Peringati 79 Tahun Indonesia Merdeka, PP Muhammadiyah Adakan Kajian Kebangsaan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah –  Semalam, pada tanggal (9/8), Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengadakan pengajian umum dengan tema “Kemerdekaan dan Kemakmuran Bangsa”. Terdapat beberapa pembicara pada pengajian kali ini, di antaranya adalah Bambang Setiaji selaku Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Lela Nurlaela Wati, dan Nazaruddin Malik.

Abdul Mu’ti selaku Sekretaris Umum PP Muhammadiyah sekaligus yangg memberi sambutan pada pengajian ini menyampaikan bahwa semua orang kudu mensyukuri Indonesia yangg tetap memperkuat secara utuh setelah 79 tahun merdeka. “Kita berterima kasih Indonesia tetap menjadi negara kesatuan yangg teritorialnya tetap utuh” ungkapnya. “Muhammadiyah memang mempunyai kehirauan yangg tinggi tentang masalah ini. Kalau kita lihat dalam keputusan-keputusan Muktamar, salah satunya adalah Indonesia sebagai Darul ‘Ahdi wa Syahadah” lanjutnya.

Lela Nurlaela Wati dalam materinya banyak mengungkap soal realitas perekonomian bangsa Indonesia. “Indikator yangg menunjukkan kemakmuran suatu bangsa adalah pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengangguran, korupsi, ketimpangan ekonomi dan ketimpangan sosial, indeks kebahagiaan masyarakat, serta ketahanan pangan.” ujarnya. “GDP Indonesia mengalami peningkatan, namun tidak terlalu signifikan pada tahun 2023. Sayangnya info ini belum mengungkap ketimpangan antara masyarakat umum dengan sebagian mini masyarakat yangg mempunyai kekayaan terbesar.” ungkapnya.

“Angka kemiskinan di Indonesia sejak merdeka terus mengalami penurunan, sayangnya jumlahnya tetap banyak ialah sekitar 50 juta penduduk. “lanjut Lela. Selain itu, menurut Lela pengangguran yangg angkanya menurun pun tetap tetap perlu diperhatikan. Sejauh ini, berasas latar belakang pendidikan, menurutnya lulusan sekolah dasarlah yangg paling banyak. Meskipun Indonesia secara perekonomian tetap mempunyai sejumlah masalah yangg kompleks, namun indeks kebahagiaan masyarakatnya tetap cukup baik. Ia menemukan info bahwa Indonesia secara internasional menduduki ranking ke-80 negara paling senang se-dunia.

Baca Juga: Ijtihad Kalender islam Global Muhammadiyah

Kemudian, Nazaruddin Malik dalam penyampaiannya menyatakan bahwa dia bakal membahas tentang Indonesia Berkemajuan. “Indonesia Berkemajuan terinspirasi dari Risalah Islam Berkemajuan. Dalam filosofi ini saya mau menekankan kembali bahwa para pendiri bangsa sesungguhnya menanamkan nilai-nilai kemerdekaan itu sebagai kewenangan segala bangsa untuk mewujudkan kemakmuran rakyat yangg setara dan merata.” ungkapnya.

Kemudian, mengutip dari Legatum Prosperity Index tahun 2024, Nazaruddin menyebut ada tiga indikator, ialah masyarakat yangg inklusif, perekonomian yangg terbuka, dan masyarakat yangg berdaya. “Masyarakat yangg makmur adalah masyarakat yangg inklusif, terbuka, dan menghormati satu sama lain. Semakin banyak akses hubungan internasional yangg dilakukan oleh sebuah negara, maka negara itu digolongkan sebagai negara yangg makmur lantaran bisa mendapatkan sumber daya yangg tidak bisa diproduksinya sendiri. Lalu, seberapa bisa negara meningkatkan tingkat keberdayaan masyarakatnya.” jelasnya.

Selanjutnya, Bambang Setiaji menyampaikan tentang keeresahannya yangg tetap berasosiasi dengan materi yangg disampaikan oleh kedua pemateri sebelumnya. “Ke depan ini, pemain-pemain bumi adalah seperti Amerika yangg sedang surut, Eropa, dan China. Pertanyaannya, apakah Muhammadiyah saat ini bisa memainkan keajaiban yangg kedua? Keajaiban yangg pertama itu saat KH Ahmad Dahlan mendirikan sekkolah-sekolah untuk mengejar kaum muslimin yangg tertinggal.” ucapnya.

“Muhammadiyah kudu memainkan peran dalam perihal ini, lantaran hanya Muhammadiyah yangg bisa. Muhammadiyah kudu melakukan reindustrialisasi dengan mengambil alih kekuasaan China.” lanjutnya. Dalam perihal ini, Bambang menegaskan bahwa Muhammadiyah kudu segera bergerak dalam memajukan perekonomian sebagai tanggung jawab moral bangsa dan sebagai muslim. (-lsz)

Selengkapnya bisa dilihat di sini

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id