Puasa adalah salah satu ibadah yangg kudu dilakukan oleh umat Islam. Ibadah ini tercantum dalam rukun Islam yangg keempat. Terdapat beberapa jenis puasa, ialah puasa wajib, sunnah, makruh, dan haram.
Puasa Wajib
a. Puasa Ramadan
Puasa yangg dilakukan selama bulan Ramadan penuh. Dalilnya terdapat dalam QS Al-Baqarah ayat 183-185:
“Hai orang-orang yangg beriman, diwajibkan atas Anda berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum Anda agar Anda bertakwa. (yaitu) dalam beberapa hari yangg tertentu. Maka barangsiapa di antara Anda ada yangg sakit alias dalam perjalanan (lalu dia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yangg ditinggalkan itu pada hari-hari yangg lain…”
(QS Al-Baqarah: 183-185).
b. Puasa Qadha’
Puasa untuk mengganti puasa Ramadan yangg ditinggalkan. Dalilnya juga terdapat dalam QS Al-Baqarah ayat 183, yangg menyebut bahwa orang yangg sakit alias sedang berjalan dapat menggantinya di hari lain.
c. Puasa Kafarat (Tebusan)
1. Untuk kesalahan membunuh tanpa sengaja: Jika tidak bisa membebaskan budak, wajib berpuasa dua bulan berturut-turut. Dalilnya adalah QS An-Nisa: 92:
“Barangsiapa membunuh seorang mukmin lantaran tersalah (tidak sengaja), maka (wajiblah ia) memerdekakan seorang hamba sahaya yangg beragama serta bayar diat yangg diserahkan kepada keluarganya, selain jika mereka bersedekah. Jika dia tidak mendapatkannya, maka (wajiblah) dia berpuasa dua bulan berturut-turut…”
2. Untuk kafarat dzihar (suami yangg menyamakan istrinya dengan ibunya): Jika tidak bisa membebaskan budak, wajib berpuasa dua bulan berturut-turut. Dalilnya adalah QS Al-Mujadalah: 4:
“Barangsiapa yangg tidak mendapatkan (budak untuk dibebaskan), maka hendaklah dia berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur…”
3. Untuk melanggar sumpah: Jika tidak bisa memberi makan 10 orang miskin, wajib berpuasa tiga hari. Dalilnya adalah QS Al-Maidah: 89:
“…Tetapi barangsiapa yangg tidak sanggup (memberi makan), maka kafaratnya puasa selama tiga hari…”
d. Puasa Nazar
Puasa yangg diwajibkan lantaran nazar. Dalilnya terdapat dalam QS Maryam: 26, ketika Maryam bernazar untuk berpuasa:
“Maka makan, minum, dan bersenang hatilah kamu. Jika Anda memandang seorang manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya saya telah bernazar berpuasa untuk Tuhan nan Maha Pengasih, maka saya tidak bakal berbincang dengan seorang manusiapun pada hari ini.’”
Puasa Sunnah
a. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Puasa enam hari setelah Ramadan, yangg disebutkan dalam hadits bahwa puasa ini seperti berpuasa setahun penuh.
b. Puasa Senin dan Kamis
Puasa yangg dianjurkan dilakukan pada hari Senin dan Kamis, sesuai dengan kebiasaan Rasulullah SAW yangg mempersembahkan kebaikan pada kedua hari tersebut.
c. Puasa Arafah
Puasa yangg dilakukan pada 9 Dzulhijjah, unik bagi yangg tidak sedang berhaji. Puasa ini mempunyai keistimewaan besar seperti yangg diriwayatkan dalam hadits.
Baca Juga: Puasa dalam Islam
d. Puasa Asyura
Puasa pada tanggal 10 Muharram, yangg dianjurkan berasas tradisi yangg diajarkan oleh Nabi Daud dan diteruskan oleh Nabi Muhammad SAW.
e. Puasa di Bulan Sya’ban
Puasa sunnah di bulan Sya’ban tanpa jumlah hari yangg ditentukan, berasas kebiasaan Rasulullah SAW yangg sering berpuasa di bulan ini.
f. Puasa Daud
Puasa yangg dilakukan dengan pola berselang, ialah sehari berpuasa dan sehari berbuka, disebut sebagai puasa yangg paling utama.
3. Puasa Makruh
a. Puasa Seumur Hidup
Puasa yangg dilakukan setiap hari sepanjang hidup, dianggap makruh lantaran memberatkan diri sendiri.
b. Puasa Wishal
Puasa yangg dilakukan terus menerus tanpa berbuka selama lebih dari sehari, yangg dilarang oleh Rasulullah SAW.
c. Puasa pada Hari Jumat alias Sabtu Saja
Rasulullah SAW melarang berpuasa hanya pada hari Jumat alias Sabtu tanpa berpuasa di hari lain.
d. Puasa Sehari Sebelum Ramadan
Puasa sehari menjelang Ramadan juga termasuk makruh, selain jika sudah menjadi kebiasaan.
4. Puasa Haram
a. Puasa pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha
Dilarang berpuasa pada dua hari raya besar umat Islam, ialah Idul Fitri dan Idul Adha.
b. Puasa pada Hari Tasyrik
Puasa pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah setelah Idul Adha juga dilarang.
c. Puasa Sunnah Tanpa Izin Suami
Wanita yangg berpuasa sunnah tanpa izin suami jika suaminya berada di rumah dianggap haram.
d. Puasa yangg Berbahaya bagi Kesehatan
Puasa yangg bisa membahayakan diri alias menyebabkan kematian juga termasuk haram menurut QS Al-Baqarah: 195 dan QS An-Nisa: 29. (salma)
English (US) ·
Indonesian (ID) ·