Anwar HariyonoANGGOTA Dewan Pengawas Syariah LazisMu Jawa Timur, Anwar Hariyono menyoroti persoalan gambling online (judol) di kalangan generasi muda, yangg belakangan semakin mengkhawatirkan.
Anwar menyebut jumlah user alias pengguna situs ataupun aplikasi judol dari kalangan pelajar sangat mencengangkan. Berdasarkan info yangg dinukil dari Republika.co.id, per awal Juni 2024, diketahui pengguna di kalangan anak-anak usia di bawah 10 tahun (usia SD) berkisar 80ribu. Kemudian, di kalangan usia 10-20 tahun (SMP, SMA, dan mahasiswa baru) berkisar 440 ribu pengguna. Jumalh tersebut belum termasuk kalangan usia 21-30 tahun.
“Data tersebut menunjukkan bahwa gambling online telah menginfeksi masyarakat luas, apalagi telah menyasar anak-anak yangg berumur di bawah 10 tahun. Situasi ini menuntut tindakan sigap dan efektif dari semua pihak, khususnya lembaga pendidikan seperti Muhammadiyah,” ujar Anwar kepada Maklumat.id, Rabu (2/6/2024).
Menurut Anwar, Muhammadiyah sebagai salah satu komponen kemasyarakatan dan ormas keagamaan (Islam) terbesar di Indonesia, yangg juga mempunyai ribuan lembaga Pendidikan, kudu sigap dalam berkedudukan aktif untuk menangani persoalan tersebut. “Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di negara ini, mengambil peran aktif dalam menangani masalah ini,” ujarnya.
Dengan reputasinya sebagai ormas Islam yangg teguh menjunjung moralitas dan pendidikan, Anwar menilai Muhammadiyah saat ini dihadapkan pada masalah yangg mendekat untuk menyelamatkan generasi muda dari jeratan ‘setan’ gambling online.
Dia berpendapat, langkah-langkah konkret untuk mengatasi persoalan judol di kalangan anak muda, seperti memblokir akses ke situs gambling online dan sebagainya kudu ditingkatkan.
“Meskipun telah berupaya membangun karakter yangg kuat dan etika yangg baik, tampaknya langkah konkret untuk memblokir akses ke gambling online tetap perlu ditingkatkan,” jelas Anwar.
Masih menurut Anwar, masifnya perkembangan bumi gambling online salah satunya sebagai akibat dari pandemic Covid-19 beberapa tahun lalu, yangg memaksa terjadinya digitalisasi di beragam lini kehidupan secara massif pula.
“Selama pandemi Covid-19, pergantian ke digital dalam pendidikan menciptakan celah yangg dimanfaatkan oleh situs gambling online. Oleh lantaran itu, Muhammadiyah dikritik atas pengawasan yangg dianggap kurang terhadap penggunaan teknologi info pasca-pandemi,” sebutnya.
Mengatasi perihal itu, Anwar menyebut Muhammadiyah perlu memformulasi dan menerapkan strategi baru. Salah satunya dengan mengedepankan dakwah kultural, dengan pendekatan yangg lebih individual dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, alih-alih dengan metode tradisional dan konservatif.
“Adopsi dakwah kultural mungkin merupakan solusi untuk menangani masalah ini. Pendekatan yangg lebih individual dan relevan dengan kehidupan sehari-hari dianggap lebih efektif daripada metode tradisional,” tandasnya.
“Karena gambling online menawarkan eksitasi dan tantangan, strategi baru kudu bisa mengalihkan minat tersebut ke aktivitas yangg lebih membangun dan positif,” imbuh Anwar.
Efektivitas dakwah kultural, kata Anwar, tidak hanya terletak pada penyebaran informasi, tetapi juga keahlian untuk menginspirasi dan memotivasi. Muhammadiyah kudu memanfaatkan jaringan dan sumber dayanya untuk mengirimkan pesan yangg tidak hanya edukatif tapi juga menarik hati.
“Perlu ada penemuan dalam sistem pendidikan yangg tidak hanya konsentrasi pada pengetahuan akademik, tetapi juga pada pembangunan nilai kehidupan yangg kuat, mengarahkan generasi muda untuk menghindari gambling online,” kata dia.
Lebih lanjut, Anwar berpendapat, dengan prasarana Pendidikan dan keagamaan yangg dimiliki Muhammadiyah, semestinya menjadikan organisasi yangg didirikan KH Ahmad Dahlan tahun 1912 itu berada pada posisi strategis sebagai pionir apalagi memimpin dalam pembentukan karakter generasi muda yangg pandai dan resilien terhadap godaan-godaan.
“Inilah saatnya untuk mengaktifkan semangat penemuan dan bertindak berbareng dalam mengatasi persoalan gambling online yangg menakut-nakuti masa depan generasi muda. Tantangan ini adalah seruan bagi kita semua untuk bergerak dan beraksi,” pungkasnya.
Reporter: Ubay NA
Editor: Aan Hariyanto
1 tahun yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·