Kader Profesional - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 3 hari yang lalu

Kader Profesional

Oleh : Ikhwanushoffa (Sekretaris Kantor PWM Jawa Tengah)

PWMJATENG.COM – Satu abad yangg lalu, Kyai Dahlan mendobrak kejumudan stagnasi keahlian dakwah umat Islam kala itu. Beliau menyerap ide-ide baru dengan sedemikian garang dan berani. Tidak semua buahpikiran keluar murni dari logika budi Kyai Dahlan, tidak sedikit dari inspirasi-inspirasi aktivitas pihak luar yangg muncul menyeruak kala itu. Tapi, apakah kita cukup pada romantisme yangg kelewat seabad itu? Ataukah selalu membawa apinya, sehingga selalu siap membakar kejumudan yangg tiap satu abad kiranya selalu muncul kembali.

Kader Muhammadiyah pasti open minded pada inspirasi-inspirasi kebaruan, lantaran itulah bara pesan dari Kyai Dahlan. Tak heran salah satu prioritas program hasil Mukatamar 48 berbunyi, “Reformasi organisasi dan digitalisasi sistem organisasi yangg tersistem sehingga keberadaan dan mobilitas Muhammadiyah semakin profesional, maju, dan modern.” Maka, gambaran kader kekinian adalah berbudi pekerti profesional, mindset yangg maju dan berperangkat modern. Antitesanya adalah kolot, denial, sangat konsentrasi pada kekurangan pihak lain dan hanya aktif di grup WA.

Baca juga, Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1447 H

Menghadap-hadapkan kader dan profesionalitas adalah sikap yangg merendahkan kader Persyarikatan. Mereka menganggap yangg kader tidaklah ahli dan yangg ahli pastilah bukan kader. Semangat Muktamar 48 adalah kader dan ahli adalah tautologis. Mencetak kader menjadi sehebat-hebat profesional, dan sebanyak-banyak ahli menjadi kader Muhammadiyah. Bukan perihal baru memang. Betapa banyak master dan pengajar yangg bukan dari kader di AUM kita. Ketika di dalam dicetak sebagus-bagusnya menjadi kader Muhammadiyah. Sama juga, kader di AUM di-scale up mumpuni menjadi ahli ulung.

Cerita menarik gimana upaya Kyai Dahlan berupaya sekuat hati untuk menarik Mas Mansur ke dalam Muhammadiyah. Setelah betul-betul masuk, dengan penuh syukur Beliau berujar, “Wes kecekel sapu kawat soko Jawa Timur”. Nah, karakter ahli adalah terukur, transparan dan akuntabel. Maka KPI, audit, SIM, dan seterusnya, yangg menjadi karakter berkemajuan saat ini, sudah niscaya menjadi style kerja kader kita yangg menolak kejumudan. Wallahu a’lam.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Jumlah Pengunjung : 213

-->
Sumber pwmjateng.com
pwmjateng.com