Wajar Berbuat Khilaf, Tapi Harus Cepat Bertobat - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

BANDUNGMU.COM, Bandung — Setiap manusia niscaya melakukan kesalahan. Namun, sebaik-baiknya mereka adalah yangg segera bertaubat dan tidak mengulangi kesalahannya.

Rasulullah Saw bersabda, “Setiap anak Adam pasti melakukan salah dan sebaik-baik orang yangg melakukan kesalahan adalah yangg bertaubat.” (HR Tirmidzi).

Menurut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, sikap terbaik seorang muslim yangg telah melakukan kesalahan adalah tidak mengulanginya, termasuk tidak terlarut dalam penyesalan.

“Jadi yangg lampau biarlah berlalu, kira-kira move on, bahasa Jawanya sing wis yowes, yangg sudah ya sudah, itu jangan diulangi lagi, gitu,” jelasnya.

Dalam program Kolak TvMu, Senin (17/04/2023), Mu’ti mengatakan bahwa melakukan kesalahan adalah manusiawi, termasuk ketika seseorang itu melakukan dosa besar.

Oleh lantaran itu, seorang muslim setelah menyadari kesalahannya dan bertaubat, diharapkan untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah.

“Karena itu di dalam Al-Quran dijelaskan di antara karakter dari orang yangg bertakwa itu adalah orang yangg andaikan dia melakukan kejam kepada diri mereka sendiri alias dia melakukan sesuatu yangg biadab maka dia segera sadar dengan semuanya itu,” kata Mu’ti mengutip surah Ali Imran ayat 135 yangg artinya:

“Dan (juga) orang-orang yangg andaikan mengerjakan perbuatan biadab alias menganiaya diri sendiri, mereka (segera) ingat bakal Allah, lampau memohon maaf terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yangg dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”

“Oleh lantaran itu, maka dia kudu senantiasa menjadi orang yangg menyadari kesalahannya. Jadi, proses dia diampuni itu kudu sadar dulu dia salah. Kalau sekarang ada istilah ‘siap salah’. Maka dia sadar salah dan mengaku salah lantaran ada orang yangg salah nggak mau ngaku salah, gitu,” imbuhnya.

“Karena itu jika dia mengaku dirinya sudah bersalah dan kemudian bertaubat maka ada yangg kudu dia lakukan berikutnya, apa? walam yussirruh, dia tidak mengulangi perbuatannya itu lagi. No return,” pungkas Mu’ti.***

-->
Sumber bandungmu.com
bandungmu.com