Diisi oleh Prof. H. Rifqi Muhammad, Ph. D, FGM Kota Magelang Adakan Halal Bi Halal - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Foto : Prof. H. Rifqi Muhammad, Ph. D selaku ketua PDM Kota Magelang saat memberikan tausiyah

SURYAWARTA.COM-Magelang Ratusan pembimbing Muhammadiyah Kota Magelang yangg tergabung dalam Forum Guru Muhammadiyah (FGM) datang dengan semangat dalam aktivitas Halal Bi Hahal yangg digagas oleh FGM. Bertempat di SMK Muhammadiyah Kota Magelang, aktivitas ini penuh meriah dan sakral, Kamis (18/04/2024).

Wasi'un, M. Pd.I selaku ketua FGM Kota Magelang dalam sambutannya melaporkan bahwa aktivitas ini dihadiri 240 pembimbing tenaga kerja Muhammadiyah dilingkungan Kota Magelang. 

"FGM adalah satu-satunya ruang resmi perkumpulan pembimbing Muhammadiyah. Maka kami siap membawa aspirasi bapak ibu pembimbing Muhammadiyah di Kota Magelang", ucapnya.

Dirinya juga berambisi nantinya support dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Magelang bisa menjadi ruang peningkatan kapabilitas guru-guru Muhammadiyah sehingga semakin profesional.

Hadir dalam aktivitas ini dari PDM Kota Magelang, Majelis Dikdasmen, dan juga para tokoh Muhammadiyah Kota Magelang, KH. Abu Ubaidah, KH. Djam'an Muhyidin dan H. Solichin.

Dr. Imam Mawardi, M, Ag selaku wakil ketua Majelis Dikdasmen Kota Magelang membujuk kepada pembimbing Muhammadiyah untuk dapat membumikan karakter unik sekolah Muhammadiyah ialah kurikulum Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK). 

"Yang terpenting itu adalah adab. Maka menjadi pembimbing Muhammadiyah tidak hanya punya peran pengajar mata pelajaran, namun peran untuk membendung etika sangat penting. Dan itu kudu menjadi jiwa pembimbing Muhammadiyah", pesannya.

Dalam aktivitas inti yangg diisi oleh Prof. H. Rifqi Muhammad, Ph. D selaku Ketua PDM Kota Magelang menyampaikan bahwa jadi pembimbing Muhammadiyah jangan bilang hanya bikin capek lantaran diminta ngaji. Karena Muhammadiyah dibangun bukan sekedar untuk mencari dunia, namun sebagai gerbong akherat.

"Dimana pun, jika kerja tanpa diniati ibadah maka bakal selalu berat. Merasa kurang dan tidak cukup", ucapnya.

Muhammadiyah itu seperti bis. Semua ada aturan, maka jika tidak mau mengikuti patokan pada saatnya dia bakal tereliminasi dengan sendirinya. 

"Maka kami mendorong kepala Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) untuk dapat membentuk halaqoh dalam penguatan spiritualitas dan ibadah sesuai putusan majelis tarjih", tegasnya.

Pria yangg juga pembimbing besar UII ini menyampaikan bakal dipetakan keaktifan pembimbing AUM. Keaktifan di Ranting Muhammadiyah menjadi pedoman penilaian sebagai bagian menggerakkan dakwah Muhammadiyah.

"Tujuan hidup manusia itu kembali kepada Allah. Bukan kembali kedunia. Maka untuk menemukan bekal alambaka memang butuh bekal yangg tak terlihat, itu soal ibadah. Maka untuk menemukan hati yangg tentram butuh kepercayaan bahwa semua kebaikan pasti tidak sia-sia", pungkasnya.

Kontributor : Fury Fariansyah

-->
Sumber surya-warta.com
surya-warta.com