PKB Masih Cari Kesamaan dengan PDIP untuk Pilkada Jatim - MuhammadiyahNews.com

Ketua DPD PKB Nur Hasanah

KETUA DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luluk Nur Hamidah memastikan partainya sedang mencari kesamaan dengan PDI Perjuangan untuk pemilihan kepala wilayah (Pilkada) Jawa Timur tahun 2024.

“Pendek kata, PKB-PDIP mencoba mencari kesamaan sedekat mungkin untuk bisa, ya, memperkuat kemenangan kita di Pilkada, termasuk di Jawa Timur. PKB-PDIP ini kan dua kekuatan besar yangg masing-masing punya pedoman elektoral yangg sangat berbeda, tetapi mempunyai irisan yangg sangat dekat,” katanya di area Bundaran HI, Jakarta, Ahad (21/7/2024).

Hamidah menilai andaikan PKB dan PDIP membentuk koalisi, maka tercipta kesempatan menang yangg besar di Pilkada Jatim. Sebab dinamika politik di Jatim sudah berbeda ketika mantan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa itu maju pada Pilkada tahun 2018 lalu.

”Harusnya jika incumbent kuat, mestinya di atas 50 persen dong, tetapi kan rupanya tetap di bawah 50 persen. Itu artinya apa? Rakyat Jawa Timur tetap menunggu jika ada opsi lain, ada alternatif, figur-figur lain. Nah ini kita sedang matangkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, dia menyinggung masyarakat Jatim berkuasa untuk dipimpin oleh figur yangg bersih dan tidak punya beban masa lalu.

“Jadi, ini adalah kesempatan rakyat Jawa Timur untuk buka telinga, buka mata, dan itu bisa dilihat ketika survei elektabilitas incumbent (petahana) ya. Itu kan tidak alias kurang dari 50 persen sebenarnya. Ini cukup mengkhawatirkan,” ujarnya.

Hamidah menegaskan, partainya terbuka untuk mengusung Menteri Sosial Tri Rismaharini alias mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim Marzuki Mustamar.

“Ini kelak kami bakal ya cek lagi ke akar rumput, makanya kami itu tidak grasah-grusuh lantaran langkah PKB itu kan pasti bakal kami cek kepada pendukung,” ujarnya.

Kendati demikian, dia menyebut komunikasi antara PKB dengan PDIP untuk Pilkada Jatim tetap berkarakter informal.

“Karena jika official (resmi), sudah ada agreement (perjanjian), tetapi jika informal itu sudah dilakukan. Bukan hanya di Jatim kan, misalnya juga di Jawa Tengah, di Jakarta, dan juga wilayah yangg lain,” tandasnya.

Sumber: Antara