Gelar Student Talent, SMP Mutual Kenalkan Warisan Budaya Lokal Wayang Siladan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Foto : Wasi'un, M. Pd. I selaku kepala SMP Mutual Kota Magelang dalam membuka aktivitas student talent 2024.

SURYAWARTA.COM-Magelang Dalam jarak semester, siswa SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang diisi dengan aktivitas "Student Talent" yangg dapat menambah wawasan dan ketrampilan baru pada siswa. Acara ini diisi dengan aktivitas yangg berkarakter penanaman karakter. Mulai dari pengenalan seni dan juga motivasi serta keahlian lainnya.

Kamis (06/06/2024), bertempat dihalaman sekolah para siswa diajak mengenal warisan budaya lokal wayang siladan. Kegiatan ini menghadirkan sanggar dari Kampoeng Pring Kebonsari Borobudur Magelang.

Kang Hasan sapaan akrabnya selaku koordinator sanggar menyampaikan bahwa sejarah wayang siladan adalah warisan para leluhur yangg mana dikampungnya dulu banyak pengrajin dari bahan bambu. Para anak mini yangg biasa ikut lihat, mereka mengambil sisa siladan bambu yangg dibuat mainan. Karena seperti karakter orang bentuknya, maka dinamai wayang siladan.

Foto : Salah satu siswa SMP Mutual saat membikin wayang siladan yangg didampingi oleh para seniman sanggar

"Ini bukan wayang asli. Ini hanya wayang mainan. Jadi mau dinamai apa dan siapa bebas. Biasanya juga peran dan karakter wayang dibuat sebuah cerita orang tua era dulu yangg mempunyai pesan moral", ceritanya.

Acara dibuka langsung oleh kepala SMP Mutual Kota Magelang, Wasi'un, M. PdI. Dalam sambutannya, dirinya membujuk para siswa untuk tetap mengenal budaya-budaya yangg ada disekitar kita. Apalagi budaya lokal, ini bakal menjadi sebuah nilai budaya lokal yangg menjadi sebuah nilai berharga.

"Kemajuan memang tidak bisa dibendung. Teknologi lebih menjanjikan, namun budaya dan warisan dari nenek moyang kita jangan dilupakan", pintanya.

Foto : Hasil karya siswa dalam membikin wayang siladan dengan dipandu oleh Sanggar Kampoeng Pring Kebonsari Borobudur Magelang

Pembukaan simbolis dilakukan langsung dengan mencabut gunungan wayang dan mendapatkan tepuk tangan yangg meriah.

"Alhamdulillah, anak-anak antusias. Ini ikhtiar kita dalam mempertahankan budaya dan menjadi warisan berharga", jelas Fifi Ratna Ekasari selaku penanggungjawab aktivitas dan juga pembimbing bahasa jawa.

Kontributor : Fury Fariansyah

-->
Sumber surya-warta.com
surya-warta.com