Foto : Kegiatan Rakerda 2023 Lazismu Kota Magelang
SURYAWARTA.COM-Magelang Lembaga Amil Zakat Infaq Sodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Kota Magelang telah memasuki diusia tahun ke-6. Ini tentu berkah support dan support Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) serta penduduk Muhammadiyah Kota Magelang. Etape perjalanan ini menjadi sebuah momentum Lazismu dalam memposisikan sebagai lembaga amal nasional nan terus menata secara profesional. Demikian disampaikan oleh Andi Triyanto selaku Ketua Lazismu Kota Magelang dalam Rapat Kerja (Raker) Tahun 2023 di tanah wakaf MI Muhammadiyah Kota Magelang, Ahad, (22/01/2023).
Disampaikan, kenapa mengambil tempat di MI Muhammadiyah? Andi menjelaskan bahwa saat ini Muhammadiyah Kota Magelang mempunyai program ekspansi MI nan kudu membeli tanah senilai 1,7 milyard. Tentu lantaran di Muhammadiyah berkenaan dengan ZIS itu satu pintu, maka amanah ini diberikan kepada Lazismu untuk menyelesaikan pelunasan tanah nan saat ini kita tempati untuk raker.
"Mohon do'a dan support dari bapak ibu, semoga segera lunas dengan support bapak ibu semuanya", ucapnya.
Selain itu, dilaporkan bahwa ditahun 2022, Lazismu mentargetkan capaian 1,2 milyar. Namun, atas ridlo Allah dan suporter serta kepercayaan masyarakat dapat tercapai 1,7 milyar.
"Insya Allah ditahun 2023 dengan tagline : Meneguhkan Jejak Kebajikan Lazismu Kota Magelang mentargetkan 2 milyar. Mohon support dan support bapak ibu semua", pintanya.
Acara ini dihadiri 150 peserta dari unsur Pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah, Majelis/Lembaga, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA), Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA), Kepala Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan juga pengurus Kantor Layanan (KL) Lazismu.
Yatino selaku Sekretaris PDM Kota Magelang mengapresiasi mobilitas kerja Lazismu nan sudah memberikan banyak manfaat. Semoga dengan dakwah-dakwah keumatan ini bisa melembutkan dakwah Muhammadiyah.
"Mari kita besarkan Lazismu. Satu-satunya lemnga amal milik Muhammadiyah itu Lazismu. Jadi tanggungjawab kita adalah tertib organisasi", tegasnya.
Hadir pula Ketua Lazismu Jawa Tengah, Dodok Sartono nan membuka aktivitas Rakerda menyampaikan bahwa Lazismu kudu bisa menjadi contoh dalam menggerakkan organisasi. Pengelolaan nan ahli kudu menjadi kepercayaan masyarakat.
"Lazismu kudu bersinergi dalam bekerja. Jangan sampai Lazismu menjadi pengumpul biaya juga penyelenggaraan program pentasyarufan. Lazismu kudu bisa menggandeng bagian ranting dan juga majelis/lembaga", tuturnya.
Dalam kesempatan ini, laki-laki original Sragen ini berambisi nantinya pengelolaan Zakat Infaq Shodaqoh (ZIS) dari ranting hingga wilayah bisa melangkah 1 atap.
"Sudah saatnya, kita mengelola amal dengan profesional. Jangan ada dari bagian dan ranting Muhammadiyah mengelola amal dengan sendiri-sendiri. Nantinya Muhammadiyah Aisyiyah melangkah seirama dengan gerbong Lazismu", pesannya.
Kontributor : Fury Fariansyah