SM Gelar Peluncuran dan Bedah Buku H. Fachrodin, Roni: Tidak Hanya Menulis, Beliau juga Mengelola - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Dalam rangka memperingati Hari Pers & Literasi Muhammadiyah (13 Agustus 2024), Penerbit Suara Muhammadiyah bekerjasama dengan MPI PP Muhammadiyah bermaksud menerbitkan kitab tokoh krusial literasi dan pers Islam yangg juga tokoh awal Persyarikatan. Buku tersebut berjudul “Haji Fachrodin: Lokomotif Literasi & Pers Islam”.

Disusun oleh Roni Tabroni, kitab ini mendapat apresiasi dari banyak pihak, Muchlas M.T misalnya. Saat menyampaikan sambutan, dia mengatakan bahwa tradisi yangg kuat di Muhamadiyah adalah tradisi literasi, baik itu membaca, menulis, alias mendokumentasikan hasil hasil tulisan. Muhammadiyah punya banyak aktivitas literasi dan jurnalistik.

Menurutnya, sosok Fachrodin ini luar biasa meskipun selama hidupnya tidak pernah mengenyam pendidikan formal. “Beliau ini Bapak Jurnalistik Indonesia, bukan hanya Muhammadiyah. Agar kiprahnya bisa dipelajari dan menginspirasi, maka MPI khususnya Roni berinisiatif menyusun sejarah tentang beliau.” ungkap Muchlas. “Acara bedah kitab H. Fachrodin ini adalah salah satu program dari MPI yangg dipelopori oleh Wakil Ketua Bidang Jurnalistik. Seharusnya aktivitas ini diadakan 13 Agustus sebagai Hari Pers Muhammadiyah, tapi rupanya terlaksana hari ini.”

Sebagai Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dia menjelaskan seperti apa situasi media massa saat ini, terutama Suara Muhammadiyah (SM). “SM tidak hanya menghadapi disrupsi dari segi media, tetapi juga karakter masyarakatnya. Citizen Journalism yangg berkembang saat ini menjadikan masyarakat bebas mengangkat buletin dan rumor apapun. Sayangnya belum ada yangg bisa memvalidasi buletin dari Citizen Journalism”

Baca Juga: Dakwah Kultural Kiai Dahlan

Kemudian saat sesi obrolan berlangsung, Roni Tabroni selaku penulis sekaligus narasumber menjelaskan banyak perihal seputar penulisan dan penyusunan kitab tersebut. Ia mengungkap kenapa kisah hidup H. Fachrodin diangkat.  “Penyebaran pembaharuan pemikiran Islam pasti lewat media sejak dahulu. Kenapa kudu Fachrodin? Selain lantaran jejaknya yangg tetap bisa dilacak. beliau  tidak hanya mempunyai keahlian untuk menulis, tetapi juga mengelola media”

Di matanya, H. Fachrodin adalah seorang tokoh pers, literasi, aktivis, politisi, juga penggerak. “Kalau hari ini kita mengenal sosok yangg demikian dalam diri hamka, maka fachrodin juga. malah fachrodin ini melampaui hamka lantaran dia juga seorang pengusaha” ujarnya. “H. Fachrodin memang sangat kiri. Beliau juga banyak berkontribusi di SI. Meskipun ada yangg bilang jika beliau nggembosi SI dengan memasukkan orang-orang Muhammadiyah waktu itu.”

Tidak hanya Roni saja, dalam obrolan tersebut Mu’arif sebagai narasumber juga turut angkat bicara tentang pendapatnya. “Kalau tadi penulis berbicara bahwa isi lebih luas dari judul, jika saya bilangnya malah topik lebih luas dari judul. Kalau bisa dikaji lagi seperti apa keterlibatan tokoh ini dalam penerbitan-penerbitan islam dan Muhammadiyah.” ujar penulis kitab “Benteng Muhammadiyah”.

Kemudian, Mu’arif juga menambahkan bahwa H. Fachrodin ini belum banyak yangg meneliti dan mengkaji baik pemikiran alias sosoknya. “Pak Roni ini peneliti H. Fachrodin keempat alias kelima, sebelum ini ada peneliti jepang yangg meneliti pemikiran kiri beliau. H. Fachrodin ini tokoh nasional yangg belum banyak diteliti.” (-lsz)

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id