Kudus, Suara ‘Aisyiyah – Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) mengadakan Baitul Arqam Purna Studi (BAPS) Gelombang I (pertama) UMKU secara luring pada Rabu-Kamis (18–19/9) di Ruang Serbaguna UMKU, Jalan Ganesha 1, Purwosari Kecamatan Kota, Kudus yangg diikuti oleh 120 mahasiswa.
Edy Soesanto, Rektor UMKU dalam sambutannya menyampaikan proses kaderisasi yangg dilakukan di UMKU untuk mahasiswa melalui BAPS merupakan suatu konsep pendekatan pembelajaran kepercayaan yangg mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor, sehingga dapat menghasilkan mahasiswa yangg bisa mengembangkan pengetahuan dan adab sesuai al-Quran & as-Sunnah.
Menurut Edy Soesanto, dalam pelaksanaannya, Baitul Arqam kudu Built in dan dirancang secara by-design dan holistik dalam proses menjalankan pendidikan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
Edy Soesanto menyebut, perkaderan menjadi bagian dari budaya organisasi dan menjadi bagian dari komitmen pimpinan, dosen/tenaga kependidikan dan mahasiswa untuk diterapkannya kebijakan yangg sistemik tentang perkaderan di PTMA.
“Semoga melalui aktivitas ini bisa menambah pemahaman dan ideologi Muhammadiyah bagi seluruh mahasiswa sehingga menyulut rasa khidmad dalam berproses di UMKU dan setelah lulus studi untuk berkecimpung di tempat kerja dan masyarakat ,” Edy Soesanto menegaskan kembali.
Baca Juga: Memaknai Tujuh Pelajaran Ahmad Dahlan
Sementara itu, Supardi, Kepala Biro Pengkajian Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan Pengembangan Persyarikatan (BPAIK PP) UnMKU menjelaskan tentang urgensi dari penyelenggaraan Baitul Arqam ini adalah penerapan dari posisi PTMA sebagai sarana perkaderan untuk mengukuhkan ideologi dan komitmen berkhidmat di AUM, persyarikatan, berbangsa dan bernegara.
“Pada Baitul Arqam kali ini kami mengambil tema Mewujudkan UMKU yangg Religius, Intelektual, dan Humanis,” ujar Supardi.
Supardi yangg juga sebagai Master of Training (MOT) dalam aktivitas ini berpesan, setelah mendapatkan pengetahuan maka ditindaklanjuti dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL) di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah dari tingkat ranting, cabang, daerah, wilayah, pusat dan UMKU sesuai dengan kompetensi, kerja dan wilayah persyarikatan Muhammadiyah dari masing-masing peserta.
Materi yangg diterima oleh peserta Baitul Arqom Dosen dan Tenaga Kependidikan diantaranya adalah Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM), Tuntunan Ibadah sesuai tarjih, Etos Kerja Kader Muhammadiyah, Tuntunan Ibadah sesuai Himpunan Tarjih Muhammadiyah (HPT), Tuntunan Ibadah Mahdhah dan Nafilah, Mahasiswa sebagai Agent of Change, Muhammadiyah sebagai aktivitas pengetahuan amaliyah kebaikan ilmiyah, Profil kader dan nilai perjuangan tokoh kader Muhammadiyah, dan materi lainnya.
Sementara pemateri yangg datang pada aktivitas ini adalah Eny Alifah Kurnia (Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kab. Kudus), Nadhif (Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Kudus), Ladun Hakim (Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PDM Kab. Kudus), Sukarmin (Wakil Rektor I Bidang Akademik UMKU), Rizka Himawan (Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UMKU), dan Toni Ardi Rafsanjani (Dosen UMKU). (Supardi/sa)
English (US) ·
Indonesian (ID) ·