
Sc: Bola.com
Salat wajib adalah ibadah yangg dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu sebanyak lima kali sehari. Hukumnya adalah fardhu ‘ain, yangg berfaedah wajib bagi setiap Muslim yangg sudah balig dan berakal, selain ada argumen tertentu yangg membolehkan untuk tidak melakukannya.
Macam Salat Wajib
Salat lima waktu merupakan salah satu dari lima Rukun Islam, dan perintah ini diberikan oleh Allah pada peristiwa Isra’ Mi’raj. Lima salat tersebut adalah:
- Subuh: 2 rakaat, waktunya dimulai sejak muncul fajar hingga sebelum mentari terbit.
- Zuhur: 4 rakaat, waktunya dimulai setelah mentari condong ke barat hingga masuk waktu Ashar.
- Ashar: 4 rakaat, dimulai ketika gambaran suatu barang lebih panjang dari barang tersebut hingga mentari terbenam.
- Magrib: 3 rakaat, waktunya mulai dari mentari terbenam hingga masuk waktu Isya.
- Isya: 4 rakaat, dimulai ketika hilangnya sinar merah di langit barat dan berhujung hingga terbit fajar.
Pada hari Jumat, laki-laki Muslim diwajibkan melaksanakan salat Jumat berjamaah di masjid sebagai pengganti salat Zuhur. Perempuan dan orang yangg sedang dalam perjalanan (musafir) tidak diwajibkan melaksanakan salat ini.
Macam Salat Sunnah (Tathowu)
Selain salat wajib, terdapat juga salat sunnah yangg sangat dianjurkan, andaikan dikerjakan mendapat pahala dan andaikan tidak dikerjakan tidak mendapat dosa, namun dia termasuk orang yangg merugi. Salat sunnah tersebut, di antaranya ialah:
- Salat Sunnah Rawatib
Salat sunnah rawatib adalah salat sunnah yangg mengiringi salat fardhu (dilakukan sebelum dan sesudah salat wajib). Berdasarkan Himpunan Putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah, salat rawatib terdiri dari:
- Dua rakaat sebelum Subuh (salat Fajar),
- Dua alias empat rakaat sebelum dan sesudah Zuhur,
- Dua rakaat sebelum Ashar,
- Dua rakaat sebelum dan sesudah Magrib,
- Dua alias empat rakaat setelah Isya.
- Salat Lail (Tahajjud)
Salat lail, yangg juga disebut salat Tahajjud, dilakukan pada malam hari setelah tidur. Dalam keputusan Muktamar Tarjih Wiradesa tahun 1932/1972, dinyatakan bahwa salat lail dilakukan berasas dalil-dalil yangg lebih luas. Salat ini dapat dikerjakan dengan cara:
- Empat rakaat, kemudian dilanjutkan dengan tiga rakaat Witir,
- Atau dua rakaat salam-salam, hingga genap sebelas rakaat.
- Salat Dhuha
Salat Dhuha termasuk dalam tuntunan salat tathawwu’ (sunnah). Berdasarkan keputusan Muktamar Tarjih Wiradesa, dianjurkan untuk mengerjakan salat Dhuha ketika mentari mulai meninggi sebanyak:
- Dua rakaat, atau
- Empat rakaat, atau
- Delapan rakaat, dengan salam pada setiap dua rakaat.
- Salat Istikharah
Salat Istikharah adalah salat sunnah yangg dikerjakan untuk memohon petunjuk dalam menentukan pilihan ketika ragu bakal suatu urusan penting. Salat ini terdiri dari dua rakaat yangg dilaksanakan di luar salat wajib. Setelah salat, seseorang dianjurkan untuk bermohon meminta petunjuk dari Allah SWT mengenai perkara yangg diragukan.
- Salat Id
Pada hari raya Lebaran dan Iduladha, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan salat Id. Baik laki-laki maupun wanita disunnahkan untuk mengerjakannya. Para ustadz sepakat bahwa salat Id hukumnya sunnah muakkad. Rasulullah SAW menganjurkan semua umat Muslim untuk keluar menuju tempat salat, termasuk para wanita, meskipun sedang dalam keadaan haid.
Baca Juga: Salat Tanpa Berdiri: Sebuah Rukshah bagi yangg Sakit
- Salat Sesudah Wudhu
Salat sunnah ini terdiri dari dua rakaat dan dilaksanakan setelah seseorang berwudhu.
- Salat Tahiyatul Masjid
Salat Tahiyatul Masjid adalah salat sunnah dua rakaat yangg dikerjakan ketika seseorang memasuki masjid sebagai corak penghormatan terhadap rumah Allah. Namun, jika seseorang masuk masjid dan salat berjamaah telah dimulai, maka dia tidak perlu melaksanakan salat Tahiyatul Masjid.
- Salat Safar
Salat sunnah ini disunnahkan bagi seseorang yangg hendak bepergian. Salat ini terdiri dari dua rakaat yangg dikerjakan sebelum berangkat, dan juga dianjurkan untuk dikerjakan ketika seseorang kembali dari perjalanan, dilakukan di masjid sebelum duduk.
- Salat Gerhana
Salat Gerhana adalah salat sunnah muakkad yangg dilaksanakan ketika terjadi eklips mentari (kusuf) alias eklips bulan (khusuf).
- Salat Memohon Hujan (Istisqa)
Salat Istisqa’ adalah salat sunnah muakkad yangg dilakukan untuk memohon hujan kepada Allah ketika terjadi kekeringan di suatu daerah. Salat ini dikerjakan dengan dua rakaat dan biasanya dilakukan di lapangan terbuka. Abdullah Ibnu Zaid berkata, “Rasulullah saw keluar untuk meminta hujan, kemudian beliau menghadap kiblat, mengubah posisi pakaiannya, kemudian shalat dua rakaat dengan referensi keras. Waktu shalat Istisqa’ sama dengan shalat hari raya, lantaran Aisyah ra. Berkata: “Rasulullah saw. keluar untuk mengerjakan shalat Istisqa’ ketika sinar mentari telah terlihat. “(Diriwayatkan Abu Daud dan al Hakim mensahihkannya). (salma)
English (US) ·
Indonesian (ID) ·