Surabaya, Suara ‘Aisyiyah – Gerakan dakwah Muhammadiyah yangg begitu nyata berupaya memberikan solusi atas beragam persoalan keumatan dan kebangsaan, sehingga Haedar Nashir selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah begitu aktif melakukan kunjungan ke beragam wilayah termasuk di Kota Surabaya dan wilayah lainnya di Jawa Timur seakan tanpa capek terus melangkah, menyapa dan memberi motivasi yangg menginspirasi untuk penguatan dakwah Muhammadiyah.
Demikian disampaikan Hamri Al Jauhari selaku Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya saat menjemput kehadiran Haedar Nashir ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surabaya didampingi Sukadiono dan Biyanto selaku Ketua dan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, yangg juga didampingi Zaenuri, Sabtu (7/9/2024).
Kunjungan dilakukan setelah berkegiatan di Gresik dilanjut ke Surabaya mengunjungi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surabaya, dan setelah melakukan safari dakwah di masjid Gunungsari Indah Surabaya.
Kunjungannya ke RS PKU Muhammadiyah Surabaya merupakan momen yangg tepat lantaran selama bulan September 2024 ini menggelar agenda Milad Seabad Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surabaya yangg berdiri pada 14 September 1924. Dan di usia Seabadnya ini berupaya mengembangkan jasa kesehatan dengan membeli exhotel Walisongo yangg tepat berada dibelakang gedung RS PKU Muhammadiyah Surabaya.
Haedar Nashir menyampaikan rasa syukurnya PDM Surabaya berbareng Majelis Pembina Kesehatan dan RS PKU Muhammadiyah Surabaya serta penduduk Muhammadiyah Surabaya saling bahu membahu dalam dakwah kesehatan, perjuangan panjang telah dilalui teruskan upaya pengembangan untuk memasuki abad keduanya yangg lebih berkemajuan.
Devita Eryani selaku Direktur RS PKU Muhammadiyah Surabaya menyampaikan rasa syukurnya Haedar Nashir bisa mengunjungi PKU Muhammadiyah Surabaya di tengah padatnya agenda, dan saat kunjungan ini sedang dilakukan aktivitas khitanan massal sebanyak 113 anak yangg dilayani sejak pagi hingga siang, antusias penduduk Surabaya begitu tinggi untuk mengikuti beberapa agenda aktivitas Milad Seabad PKU Muhammadiyah Surabaya.
Lanjutnya, meski singkat kunjungannya tetapi pesan yangg diberikan kepada pihak PKU begitu mendalam untuk terus berkembang dan berkemajuan dalam dakwah kesehatan.
“Sebagai tema Milad Seabad Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surabaya untuk Berkhidmat Melayani Umat, sehingga kami berupaya seoptimal mungkin untuk istikamah menjalankan amanah berkhidmat melayani kesehatan umat,” imbuhnya.
Haedar juga mengaku senang mengetahui secara langsung jasa PKU dan Gebyar Milad Seabad serta memandang exhotel Walisongo untuk pengembangan PKU Muhammadiyah Surabaya.
Baca Juga: Cita-cita Muhammadiyah Membangun Peradaban Utama
Selanjutnya Sukadiono menginformasikan pada Prof Haedar bahwa di belakang gedung ini ada makam KH Mas Mansur di komplek makam dan Madjid Sunan Ampel Surabaya, mendengar info tersebut dia berbareng rombongan menuju lokasi.
Andi Hariyadi selaku Ketua Majelis Pustaka Informatika dan Digitalisasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya sembari melangkah mendampingi Haedar menjelaskan, peran KH Mas Mansur dan dr. Sutomo dalam menginisiasi berdirinya jasa kesehatan masyarakat begitu tinggi sehingga berdirilah Balai Kesehatan Muhammadiyah ini, kemudian dilanjut dr. H. Muhammad Suwandi yangg menjadi pejuang kesehatan dimasa perang kemerdekaan dan namanya diabadikan sebagai salah satu rumah sakit di Surabaya, begitu juga dr.H. Muhammad Khusnuljakin yangg begitu gigih berjuang hingga sempat di tahan di penjara Kalisosok Surabaya dan selepas dari penjara menghidupkan kembali jasa kesehatan masyarakat di Surabaya.
Lanjut Andi yangg juga pegiat sejarah Muhammadiyah Surabaya saat di depan area makam, makam KH Mas Mansur berada satu komplek dengan makam KH Hasan Gipo, yangg keduanya begitu berjasa dalam dakwah dimana KH Mas Mansur saat itu sebagai ketua Muhammadiyah Cabang Surabaya kemudian menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan KH. Hasan Gipo saat itu selaku Ketua Tanfidziah PBNU.
KH. Hasan Gipo merupakan sepupu dari KH Mas Mansur, dan di komplek makam ini juga terdapat makam KH. Mas Ahmad Mardjuki ayah dari KH Mas Mas Mansur yangg berkawan dengan KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah yangg sering bersilaturahmi untuk saling berkunjung.
Haedar mengingatkan untuk banyak belajar terhadap perjuangan KH Mas Mansur dan KH Hasan Gipo yangg begitu tinggi perjuangan dakwahnya dan tetap menjaga ukhuwah.
Sukadiono menambahkan, kunjungan ke makam KH. Mas Mansur dan KH Hasan Gipo ini bisa menambah wawasan dalam berceramah khususnya generasi muda lantaran dapat menginspirasi dakwah yangg mencerahkan dan penuh persaudaraan. (Andi Hariyadi/sa)
English (US) ·
Indonesian (ID) ·