Sentimen Positif Dominasi Pemberitaan Pemerintahan Prabowo–Gibran, tapi di Medsos Sebaliknya - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 hari yang lalu

Sentimen Positif Dominasi Pemberitaan Pemerintahan Prabowo–Gibran, tapi di Medsos Sebaliknya

Direktur DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati. (Foto: Dok.)

MAKLUMAT — Lembaga Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia berbareng Binokluar merilis hasil riset mengenai gimana pemberitaan politik dan kerakyatan di beragam platform media selama satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran. Analisis menunjukkan pemberitaan di media arus utama condong positif, sementara percakapan di media sosial (medsos) justru didominasi sentimen negatif.

Direktur DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati, menjelaskan bahwa pihaknya melakukan riset ini dengan kajian info berbasis kepintaran buatan (AI) terhadap pemberitaan politik dan kerakyatan di beragam platform media selama satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran. Analisis dilakukan terhadap media siber, cetak, elektronik, serta percakapan di media sosial seperti X, Facebook, Instagram, YouTube, dan TikTok.

“Peneliti memasukan keyword seperti keahlian pemerintahan Prabowo Gibran, politik dan kerakyatan di media arus utama dan percakapan melalui sosial media yangg berangkaian dengan rumor politik, kerakyatan serta pemerintahan. Penarikan info dilakukan pada rentang waktu 21 Oktober 2024-21 Oktober 2025,” ujar Neni dalam keterangan tertulis yangg diterima Maklumat.id, Kamis (23/10/2025).

Ia memaparkan, terdapat 573.979 pemberitaan yangg berangkaian dengan politik dan kerakyatan di media berupa cetak, siber dan elektronik dalam satu tahun kabinet merah putih. Dari total buletin tersebut, sekitar 460.327 alias 80 persen bersuara positif, 10.309 alias 2 persen netral, dan 103.343 alias 16 persen bersuara negatif.

“Tingginya sentimen positif ini menunjukkan gambaran positif dan narasi yangg berkembang mendukung keahlian pemerintahan. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap rumor politik dan kerakyatan tidak bisa dilepaskan dari beragam kebijakan populis serta peran para menteri dalam mewujudkan program Asta Cita Prabowo–Gibran,” sebutnya.

Namun berkebalikan dengan media arus utama, hasil kajian percakapan di media sosial menunjukkan arah yangg kontras. Hasil riset ini mencatat bahwa perbincangan di lima platform media sosial justru didominasi oleh sentimen negatif.

“Berbeda dengan media mainstream yangg didominasi sentimen positif. Perbincangan di lima platform media sosial ialah X, Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok lebih didominasi sentimen negatif,” sorot Neni.

Pada platform X (dulu berjulukan Twitter), terdapat 66.485 percakapan mengenai politik dan demokrasi, dengan 42 persen sentimen positif. Sementara itu sebanyak 14 persen netral, dan 44 persen negatif. Di Facebook, ditemukan 91.781 percakapan, dengan 15 persen positif, 37 persen netral, dan 47 persen negatif.

Sementara itu, instagram menjadi platform dengan volume percakapan tertinggi, ialah 328.066 unggahan. Dari jumlah tersebut, 12 persen positif, 50 persen netral, dan 38 persen negatif. Pada YouTube, total percakapan mencapai 434.995 unggahan. Dari jumlah itu, 16 persen positif, 36 persen netral, dan 49 persen negatif. Adapun di TikTok, ada 9.297 unggahan, dengan 33 persen positif, 17 persen netral, dan 50 persen negatif.

“Dari lima platform tersebut, engagement dan exposure paling tinggi secara berurutan adalah YouTube, Instagram, Facebook, X, dan TikTok,” tandas Neni.

*) Penulis: M Habib Muzaki / Ubay NA

-->
Sumber MaklumatID
MaklumatID