Alat-alat yang Dapat Digunakan untuk Bersuci - MuhammadiyahNews.com

Setiap kali hendak beribadah, salah satu aktivitas yangg selalu dilakukan oleh seorang muslim adalah bersuci. Dalam bersuci, perangkat alias media yangg digunakan untuk menghilangkan najis tentu tidak sembarangan. Utamanya saat menyucikan najis yangg keluar dari kemaluan, baik itu kencing, mani, dan sebagainya. Islam tentu mengatur perihal tersebut dengan perincian dan teliti sehingga seorang muslim juga dapat merasa nyaman saat menunaikan ibadahnya.

Upaya untuk bersuci dengan menggunakan air bersih biasa disebut dengan istinja’. Adapun bersuci dengan menggunakan barang padat yangg bisa menyerap air dan kotoran disebut dengan istijmar. Benda yangg digunakan untuk istijmar haruslah kering sehingga dapat menyerap dengan baik. Oleh lantaran itu, barang seperti tisu basah tidak diperbolehkan meskipun mempunyai aroma yangg harum. Lain lagi jika bersuci dengan menggunakan air lampau dilanjutkan dengan sabun, perihal ini tentu diperbolehkan lantaran najis disucikan dulu dengan air baru diberi sabun agar tidak berbau.

Baca Juga: PDA Klaten Adakan Pelatihan Rukti Jenazah

Adapun untuk yangg bersuci menggunakan tisu kering, maka dia kudu mengusap alias membersihkannya tiga kali dengan tisu yangg berbeda. Hal ini senada dengan tuntunan dalam sabda berikut:

“Sungguh Rasulullah Saw telah melarang kami menghadap kiblat ketika buang air besar dan kecil, bersuci dengan tangan kanan, bersuci dengan kurang dari tiga batu dan bersuci dengan kotoran ternak alias tulang.”(HR. Muslim).

“Apabila seseorang dari kalian ber-istijmar dengan batu, maka hendaklah dia melakukannya dengan ganjil.”(Muttafaq ‘Alaih)

Bersuci menggunakan tisu juga kudu dilakukan dengan segera sebelum kotoran alias najis tersebut kering. Saat kotoran tersebut mengering, maka tisu bakal susah menyerap kotoran yangg ada sehingga najis pun tidak kunjung hilang.

Meskipun bersuci menggunakan selain air diperbolehkan, Rasulullah saw sendiri tetap menganjurkan penggunaan air terlebih dahulu. Dengan demikian, penggunaan air menjadi prioritas untuk bersuci.