Hati hati, Sedahsyat Ini Pengaruh Pemilihan Kata dalam Menghadapi Suatu Keadaan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Di pagi yangg cerah, mentari bercahaya di ufuk timur. Cahayanya menyelinap di sela sela gorden ruang tamu. Sembulan sembulan putih tampak elok seperti pengaruh filter di instagram yangg bling bling itu. Bu Dina menengok jam tembok yangg sudah belasan tahun menempel di tembok ruang tamu mungil ini. Ya sekarang baru pukul 6 pagi  pantas saja mentari tetap sedikit malu malu bersinar.

Ketenangan dan keelokan di ruang tamu rupanya tak seindah di ruang makan, dapur dan sekitarnya. Bu Dina terlihat repot sekali dengan 3 anaknya yangg mau berangkat sekolah. Sang suami? Jangan tanya lagi, dia sudah sibuk sendiri dengan persiapannya ke instansi meski kadang tetap teriak teriak minta handuk dari bilik mandi dan handuknya pun berhujung mengenaskan, tergeletak di atas kasur.

Anak pertama bu Dina tetap sibuk kesana kemari dengan kemeja putih di tangannya. Ya, kemejanya belum disetrika. Bukannya lupa ga disetrika tapi bu Dina salah setrika kemejanya yangg kekecilan. Ya Robb…desahnya.

Beda lagi dengan anak bu Dina yangg kedua, seorang gadis mungil nan elok sudah siap dengan busana kembang bunganya dan kerudung merah mudanya. Hari ini dia berjanji tidak bakal menangis lagi di kelas lantaran ditinggal ibunya. Tas bekalnya sudah penuh dengan beragam makanan dan susu kotak kesukaannya. Namun, tiba tiba, tanpa sengaja gadis mungil itu memecahkan gelas yangg dia bawa ke ruang tamu.

Prang…suaranya menambah irama melodi pagi ini. Seketika teriakan bu Dina pun menggelegar. Sambil menggendong si bungsu yangg baru 10 bulan, bu Dina akhirnya tak kuasa untuk menahan teriakannya lantaran si gadis mungil itu sudah menangis di depan pecahan gelas. Si bungsu pun ikut ambil suara, huwaaa….huwaaa….huwaa…lengkap sudah orkestra pagi ini di rumah bu Dina.

Ambil nafas dulu ya bu ibu bacanya

Coba ingat ingat apakah ibu ibu pernah mengalami kejadian seperti diatas? Atau malah sering? Kira kira gimana kelanjutan kejadian tersebut?

Ada beberapa kemungkinan ending dari kejadian di atas. nan pertama, akhirnya bu Dina teriak teriak dan marah marah. Anak anaknya bakal terdiam seketika namun selanjutnya menangis berjamaah, bu Dina makin stres.

Yang kedua, endingnya adalah terjadinya pertengkaran dahsyat dengan sang suami yangg tidak peka membantu bu Dina. Saling menyalahkan, saling tunjuk dan ironisnya semua itu terjadi di depan anak anak mereka.

Baca Juga: Gebrakan PPNA dan PCNA Tieng: Program PMT untuk Percepat Penurunan Stunting di Desa Tieng

Yang ketiga, ini adalah ending yangg berhujung bahagia. Bu Dina tak bersuara sejenak dan mulai menjernihkan pikirannya, mengontrol emosinya dan perilakunya. Menenangkan diri dengan penuh kesadaran tentang apa yangg sedang terjadi sehingga dia bisa berpikir tindakan apa yangg bakal dilakukan agar situasi ini terkendali dan membaik.

Dengan tenang, bu Dina ambil nafas panjang dan hembuskan sembari melafalkan istighfar.  Lalu bu Dina menghampiri suaminya dan dengan perkataan yangg halus, sopan dan takzim, bu Dina meminta tolong beliau untuk membantunya. Singkat cerita, akhirnya semua kembali normal dan mereka siap berangkat ke sekolah dan instansi meski agak terlambat.

Nah, dari ketiga ilustrasi ending dari kejadian di atas, kita dapat memandang dan merasakan bahwa dengan situasi yangg sama namun jika direspon berbeda maka hasilnya pun bakal berbeda.

Sekarang ijinkan saya meminta ibu membayangkan, betul benar membayangkan, jika ibu berada pada posisi Bu Dina yangg ilustrasi terakhir. Apa yangg terjadi dalam diri bu Dina ketika dia  ambil nafas panjang sembari melafalkan istighfar? Apa yangg terjadi dalam diri bu Dina ketika dia berupaya menenangkan pikiran dan emosi saat itu? Coba bayangkan dan rasakan.

Ya, dia bakal menenangkan dirinya sendiri dengan mengatakan pada dirinya sendiri untuk tenang, tenang, sabar, sabar.

Ketika kata kata,  “tenang, tenang dan sabar,sabar ” ini diucapkan baik secara lirih, dalam hati, maka kata kata ini seakan bakal memerintahkan pikiran dan hati kita juga tenang dan sabar. Ketika dilakukan terus menerus dengan penuh kesadaran dan penghayatan maka secara otomatis hati dan pikiran kita menjadi tenang dan sabar sehingga akhirnya perilaku kita juga terkontrol

Artinya apa?

Ya, kata kata yangg diucapkan dengan penuh kesadaran dan penghayatan dapat mempengaruhi pikiran dan emosi kita. Pikiran kita jadi berubah yangg tadinya ruwet dan  ingin marah marah sekarang menjadi lebih jernih, tenang dan sabar.

Ilustrasi ini menggambarkan bahwa bahasa alias kata kata yangg kita ucapkan pada diri sendiri (self talk) bisa mengubah emosi dan pikiran kita. Pikiran kita ini seperti kita program ulang untuk mengikuti kata kata tersebut. Artinya, sebenarnya kita bisa memprogram alias mengotak atik pikiran kita dengan menggunakan kata kata yangg kita inginkan. Tinggal kita sendiri yangg mau memilih kata kata positif alias kata kata negatif, semua dalam kendali kita masing masing.

Dari pemaparan diatas, mulai dari ilustrasi kejadian di pagi hari di family bu Dina, lampau beberapa kemungkinan endingnya dan akhirnya kita coba konsentrasi ke ending yangg positif, kita jadi tahu bahwa, sebenarnya mau endingnya seperti apa, prosesnya tetap sama. Tahapan prosesnya ialah ada kejadian puncak (gelas pecah, anak nangis dll), dilihat, dirasakan, didengar oleh bu Dina, masuk info ke otak, muncul emosi tertentu (marah, kesel dll), dan muncullah tindakan (teriak teriak, marah marah dll).

Ini terjadi pada proses ending yangg pertama. nan membedakan ending pertama dan ketiga adalah ketika kejadian luar itu masuk dalam otak alias pikirannya maka dia segera mengeluarkan alias mengakses kata kata positif (tenang, tenang, sabar,sabar), lampau kata kata tersebut mempengaruhi perasaan, pikiran dan tindakannya. Jadilah tindakannya ini sesuai perkataannya tadi, yaitu, tenang tenang, sabar sabar.

Dari sini bisa disimpulkan bahwa perbedaan pilihan “kata kata alias pola bahasa” bakal mempengaruhi tindakan alias perilaku kita terhadap suatu kejadian. So, mari lebih aware, tenang dan bijak dalam merespon suatu keadaan. Pilih kata kata dan respon yangg positif dan memberdayakan agar hidup kita lebih berarti dan berkualitas.

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id