
Foto : Ketua Sekretaris Muhammadiyah periode 2022-2027 Kabupaten Purworejo terpilih
SURYAWARTA.COM-Purworejo Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah & 'Aisyiyah Kabupaten Purworejo periode Muktamar ke 48 digelar pada Ahad (25/06) mengambil letak di Komplek SD Muhammadiyah Kutoarjo. Agenda yangg sedianya dilaksanakan pada 2020 lampau dilaksanakan mundur dikarenakan penanganan pandemi covid 19. Acara ini dihadiri kurang lebih 500an orang yangg terdiri dari 327 peserta dari unsur ketua majelis dan lembaga Pimpinan Daerah Muhammadiyah `Aisyiyah (PDM/PDA), pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah`Aisyiyah (PCM/A) dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah `Aisyiyah (PRM/A) se-Kabupaten Purworejo, organisasi otonom (ortom), panitia, pendukung aktivitas utama serta Kepala Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-Kabupaten Purworejo.
Disampaikan Drs. H. Pujiono Ketua PDM Purworejo bahwasanya agenda ini dirangkai dengan beberapa rangkaian dengan dimulai dengan pertimbangan program, merumuskan program dan memilih ketua dimana program sudah ada rai Pimpinan Pusat yangg kemudian di brake down hingga tingkat wilayah tentu dengan kearifan lokal kabupaten Purworejo.
“Dengan tema musyda ialah ‘memajukan Purworejo mencerahkan semesta’, untuk menciptakan Purworejo yangg berkemajuan. Termasuk riak-riak kecil, menjadi bagian yangg kudu dipahami bersama. Berkaitan dengan ini, Islam kudu datang menjadi kepercayaan agama yangg mencerahkan, menjadi kepercayaan yangg rohmatal lil alamin, sehingga perbedaan sudah merupakan sunatullah yangg tidak perlu diperdebatkan. Termasuk dalam menyikapi perbedaan penyelenggaraan Idul Adha tahun ini antara Muhammadiyah dan pemerintah (NU). Hal itu lantaran Islam (di Indonesia) hanya dua ialah Muhammadiyah dan NU. Adapun lainnya adalah Islam yangg “bukan-bukan”. Maka jika NU dan Muhammadiyah berasosiasi semua masalah dapat diselesaikan dengan baik”, ungkap Pujiono.
Lanjut Pujiono, Muhammadiyah mengapresiasi pemerintah yangg sangat bijak menyikapi perbedaan dengan memperpanjang libur berbareng ialah pada 28-30 Juni. Hal corak kerukunan lain antara NU dan Muhammadiyah dijelaskan Pujiono, ialah ketika Baznas melakukan pendataan masjid, maka Masjid NU yangg mendata adalah penduduk Muhammadiyah, begitu pula sebaliknya.
Pujiono juga menyebut peran Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (LazisMu) yangg digerakkan Muhammadiyah sebagai bagian dari keterpihakan kepada beragam macam persoalan lantaran neara ini negara yangg dermawan.
“Sekalipun Indonesia tingkat ekonominya tidak begitu bagus, tetapi ketika di bagian bumi lain terjadi musibah, pasti menyumbang, kita pasti membantu saudara-saudara kita. Kegiatan filantropis menjadi bagian dari Muhammadiyah untuk menolong siapapun. Termasuk untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Purworejo ialah 146 orang stunting yangg kudu diberi nutrisi, Muhammadiyah turut ikut andil,” ucapnya.
“Kita bisa masuk surga alias tidak ya lantaran kita tinggal di Purworejo. Maka kita usahakan agar ikhtiar kita adalah untuk membangun Purworejo yangg tidak bisa dibangun oleh satu orang saja. Makanya perlu sinergi dengan seluruh komponen anak bangsa bekerjasama dalam beragam bidang,” tegasnya.
Dalam pidato iftitah ini pula, beliau membujuk penduduk Muhammadiyah dalam penggunaan teknologi perlu pandai dan baik dengan kesolehan digital. “Masa revolusi 4.0 ini, jangan sampai kita menjadi korban teknologi. Makanya perlu adanya kesolehan digital untuk mengcounter hal-hal negatif, hoaks dan lainnya. Termasuk peran wanita dalam Aisyiyah bersama-sama memajukan bangsa,” tandas Pujiono.
