Musyran IX IPM Manafi’ul ‘Ulum: Mencetak Kader Berkemajuan untuk Masa Depan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 10 bulan yang lalu
Musyran IPM Manafi’ul ‘Ulum, Meningkatkan Peran Pelajar Mewujudkan Organisasi Berkemajuan

WARTAMU.ID, Boyolali – Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Manafi’ul ‘Ulum sukses menyelenggarakan Musyawarah Ranting (Musyran) ke-IX dengan tema “Meningkatkan Peran Pelajar Mewujudkan Organisasi Berkemajuan” pada Jumat (13/12/2024) di Aula Pondok Pesantren Muhammadiyah Manafi’ul ‘Ulum. Acara ini menjadi momentum penting untuk mencetak kader-kader muda Muhammadiyah yang progresif dan adaptif.

Musyran dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Perwakilan Pimpinan Pondok Manafi’ul ‘Ulum, Muhammad Saleh dan Maskur Abidin Jundi; Perwakilan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sambi, Alif Maulana dan Fikri Ristrian Nugraha; serta seluruh santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Manafi’ul ‘Ulum.

Ketua panitia, Diki Alfian, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Musyran ini bertujuan untuk mencetak generasi IPM yang lebih baik dan berguna tidak hanya bagi pondok pesantren tetapi juga untuk Muhammadiyah dan bangsa secara keseluruhan. “Tema dari Musyran kali ini adalah ‘Meningkatkan Peran Pelajar Mewujudkan Organisasi Berkemajuan.’ Maksudnya adalah untuk menciptakan organisasi yang progresif, adaptif, dan berbasis nilai-nilai berkemajuan yang diusung oleh Muhammadiyah dengan pelajar sebagai penggerak utamanya,” ujarnya.

Ketua Umum Pimpinan Ranting IPM Manafi’ul ‘Ulum, Harits Sa’id Asykariyah, menambahkan bahwa sebagai pelajar Muhammadiyah, semua peserta Musyran harus memikirkan kembali perannya dalam mewujudkan organisasi yang berkemajuan. Selain tanggung jawab belajar, pelajar juga diharapkan berkontribusi aktif dalam berbagai persoalan masyarakat.

“Mari kita tingkatkan semangat belajar dan berinovasi. Di era informasi yang begitu cepat, kita dituntut untuk terus mengembangkan diri. Membaca, menulis, dan berdiskusi adalah kunci untuk memperluas wawasan kita. Dengan pengetahuan yang luas, kita dapat memberikan kontribusi yang lebih berarti bagi organisasi dan masyarakat,” paparnya.

Asykariyah juga mengajak peserta untuk menciptakan ruang diskusi yang membangun dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah. “Diskusi yang sehat akan melahirkan solusi-solusi kreatif untuk setiap tantangan yang ada. Momen Musyran ini adalah momen yang tepat untuk belajar berani mengemukakan pendapat di depan orang banyak,” tegasnya.

Perwakilan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sambi, Alif Maulana, turut mengingatkan pentingnya berpikir maju dan progresif sebagai kader Muhammadiyah. “Kader Muhammadiyah tidak hanya memikirkan diri sendiri, melainkan harus berdampak bagi organisasi dan bangsa dalam cakupan yang lebih luas. Kader Muhammadiyah harus siap jadi pemimpin masa depan,” katanya.

Sementara itu, Muhammad Saleh, perwakilan dari Pimpinan Pondok Manafi’ul ‘Ulum, menekankan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang dibangun oleh pemuda progresif. “Kiai Dahlan tampil sebagai anak muda Kauman dengan wawasan yang berkemajuan, sehingga lahirlah Muhammadiyah yang hingga saat ini menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia,” jelasnya.

Menurutnya, Muhammadiyah telah berkontribusi besar sejak sebelum kemerdekaan hingga kini, bahkan melebarkan sayap dakwah ke kancah internasional. “Hadirnya beberapa Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di luar negeri menandakan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang teguh pada misi Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam,” tambahnya.

Acara ini dihadiri oleh 75 peserta dari kalangan santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Manafi’ul ‘Ulum, yang dengan antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan Musyran. Dengan semangat ini, Musyran IX diharapkan mampu menjadi langkah awal dalam mencetak kader IPM yang berkemajuan dan berdampak luas bagi masyarakat.

Dibaca: 2,441

-->
Sumber wartamu.id
wartamu.id