KOTA MAGELANG-Program Pesantren Akhir pekan sebagai terobosan dalam mengawal pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang. Program ini sudah melangkah selama 1 tahun dan mempunyai akibat positif. Sebagai program berkelanjutan, setiap bulan dilaksanakan secara berurutan yangg dimulai dari kelas VII hingga kelas IX.
Sebagai sekolah terbaik di Kota Magelang, SMP Mutual berkomitmen untuk terus melangkah bahwa akhlaq hari ini menjadi ruang berbobot dalam membangun nilai.
Ahmad Haryanto, M. Pd selaku kepala SMP Mutual menyampaikan bahwa program "Pesantren Akhir Pekan" ini diberikan untuk siswa program fullday. Dilaksanakan diakhir pekan, jum'at malam sabtu.
"Memang ini bukan menjadi satu-satunya terobosan merawat akhlaq. Namun, ini hanya salah satu ikhtiar dalam memberikan pembiasaan baik. Seperti dalam aktivitas ini ada budaya qiyamul lail. Diharapkan nantinya bakal menjadi pembiasaan dan tersentuh hatinya", ucapnya.
Dalam aktivitas ini, Ahmad sapaan akrabnya menyampaikan juga bahwa aktivitas ini melibatkan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Rejowinangun Utara dalam corak "subuh warior" di masjid Taufiqul Huda yangg ada di Nambangan.
"Ini membangun karakter anak untuk belajar hidup bersosial langsung dengan masyarakat", tuturnya.
Acara ini diawali dari shalat ashar berjamaah di sekolah. Selanjutnya obrolan ayat dan kajian malam berbareng narasumber yangg disiapkan oleh sekolah, Sultan Kumala Nasution, M. SI dengan tema "Merenda Cita-Cita Untuk Masa Depan".
Iqbal Wijdani, LC selaku wakil kepala sekolah bagian Al Islam Kemuhammadiyah menjelaskan bahwa aktivitas pesantren akhir pekan ini memang menjadi pemantik. Harapannya orang tua menjadi bagian krusial untuk menjadi ruang kebersamaan dalam mengawal pembiayaan nanti.
"Maka ketika ada kelas orang tua, kami juga selalu menegaskan bahwa orang tua adalah pemilik anak. Menabur angan panjang sebagai aset berbobot masa depan. Maka pembimbing sebagai penyedia tidak bakal bisa mengawasi 24 jam. Kecuali kami diboarding", tambahnya.
Pungkasnya, bahwa sekolah itu menjadi pemantik, namun suksesnya pendidikan adalah soal role model dari orang tua, sekolah dan lingkungan. nan semua adalah jantung pendidikan dan kudu kolaboratif.
Kontributor : Fury
1 minggu yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·