Pengajian Jamaah 9 Muhammadiyah PRM Wonorejo Bahas Amalan yang Pahalanya Mengalir Setelah Mati - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 9 bulan yang lalu

Sukoharjo, Suara ‘Aisyiyah – Jamaah 9 Muhammadiyah Ranting Wonorejo Cabang Blimbing menggelar pengajian rutin bulanan pada Sabtu malam (4/1) di Gedung TPQ Syuhada, Wonorejo, Polokarto, Sukoharjo. Acara yangg dimulai pukul 20.00 hingga 21.00 ini dihadiri oleh jamaah dari beragam kalangan, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, hingga anak-anak dan orang sepuh.

Pengajian kali ini menghadirkan Faruq Windaryanto, pengasuh Pesantren Islam Al Mukmin Ngruki, sebagai pembicara. Dalam ceramahnya, Windar membahas tema tentang amalan-amalan yangg pahalanya terus mengalir meskipun seseorang telah meninggal dunia.

Ia mengibaratkan pegawai pensiun yangg terus menerima penghasilan meskipun tidak lagi bekerja, beliau membuka kajian dengan menyebut salah satu nikmat besar yangg Allah berikan kepada hamba-Nya yangg beriman, ialah adanya pintu-pintu kebaikan yangg bisa dikerjakan selama hidup, yangg pahalanya bakal terus mengalir apalagi setelah kematian.

“Tatkala seseorang berada di dalam kubur dan tidak bisa lagi melakukan apa-apa, tetap ada ibadah yangg pahalanya tetap mengalir. Ini menunjukkan sungguh besar rahmat Allah kepada hamba-hamba-Nya,” ujarnya.

Baca Juga: Latar Belakang Lahirnya Majelis Tarjih Muhammadiyah 

Windar kemudian mengutip sabda dari Nabi saw tentang tujuh ibadah yangg pahalanya terus mengalir meskipun seseorang telah wafat, “Nabi bersabda, ‘Ada tujuh ibadah yangg bakal mengalir pahalanya bagi seorang hamba, meskipun dia berebahan di lubang kuburan setelah meninggal: (1) mengajarkan ilmu, (2) mengalirkan air sungai, (3) membikin sumur, (4) menanam kurma, (5) membangun masjid, (6) membagikan mushaf Al-Qur’an, alias (7) meninggalkan anak yangg bakal memintakan maaf baginya setelah dia meninggal.” (HR. Al-Bazzar).

Dalam tausiahnya, Windar menekankan pentingnya kebaikan jariyah sebagai bekal yangg tak terputus di alam kubur. “Amal jariyah adalah investasi akhirat. Jangan sampai kita hanya konsentrasi pada dunia, tetapi lupa mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah mati. Salah satu yangg paling sederhana adalah mendidik anak-anak kita agar mereka senantiasa mendoakan kita,” tambahnya.

Suasana pengajian berjalan khidmat. Jamaah tampak antusias mendengarkan materi yangg disampaikan, apalagi diselingi dengan candaan yangg renyah tanpa menyinggung. “Misalnya Pak Parlan yangg biasa jualan sapu, tidak perlu keliling lagi tapi uangnya setiap hari datang terus, mau tidak kira-kira?” terangnya mengibaratkan kebaikan jariyah.

Menurut Windar, semua ibadah tersebut sangat mudah diamalkan jika ada niat yangg kuat dari hati masing-masing. Acara ditutup dengan makan berbareng dan ramah tamah antar jemaah. Diharapkan pengajian ini dapat memberikan faedah dan inspirasi bagi para jamaah untuk terus meningkatkan kebaikan saleh dalam kehidupan sehari-hari. (-lsz)

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id