Musyda ini merupakan musyawarah tertinggi tingkat kabupaten sebagai sarana pertimbangan program lima tahun yng dilaksanakan dalam beberapa sidang ialah sidang pleno pembahasan tata tertib dan laporan pelaksaan program PDM/A, sidang pleno selanjutnya mendengarkan tanggapan PCM serta dinamika organisasi pada masing-masing kecamatan, dilanjutkan dengan sidang komisi program beserta rekomendasi rumor strategis, kemudian sidang pleno berangkaian dengan pemilihan formatur 13 orang dan ditutup dengan sidang rapat formatur hingga penyampaian hasil rapat formatur dengan penentuan ketua serta sekretaris.
Sebelumnya juga telah digelar rangkaian aktivitas pendahulu ialah dengan Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) yangg telah digelar pada Maret lampau dengan agenda mendengarkan laporan penyelenggaraan program majelis dan lembaga serta menjaring 39 calon tetap dari sekian banyak calon sementara yangg bakal dipilih dalam Musyda kali ini.
Perwakilan pemerintah wilayah kabupaten purworejo yangg diwakilkan kepada asisten 1 sekda memberikan support pendidikan senilai Rp 15 juta dari Baznas untuk penduduk Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kabupaten Purworejo dan juga dari Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah menyerahkan titipan bantuan hibah untuk PDM dan PDA masing-masing 20 juta.
Agenda dihadiri tamu undangan antara lain Asesda 1 Bambang Susilo, pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) serta Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA), PCNU Kabupaten Purworejo, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Purworejo, forkompinda, forkopincam Kutoarjo dan lainnya.
Dimeriahkan dengan tampilan solo vokal dari TK ABA 1 Kutoarjo, Hafalan dari SD Muhammadiyah Kutoarjo dan Lagu - lagu wilayah dari Paduan Suara Muhikta Choir Kids SD Muhammadiyah Kutoarjo.
Melalui sistem pemilihan bunyi secara langsung, akhirnya Drs H Pujiono terpilih kembali menjadi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Purworejo Periode Tahun 2022-2027. Adapun ketua PDA dijabat oleh Nur Ngazizah, S.Si, M.Pd. Keduanya terpilih pada Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Hasil pemilihan Ketua PDA telah selesai sekitar pukul 17.30. Dari 82 pemilih, mereka memilih 21 calon tetap dengàn ketentuan satu pemilih memilih tujuh nama untuk ditetapkan sebagai formatur.
Setelah ditetapkan tujuh formatur serta berasas hasil rapat formatur, Nur Ngazizah, S.Si, M.Pd yangg mendapatkan 73 bunyi dipilih sebagai Ketua PDA. Adapun Sri Wuntat Mawarti, S.Sos yangg terpaut satu bunyi dari Nur Ngazizah ditunjuk sebagai Sekertaris.
Nur Ngazizah yangg sebelumnya menjabat sebagai Ketua Majelis Tabligh PDA Purworejo pun menjadi Ketua PDA Kabupaten Purworejo Periode Tahun 2022-2027 menggantikan Frin Ermayanti, S.Sos, M.Si.
Sedangkan pada pemilihan ketua PDM, tercatat ada 238 pemilih yangg memilih 37 calon tetap dengan jumlah awalnya 39 calon tetap dimana 2 orang mengundurkan diri, dipilih menjadi 13 formatur.
Setelah melalui rapat tim formatur, akhirnya diputuskan Drs H. Pujiono yangg mendapat bunyi 192 menjadi Ketua PDM untuk kedua kalinya. Adapun Agus Amin Fadillah, SE, MM yangg meraih 202 bunyi menjadi Sekretaris PDM.
Pada periode sebelumnya Amin menjabat sebagai bendaharawan PDM. Dengan penetapan tersebut berikutnya bakal disusun pengurus PDM dan PDA lainnya.
Kontributor : Maulidin
Editor : Fury Fariansyah
2 tahun yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·