Menggembirakan Milad, Menggembirakan Dakwah
Oleh : Zuhron Arrofi, M.Pd.I. (Sekretaris MPKSDI PWM Jawa Tengah)
PWMJATENG.COM – Bulan November yangg bakal datang, Muhammadiyah genap berumur 113 tahun jenis miladiyah dan 117 tahun jenis hijriah. Dalam rentang panjang perjalanan dakwah, Muhammadiyah telah menorehkan banyak karya mengagumkan. Amal upaya yangg menjamur dengan beragam jenisnya. Jaringan lokal, nasional dan internasional yangg terbentang luas, proliferasi kader diberbagai level dan tingkatan, jumlah jama’ah yangg mencapai nomor jutaan, aset tanah yangg kabarnya luasnya sama dengan 30 kali negara singapura dan seterusnya. Ini adalah hasil kerja kolektif para pelaku aktivitas dengan basisi inspirasi dari pendirinya.
Adalah wajar manakala Muhammadiyah dinobatkan sebagai ormas Islam terkaya di dunia, dengan total kekayaan mencapai 462 Triliun. Prestasi itu menempatkan Muhammadiyah menjadi satu-satunya ormas Islam yangg masuk 10 ormas terkaya di dunia. Sisanya diduduki oleh-ormas-ormas dengan latar belakang non muslim. Dunia tiba-tiba melirik pada Muhammadiyah, mereka penasaran gimana mungkin organisasi non keuntungan dapat menghimpun kekayaan sebegitu besar. Bahkan Bosman Mardigu dalam youtube chennelnya pernah membahas secara unik tentang Muhammadiyah. Kata Bosman Muhammadiyah adalah konglomerat sesungguhnya tanpa pernah flexing alias pamer kekayaan di depan orang lain.
Kekayaan itu menjadi menarik jika dibandingkan dengan kebenaran bahwa para pengurusnya tidaklah golongan borjuis dengan segudang kekayaan, kiyai dan ustadznya hidup sederhana apalagi sebagian tergolong miskin, guru-gurunya tetap banyak yangg penghasilan bulanannya tidak layak, para pengajar kampus Muhammadiyah tetap kudu menjadi pengasong biaya riset untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Lebih menarik lagi, masyarakat akar rumput Muhammadiyah tetap setia dengan tradisi urunan demi mewujudkan kebaikan upaya baru untuk kepentingan dakwah dan kemajuan Islam.
Baca juga, Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1447 H
Di tengah situasi semacam itu, rasanya nyesek dan pingin marah jika ada yangg bermain-main dengan Muhammadiyah. Ada kepala yangg memperkaya diri, rektor dan kepala sekolah yangg tidak mau diganti, manager finansial yangg korupsi duit jama’ah, para pahlawan kesiangan yangg sekedar menjadikan Muhammadiyah sebagai kendaraan pribadi untuk melambungkan pencapaian pribadinya, oknum ketua yangg merusak budaya organisasi dan seterusnya.
Berlatar belakang kebenaran di atas, milad Muhammadiyah tahun ini semestinya konsentrasi pada 4 perihal utama. Pertama, kekayaan yangg dimiliki oleh Muhammadiyah kudu dimaknai secara lebih mendalam, tidak sekedar catatan aset fisik, tetapi kekayaan Muhammadiyah yangg sesungguhnya adalah kekuatan jama’ah yangg terkonsolidasi dalam jam’iyyah. Konsolidasi jama’ah menjadi prioritas untuk membariskan kekuatan ummat agar langkah mobilitas kedepan semakin sigap dan progresif.
Kedua, menggembirakan dakwah, dakwah Muhammadiyah kudu berinovasi di tengah perubahan situasi. Cara konvensional yangg sudah melangkah hanya dinikmati oleh kaum kolonial, ajaran milenial dan Gen Z agak kerepotan jika kudu mengikuti irama generasi tua. Energi muda perlu diberi wadah agar ada rasa keterikatan dengan Muhammadiyah.
Ketiga, bersih-bersih rumah persyarikatan. Bergam benalu, bromocorah, orang-orang bermuka dua, racun, kaum penghisap, para pencuri dan seterusnya tidak boleh tinggal nyaman di rumah Muhammadiyah. Mereka perlu dibersihkan dengan langkah yangg sistematis. Keberadaan kaum miring ideologi itu hanya menyisakan catatan hitam dan penghambat aktivitas dakwah persyarikatan.
Keempat, mengokohkan paradigma baru gerakan. Muhammadiyah sudah saatnya keluar dari mainstream dasar aktivitas yangg sudah melangkah satu abad. Fiding, healing dan schooling. Ketiganya cukup dipertahankan dan terus diperbaiki agar dapat berinteraksi dengan perubahan zaman. Sudah waktunya Muhammadiyah berfokus pada aktivitas ekonomi, penguasaan teknologi, menguasai medan perjuangan politik, menjadi raksasa media, dan melakukan hegemoni kebudayaan.
Bayangkan jika semua itu dapat terwujud. Bukankah bumi yangg multipolar bakal lebih bagus dengan hadirnya pemain baru sebagai pemeran utamanya. Akan ada angan baru bagi tata bumi baru. Dan angan baru itu berjulukan Muhammadiyah. Selamat ultah ke 113!
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
Jumlah Pengunjung : 102
3 hari yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·