PWMJATENG.COM, Wonogiri – Inisiatif baru dalam pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan resmi datang di Kabupaten Wonogiri. Majelis Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial dan Dakwah Islamiyah (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Wonogiri berbareng Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Solo meresmikan Kampung Nangka di Dusun Jomboran, Desa Pulutan Wetan, Kecamatan Wuryantoro, Sabtu (25/10).
Peresmian ini juga menjadi momentum pembagian 1.500 bibit nangka cuma-cuma kepada penduduk dan petani sebagai langkah awal menuju desa wisata pangan mandiri. Dengan mengusung tema “Kampung Nangka sebagai Wisata dan Swasembada Pangan untuk Indonesia Maju,” aktivitas tersebut berjalan meriah dan penuh semangat gotong royong.
Berbagai tokoh datang dalam aktivitas ini, di antaranya Kepala BPDAS Solo A. Kunto Hirsilo, Kepala Dinas Pertanian Wonogiri Baroto Eko Pujanto, perwakilan LP UMKM PP Muhammadiyah Napak Horo Wahyudi, Majelis Pemberdayaan Masyarakat PWM Jawa Tengah Fatchur Rochman, Ketua PDM Wonogiri Kusman Thoha, jejeran Forkopimcam Wuryantoro, Kepala Desa Pulutan Wetan, serta 250 petani penerima bibit nangka.
Dalam sambutannya, Kunto Hirsilo menjelaskan bahwa aktivitas menanam pohon nangka tidak semata program lingkungan, melainkan juga investasi sosial jangka panjang.
“Menanam pohon berfaedah menanam harapan. Kami mau masyarakat menjaga alam sekaligus menikmati hasilnya untuk kesejahteraan bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Baroto Eko Pujanto menilai bahwa nangka mempunyai potensi besar sebagai komoditas lokal yangg bisa menopang perekonomian masyarakat.
Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)
“Kalau dikelola dengan serius, nangka bisa menjadi ikon Wonogiri. Kita mempunyai lahan luas dan petani yangg siap mengembangkan,” ungkapnya.
Dari pihak Muhammadiyah, Fatchur Rochman menilai aktivitas ini sejalan dengan visi dakwah pemberdayaan umat yangg terus digelorakan oleh Muhammadiyah.
“Kita mau membumikan dakwah melalui tindakan nyata — membantu petani, menjaga bumi, dan menumbuhkan ekonomi,” katanya.
Ketua PDM Wonogiri, Kusman Thoha, turut memberikan apresiasi terhadap kerjasama lintas lembaga ini. Menurutnya, Kampung Nangka bukan hanya simbol penghijauan, melainkan juga corak dakwah produktif yangg membawa solusi bagi masyarakat.
“Kampung Nangka ini bentuk nyata dakwah yangg produktif dan solutif. Kita mau masyarakat tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menanam masa depan,” tegasnya.
Ketua pelaksana kegiatan, Heriwanto, berambisi Kampung Nangka dapat tumbuh menjadi area wisata edukatif berbasis pertanian. Ia menjelaskan, ke depan kampung ini bakal dikembangkan sebagai pusat pembelajaran masyarakat.
“Kami mau menjadikannya laboratorium pemberdayaan, tempat masyarakat belajar hidup sejahtera dan berkelanjutan,” ujarnya.
Melalui inisiatif ini, Muhammadiyah Wonogiri berbareng BPDAS Solo berambisi Kampung Nangka menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan penduduk desa. Sinergi ini diharapkan bisa melahirkan model pembangunan desa hijau yangg berdikari pangan sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi lokal.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
Jumlah Pengunjung : 22
6 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·