Kemenhaj Gandeng Kejagung: Gus Irfan Tegaskan Haji Harus Bersih dari Korupsi - MuhammadiyahNews.com

Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf alias Gus Irfan (kanan) bersalaman dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin di instansi Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (14/10). (Foto: Ist)

MAKLUMAT — Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf alias Gus Irfan, menegaskan komitmennya untuk menjaga penyelenggaraan haji tetap bersih dari praktik korupsi. Hal itu disampaikan usai berjumpa Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (14/10).

“Presiden Prabowo menekankan agar penyelenggaraan haji di bawah Kementerian Haji dan Umrah kudu melangkah transparan dan bebas dari penyimpangan,” ujar Gus Irfan kepada wartawan.

Menurutnya, kerjasama dengan Kejaksaan Agung menjadi langkah krusial agar pengelolaan anggaran haji senilai Rp17 hingga Rp20 triliun tidak rawan disalahgunakan.

“Kalau bocor 1 persen saja, itu sudah Rp200 miliar. Karena itu, kita minta Kejagung ikut mengawal dari awal agar setiap rupiah terkelola secara akuntabel,” tegas Gus Irfan.

Selain pengawasan dana, Kemenhaj juga meminta Kejagung mendampingi proses peralihan aset dari Kementerian Agama menuju struktur baru Kemenhaj.

“Kami mau memastikan aset yangg kami terima bersih, tidak bermasalah, dan siap digunakan untuk kepentingan pelayanan jemaah,” jelas Gus Irfan.

Ia juga meminta Kejagung membantu menelusuri profil 300–400 calon pejabat yangg bakal berasosiasi di kementeriannya. “Kami mau membangun kementerian yangg profesional. Karena itu, kami minta Kejagung membantu men-tracing calon pejabat agar yangg berasosiasi adalah figur bersih dan berintegritas,” tambah dia.

Sementara itu, Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan kesiapan lembaganya untuk mengawal penuh proses transformasi di Kemenhaj.

“Pendampingan ini bukan soal bersih-bersih biasa, tapi bagian dari membangun sistem agar tidak ada ruang bagi praktik korupsi,” ujar Burhanuddin.

Ia berambisi kerja sama tersebut menjadi pondasi baru bagi tata kelola haji yangg lebih transparan, profesional, dan amanah. Kemenhaj kudu jadi contoh reformasi birokrasi yangg betul-betul bersih.

*) Penulis: Rista Giordano