Oleh: Titis Rasendriya Putri*
Perkembangan teknologi di era digital membikin langkah manusia berkomunikasi berubah dengan sangat cepat.
Kalau dulu orang biasa menulis pesan panjang lewat SMS alias media sosial, sekarang tren itu mulai bergeser. Ada langkah baru yangg lebih praktis, ekspresif, dan terasa individual ialah melalui voice note (VN).
Mengenal Voice Note
Voice note alias VN adalah pesan bunyi yangg direkam menggunakan ponsel. Fitur ini bisa ditemukan di nyaris semua aplikasi perpesanan seperti WhatsApp, Line, Telegram, hingga Instagram.
Cara membuatnya pun mudah, cukup tekan ikon mikrofon di dekat papan ketik, lampau mulai berbicara. Setelah selesai, rekaman bisa langsung dikirim tanpa perlu repot mengetik panjang-panjang.
Fitur VN pertama kali muncul pada tahun 2013 lewat aplikasi WeChat. Sejak itu, nyaris semua platform pesan instan ikut menghadirkan fitur serupa.
Voice note kemudian menjadi terkenal di seluruh bumi lantaran membikin komunikasi terasa lebih alami. Lewat suara, pesan bisa tersampaikan dengan lebih jelas, termasuk intonasi dan emosi di kembali kata-kata.
Kini, voice note bukan hanya soal efisiensi. Banyak orang menggunakannya sebagai sarana curhat digital. Mengirim pesan lewat bunyi dianggap lebih jujur dan spontan, seolah sedang berbincang langsung dengan teman. Dengan VN, seseorang bisa menumpahkan isi hati tanpa takut salah ketik alias salah ejaan.
Baca Juga: Bahasa Asing dan Teknologi Penerjemah: Membaca Kebesaran-Nya di Era Digital
Menariknya, VN juga memberikan dimensi baru dalam komunikasi digital. Suara bisa menyalurkan emosi yangg tidak bisa diwakili oleh teks. Nada bicara yangg lembut, tawa kecil, alias apalagi jarak hening bisa membikin pesan terasa lebih hidup. Tak heran jika banyak orang merasa lebih dekat dengan musuh bicara lewat VN dibanding pesan teks biasa.
Menurut info dari Kompas.com, WA mencatat pencapaian besar dalam penggunaan voice note. Setiap harinya, sekitar tujuh miliar pesan bunyi dikirim di platform tersebut. Angka dahsyat ini membuktikan bahwa VN telah menjadi bagian krusial dari keseharian pengguna internet di seluruh dunia.
Alasan di kembali ketenaran VN cukup sederhana yaitu, praktis, cepat, dan personal. Bagi sebagian orang, mengetik pesan panjang terasa melelahkan. Dengan voice note, cukup bicara satu sampai dua menit, pesan pun tersampaikan. Fitur ini juga membantu mereka yangg sibuk alias sedang tidak sempat mengetik.
Fenomena Curhat Lewat Voice Note
Fenomena curhat lewat voice note akhirnya berkembang menjadi style komunikasi unik generasi digital. Tidak sedikit pengguna media sosial yangg menjadikan VN sebagai media untuk berbagi cerita, mengungkapkan perasaan, apalagi mencurahkan isi hati pada kawan dekat. Suara membikin hubungan terasa lebih nyata, seperti sedang berbincang langsung meski terpisah jarak.
Di tengah derasnya arus pesan instan dan emoji, voice note datang sebagai pengingat bahwa komunikasi sejati tetap butuh sentuhan manusia. Melalui suara, kita bisa menghadirkan kehangatan, kejujuran, dan emosi yangg tak tergantikan oleh teks.
Curhat lewat VN bukan sekadar tren sesaat yangg muncul lantaran ikut-ikutan. Lebih dari itu, voice note telah menjadi bagian dari budaya komunikasi baru di kalangan generasi ddigital
Di tengah kesibukan, VN datang sebagai langkah yangg efisien untuk tetap terhubung secara emosional. Hanya dengan menekan satu tombol, seseorang bisa menyampaikan isi hati, bercerita, alias menenangkan diri lewat bunyi yangg jujur dan spontan.
Selain sebagai perangkat untuk berbagi cerita, VN juga menjadi sarana untuk membangun kedekatan di era serba digital. Di kembali layar ponsel, bunyi seseorang bisa menjadi pengganti pelukan alias tatapan mata yangg hangat.
Meski sederhana, VN bisa menjembatani jarak dan menghadirkan keintiman yangg susah didapat dari sekadar teks.
Adab Berkomunikasi Lewat Voice Note
Dalam kepercayaan Islam, etika dan tata krama sudah diatur dalam seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam berbincang dan menyampaikan pesan, baik secara langsung maupun melalui media tidak langsung.
Oleh lantaran itu, krusial bagi setiap Muslim untuk memahami dan menerapkan etika dalam penggunaan voice note sesuai tuntunan Islam. Dengan menjaga etika berbicara, komunikasi yangg dilakukan bakal tetap sopan, tidak menyinggung emosi orang lain, serta berbobot ibadah.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yangg beragama kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia berbicara yangg baik alias diam.” (HR. Bukhari).
Dalam sabda lain beliau juga bersabda, “Hendaklah kalian berbicara jujur, lantaran kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari kedua sabda tersebut, dapat dipahami bahwa Islam sangat menekankan pentingnya menjaga ucapan. Berkomunikasi melalui voice note pada hakikatnya sama seperti berbincang langsung dengan lisan.
Oleh lantaran itu, setiap kata yangg kita ucapkan melalui voice note juga kudu dijaga agar tetap baik, jujur, dan tidak menyakiti orang lain. Hal ini sebagaimana tuntunan Rasulullah SAW dalam berkomunikasi.
*Mahasiswa Ilkom UNISA Yogyakarta dan Jurnalis Magang Suara ‘Aisyiyah
English (US) ·
Indonesian (ID) ·