Strategi Inovatif Atasi Pengangguran Gen Z di Jatim - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu
Anwar Hariyono

JAWA TIMUR saat ini menghadapi tantangan serius dengan tingginya nomor pengangguran di kalangan Generasi Z (Gen Z). Berdasarkan info terbaru, daerah-daerah seperti Surabaya, Malang, Jember, dan Madiun menjadi penyumbang terbesar pengangguran di kalangan generasi muda ini.

Masalah ini bukan hanya berakibat pada perseorangan yangg menganggur, tetapi juga menakut-nakuti stabilitas ekonomi dan sosial kita. Disinilah dibutuhkan peran krusial organisasi seperti Muhammadiyah dan pemerintah dalam menciptakan solusi yangg berkelanjutan.

Surabaya, sebagai ibu kota provinsi, menghadapi tantangan besar dalam menampung jumlah lulusan yangg mencari pekerjaan setiap tahunnya. Tingginya persaingan dan terbatasnya lapangan pekerjaan di sektor umum membikin banyak Gen Z di kota ini menganggur.

Sementara Malang, dengan banyaknya universitas dan perguruan tinggi, menghasilkan lulusan yangg tidak semuanya sukses mendapatkan pekerjaan yangg sesuai dengan kualifikasi mereka. Begitu pula dengan Kabupaten Jember, sebagai kota dengan salah satu universitas terbesar di Jawa Timur, juga mengalami masalah serupa dengan tingginya jumlah lulusan yangg tidak terserap oleh pasar kerja lokal.

Kondisi serupa juga terjadi di Madiun, ialah dengan sejumlah perguruan tinggi dan sekolah vokasi, tetap mempunyai banyak lulusan yangg belum sukses mendapatkan pekerjaan, terutama di sektor industri yangg sesuai dengan keahlian mereka.

Mengembangkan Potensi Daerah untuk Gen Z

Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu mengidentifikasi dan mengembangkan sektor-sektor tertentu yangg mempunyai potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja bagi Gen Z. Surabaya mempunyai prasarana yangg memadai untuk mengembangkan sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan imajinatif media digital. Dengan banyaknya startup teknologi dan perguruan tinggi yangg mempunyai fakultas seni dan desain, Surabaya bisa menjadi pusat penemuan teknologi dan kreatif.

Kemudian untuk Malang, dengan banyaknya lokasi wisata dan destinasi pendidikan, mempunyai potensi besar untuk mengembangkan sektor pariwisata dan perhotelan. Pelatihan manajemen pariwisata dan perhotelan bisa memberikan kesempatan kerja yangg besar. Selain itu, sektor agribisnis dan teknologi pangan di Malang dan sekitarnya juga mempunyai potensi besar. Pengembangan teknologi pertanian dan agroindustri modern bisa menjadi solusi yangg tepat.

Jember, sebagai wilayah agraris, mempunyai potensi besar dalam sektor pertanian dan agroindustri. Pengembangan teknologi pertanian dan industri pengolahan hasil pertanian dapat meningkatkan kesempatan kerja. Menggabungkan teknologi dengan industri manufaktur tradisional di Jember juga bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Sementara untuk Madiun, dengan potensi jasa kesehatan dan industri kereta api serta logistiknya, bisa menjadi pusat pengembangan keahlian di bagian keperawatan dan teknologi medis. Pengembangan sektor ini bakal meningkatkan kesempatan kerja dan memenuhi kebutuhan jasa kesehatan yangg berkembang.

Strategi Inovatif untuk Mengatasi Pengangguran Gen Z

Mengatasi pengangguran di kalangan Gen Z memerlukan strategi yangg komprehensif dan inovatif. Berikut adalah roadmap solusi yangg bisa diimplementasikan oleh pemerintah dan organisasi seperti Muhammadiyah.

