Saatnya Umat Islam Punya Kalender Islam Global - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

BANDUNGMU.COM, Jakarta — Pendiri Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai perlunya suatu almanak dunia Islam yangg bertindak secara internasional.

Hal ini dia sampaikan menanggapi adanya perbedaan tanggal seremoni Idul Fitri 1444 Hijriah di sejumlah tempat.

Menurut Denny, jika ada almanak dunia Islam, umat Muslim di seluruh bumi bakal mengetahui kapan waktunya Idul Fitri berbulan-bulan sebelumnya.

Misalnya, jika Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Rabu 03 Mei, umat Muslim di Indonesia dan di seluruh bumi bakal merayakan pada hari dan tanggal tersebut.

“Sehingga umat muslim di seluruh bumi bakal bersama-sama merayakan hari kemenangan, bertakbir bersama, silaturahmi, saling kunjung, pada momen hari dan tanggal yangg sama,” kata dia di Jakarta seperti bandungmu.com kutip dari laman resmi Muhammadiyah, Rabu 26 April 2023.

Dengan adanya almanak dunia Islam, umat Islam mempunyai kepastian dan kekompakan dalam merayakan hari besarnya.

Apalagi, kemajuan teknologi dan usia kaum muslimin yangg sudah 14 abad sudah cukup menjadi argumen kenapa umat Islam perlu mempunyai satu kalender.

Denny lantas mengatakan bahwa era manusia saat ini telah sukses menciptakan kepintaran buatan (artificial intelligence) yangg canggih.

Akan menjadi ironis jika bumi Islam yangg sudah berumur lebih 1.500 tahun, rupanya belum bisa menciptakan sistem almanak dunia bersama.

Secara keilmuan, membikin almanak berbareng secara dunia bagi seluruh umat Islam di muka bumi menurutnya juga lebih mudah.

Sebagaimana agenda salat di seluruh bumi bisa diketahui dengan jeli hingga ke satuan nomor jam, menit, dan detik, apalagi untuk satu bulan ke depan.

Di sisi lain, belum adanya almanak Islam dunia dia anggap membikin kaum muslimin mempunyai emosi kombinasi aduk.

Di satu sisi, ada rasa bangga memandang luasnya toleransi atas perbedaan melaksanakan hari raya. Namun, di sisi lain, ada rasa keprihatinan dengan perbedaan itu.

“Kita bangga memandang luasnya toleransi atas perbedaan itu. Namun, sekaligus juga prihatin atas perbedaan waktu tersebut. Perlukah dan mungkinkah suatu hari kelak umat Islam di seluruh bumi mengembangkan almanak hijriah dunia sehingga jauh lebih sigap mengetahui dan bisa berbareng di tanggal dan hari yangg sama merayakan Idul Fitri?” ujar Denny JA.

Satukan Hari Arafah

Bagi Muhammadiyah, almanak Islam dunia adalah almanak Hijriah dengan prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia.

Hal itu berfaedah satu sistem almanak bertindak di seluruh area muka bumi tanpa selain yangg berasaskan keselarasan antara hari dan tanggal.

Hal ini pernah disampaikan Rahmadi Wibowo Suwarno, personil ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, seperti yangg pernah dimuat dalam buletin website muhammadiyah.or.id berjudul “Pentingnya Kalender Islam Global dan Upaya Muhammadiyah Mewujudkannya” pada jenis 16 Juni 2022.

Rahmadi menyampaikan bahwa Al-Quran memberikan petunjuk kepada manusia tentang pentingnya waktu dalam kehidupan.

“Penggunaan waktu dengan yangg baik dan berfaedah menjadikan diri manusia sebagai orang yangg beruntung. Sebaliknya kegagalan manusia dalam mengurus dan mengorganisasi waktu dengan baik sehingga hidupnya menjadi kacau bakal menghantarkan kepada kerugian hidup,” kata Rahmadi.

Problem kekacauan sistem waktu di bumi Islam, menurutnya disebabkan ketiadaan almanak Islam global.

Oleh lantaran itu, adanya almanak Islam dunia menjadi krusial lantaran dapat memberikan kepastian waktu-waktu ibadah dan dapat pula dijadikan sebagai almanak transaksi.

“Penerapan almanak Islam dunia temasuk dalam kategori hifdzu ad-din (perlindungan keberagamaan). Ini berfaedah hari-hari ibadah umat Islam dapat tersatukan,” ungkapnya.

“Khususnya ibadah puasa sunah pada hari Arafah, ialah penyelenggaraan puasa Arafah di suatu tempat di luar Makkah sesuai dengan tanggal 09 Zulhijjah di Makkah yangg merupakan hari Arafah,” lanjut Rahmadi.***

-->
Sumber bandungmu.com
bandungmu.com