Eko Hijrahyanto ErkasiSUHU politik menjelang pemilihan kepala wilayah (pilkada) di Kabupaten Lamongan mulai menghangat. Hal itu bisa dilihat dari beragam banner alias spanduk yangg terpampang menghiasi jalanan ‘Kota Soto’ Lamongan. Setidaknya, terdapat empat nama mencuat dan menarik perhatian publik. Mereka digadang-gadang siap bersaing menjadi orang nomer satu di Kabupaten Lamongan.
Mereka adalah calon petahana, mantan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. Kemudian, ada sosok Ketua DPRD yangg juga Ketua PKB Lamongan, Abdul Ghofur, dan Anggota DPR RI asal Partai Demokrat Debby Kurniawan. Sosok yangg tetap segar dan jadi perbincangan adalah Dyah Roro Esti. Anggota DPR RI dari Partai Golkar periode 2019-2024 ini juga dikabarkan bakal maju Pilkada Lamongan.
Keempat tokoh di atas sesungguhnya adalah orang-orang yangg kudu bertanggungjawab atas kondisi Lamongan hari ini. Dengan keluh kesah masyarakat di beragam sektor kehidupan. Mulai dari persoalan prasarana yangg menjadi rumor paling viral, hingga persoalan kondisi sosial ekonomi masyarakat yangg mengalami perlambatan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lamongan dalam laporannya menyebut kondisi ekonomi Lamongan di tahun 2023 mengalami perlambatan. Di mana, tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Lamongan di nomor 5,56 persen dan menurun di tahun 2023 menjadi 4,28 persen.
Keterkaitan keempat tokoh yangg diisukan bakal maju Pilkada Lamongan ini dalam hubungannya antara tugas pelaksana dan legislatif. Mereka semestinya bisa melakukan sinergi dengan baik untuk mewujudkan trademark “Kejayaan Lamongan”. Sayangnya, kerjasama di antara mereka tidak melangkah dengan maksimal untuk mewujudkan trademark tersebut.
Padahal, UU No. 23 tahun 2014 tentang pemerintah wilayah (Pemda) telah memerintahkan kepada Yuhronur alias yangg biasa dipanggil Pak Yes untuk menyusun dan melaksanakan kebijakan wilayah dengan baik. Nyatanya, kebijakan wilayah juga berjuntai kepada DPRD Lamongan yangg diketuai oleh Abdul Ghofur. Pria yangg berkawan dipanggil Kaji Ghofur, berdasar UU MD3 No. 17 Tahun 2014 mempunyai tugas spesifik seperti legislasi, pengawasan, dan anggaran. Demikian pula dengan Debby dan Roro, peran keduanya sangat krusial selaku personil DPR RI yangg mewakili Kabupaten Lamongan. Harusnya, baik Debby maupun Roro punya pertanggungjawaban atas kemajuan wilayah yangg diwakilinya.
Jika keempat tokoh tersebut saling beradu dan berhasrat menjadi bupati, maka mereka semua sejatinya pihak yangg paling bertanggungjawab atas kondisi Lamongan hari ini. Kinerja Bupati semestinya bisa dievaluasi dengan kegunaan pengawasan dan kewenangan menyatakan pendapat oleh DPRD Lamongan. Kemudian, DPR RI dengan kegunaan representasi semestinya menyerap, menampung, dan menyalurkan aspirasi serta keluhan masyarakat kepada pemerintah dan lembaga terkait.
Masyarakat Lamongan yangg hari ini merasakan kekecewaan tidaklah terlepas dari peranan mereka. Posisi bupati ada di pundak Pak Yes sebagai eksekutor. Apa prestasi yangg telah dicapai?. DPRD yangg dikomandani Kaji Ghofur sebagai legislatif apa legacy yangg ditinggalkan selama ini? Sedangkan Mas Debby dan Mbak Roro yangg berada di lingkaran pusat pemerintahan apa yangg sudah dilakukan untuk Lamongan?
Lamongan hari ini butuh percepatan untuk menuju kesejahteraan bersama. Mengejar ketertinggalan, segera beradaptasi dengan perubahan, dan membangkitkan kebanggaan. Jika kita menginginkan sesuatu yangg belum pernah kita capai, maka kudu melakukan sesuatu perihal yangg di luar kebiasaan, out of the box. Sangat konyol jika berambisi sesuatu yangg belum didapatkan dengan melakukan tindakan yangg sama dan itu-itu saja.
Disinilah peran partai politik, organisasi kemasyarakatan, dan simpul-simpul masyarakat untuk memberikan pendidikan politik yangg betul tentang kesadaran kewenangan dan tanggungjawab penduduk negara, partisipasi aktif, kritik dan kontrol sosial, serta kepemimpinan kolektif. Masyarakat semestinya tidak dibuai dengan kesenangan sesaat dalam pesta kerakyatan dengan gelontoran money politics yangg sesungguhnya justru merugikan dirinya sendiri. Mari kita gunakan logika sehat dan logika kritis untuk percepatan Lamongan menuju Indonesia Emas.
Eko Hijrahyanto Erkasi, Penulis adalah Anggota LHKP Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan dan Sekretaris DPD Partai Ummat Lamongan
1 tahun yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·