Langkah pertama yangg kudu dilakukan adalah memahami akar penyebabnya. Perlu pemahaman masalah dan pengumpulan data. Juga survei komprehensif diperlukan untuk memahami ketidakcocokan keahlian dan kebutuhan pasar kerja. Kolaborasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengumpulkan info yangg jeli juga sangat penting. Data yangg sah bakal menjadi dasar yangg kuat untuk menyusun strategi yangg efektif.

Pengembangan Keterampilan dan Pendidikan Vokasi Pendidikan vokasi kudu ditingkatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan industri. Bagi lulusan SMA dan SMK yangg belum melanjutkan pendidikan tinggi, perlu ada program-program training yangg menghubungkan mereka langsung dengan bumi kerja. Program-program ini kudu mencakup training dalam keahlian teknis (hard skills) dan keahlian interpersonal (soft skills).

Selain itu, Muhammadiyah bisa memimpin inisiatif untuk mendirikan pusat-pusat training dan pendidikan vokasi yangg berbobot tinggi, yangg menawarkan kursus singkat dan program sertifikasi yangg diakui oleh industri. Inovasi dalam metode pembelajaran, seperti pembelajaran berbasis proyek dan magang industri, juga dapat diterapkan untuk memastikan para lulusan siap menghadapi tantangan di lapangan.

Inisiatif Kewirausahaan dan Inkubasi Bisnis Muhammadiyah dapat memanfaatkan jaringan luasnya untuk membentuk program inkubasi bisnis. Dukungan mentor berilmu dan akses ke modal awal dapat membantu Gen Z memulai upaya mereka sendiri. Mendorong keterlibatan Gen Z dalam upaya mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga bakal membuka banyak peluang.

Kerjasama dengan sektor Swasta Kemitraan dengan sektor swasta sangat penting. Perusahaan dapat menyediakan kesempatan magang dan kerja praktik bagi Gen Z, memberikan mereka pengalaman kerja yangg berharga. Mengadakan forum rutin dengan perwakilan industri untuk memastikan program pendidikan dan training tetap relevan dengan kebutuhan pasar juga sangat diperlukan.

Penggunaan Teknologi dan Inovasi Mengembangkan platform e-learning dan kursus online yangg mudah diakses oleh Gen Z adalah langkah krusial lainnya. Selain itu, membikin portal kerja online yangg menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan bakal mempermudah proses pencarian kerja dan perekrutan.

Pendampingan dan Bimbingan Karir Program mentoring dimana Gen Z dapat dibimbing oleh ahli berilmu bakal sangat membantu. Layanan konseling karir juga perlu disediakan untuk membantu Gen Z memahami potensi mereka dan memilih jalur karir yangg sesuai.

Kebijakan Pemerintah dan Regulasi Pemerintah kudu memberikan insentif kepada pengusaha yangg mempekerjakan Gen Z dan meninjau kebijakan bayaran minimum agar lebih sesuai dengan kebutuhan hidup layak. Regulasi yangg mendukung pembuatan lapangan kerja sangat krusial untuk memastikan keberhasilan strategi ini.

Peran Organisasi Seperti Muhammadiyah Muhammadiyah dapat mengembangkan program training yangg berfokus pada keahlian yangg dibutuhkan di pasar kerja. Mendorong pembentukan organisasi pembelajaran berkepanjangan untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan keahlian juga bakal sangat membantu.

Melakukan pemantauan dan pertimbangan berkala terhadap efektivitas program yangg telah dijalankan sangat penting. Menyesuaikan strategi berasas hasil pertimbangan bakal memastikan keberlanjutan dan peningkatan program.

Mengatasi pengangguran di kalangan Gen Z di Jawa Timur memerlukan upaya berbareng dari beragam pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah. Dengan langkah-langkah strategis yangg tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yangg kondusif bagi pertumbuhan lapangan kerja dan pengembangan keahlian bagi Gen Z. Mari kita bergerak berbareng demi masa depan yangg lebih cerah bagi Generasi Z dan Indonesia!

Anwar Hariyono, Penulis adalah Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Universitas Muhammadiyah (UM) Gresik

-->
Sumber MaklumatID
MaklumatID