yangg dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mengadakan sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan pada anak. Sebagai aplikasinya, pemerintah dalam perihal ini Kementerian Sosial telah menggandeng kurang lebih 8 kementerian dan beragam pihak mengenai untuk memberi edukasi dan info seputar pencegahan dan penanganan kekerasan pada anak.

Salah satu corak nyata program ini adalah telah terlaksananya aktivitas Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan pada Anak di aula SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta pada (7/9).  Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan sekolah muhammadiyah se kota Yogyakarta, takmir masjid, ortom Muhammadiyah dan lembaga sosial Muhammadiyah seperti PAY (Panti Asuhan Yatim).

Acara ini merupakan kerjasama antara Kementerian Sosial Republik Indonesia dengan Majelis Dikdasmen PNF ( Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal) PDM kota Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh Ishafit dan Nova Dwiyanto Suli (atau yangg mewakilinya) serta dua narasumber ialah Faozan Amar, (staf kementerian sosial RI) dan Ginanjar Maulana F (Psikolog).  Menurut sambutan dari perwakilan staf kementerian sosial bahwa aktivitas serupa juga sedang berjalan di berbagai  wilayah di Indonesia.

Dalam pemaparannya, Faozan Amar menyampaikan beberapa ialah landasan Al quran dan norma dalam mendidik anak,  arti kekerasan pada anak, jenis jenisnya, penyebab, akibat dan pencegahannya.

Selain itu ditampilkan juga beberapa infografik mengenai jumlah kekerasan anak sepanjang Maret hingga Agustus 2024 di Yogyakarta dan kekerasan anak berasas gender, jenis dan lokasinya. Namun pembahasannya lebih memfokuskan pada point pencegahannya. Bahwa pencegahan kekerasan pada anak secara umum dapat dilakukan, ialah dengab pendidikan dan kesadaran, sistem perlindungan, dan support untuk korban.

Baca Juga: Yang Tradisional nan Berkemajuan

Ketiga action ini dapat dilakukan di tingkat satuan pendidikan, lembaga dan pemerintah setempat. Sedangkan untuk pencegahan di rumah, menurut Ginanjar Maulana, para orang tua  bisa melakukan 3 perihal berikut ini:

1. Buat Daftar Tanggapan

Di rumah, para orang tua bisa mengajarkan anak anaknya untuk merespon perilaku bullying dengan memberikan beberapa kosakata  berupa frasa alias kalimat yangg dapat digunakan anak untuk menunjukkan seseorang agar menghentikan perilaku penindasannya. Kalimat yangg digunakan kudu sederhana dan lugas namun tidak berkarakter antagonis, seperti,  “Tinggalkan saya sendiri.” “Mundur.” “Itu tidak bagus.” Kalimat ini bakal lebih powerfull jika dibarengi dengan menatap mata si pelaku.

Jika pelaku bullying terlihat lebih besar dan berani, maka ajarkan pada anak untuk mengelak alias mengabaikannya.

2. Bangun Rasa Percaya Diri Anak Anda

Semakin baik emosi anak terhadap dirinya sendiri, semakin mini kemungkinan penindasan bakal mempengaruhi nilai dirinya. Dorong hobi, aktivitas ekstrakurikuler, dan situasi sosial yangg menghasilkan sisi terbaik anak.

Selanjutnya perkuat perilaku positif anak. Menghargai kekuatan anak dan mendorong hubungan  yangg sehat dengan orang lain dapat memengaruhi nilai diri, meningkatkan kepercayaan diri anak dalam jangka panjang, dan mencegah potensi situasi intimidasi

3. Ajari Anak Cara Bereaksi nan Benar

Ketika anak kita ada dalam posisi terintimidasi, ajarkan anak untuk bereaksi yangg benar, yaitu:

1).  Mengingat nilai diri mereka

2).  Memproyeksikan kepercayaan diri

3).  Menanggapi dengan humor

4). Tetap kondusif dan memberi tahu orang dewasa.

5). Memperlakukan orang lain dengan kebaikan.

(Yeyen Robiah)-lsz

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id