Kudus, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus melalui Mejelis Lingkungan Hidup (MLH) berbareng sejumlah badan otonom (Banom) Muhammadiyah serta civitas akademika Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) menanam 2.750 bibit pohon.
Kegiatan penanaman berbareng ini bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemali Jratun yangg dimulai dari lingkungan UMKU pada Senin (23/12).
Rektor UMKU, Edy Soesanto menyampaikan, aktivitas ini merupakan bentuk PDM Kudus serta banom di bawahnya dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia dan Gerakan Pemulihan Daerah Aliran Sungai.
Menanam pohon di musim penghujan, diharapkan bisa meningkatkan oksigen di sekitar wilayah Kabupaten Kudus. “Harapannya, selain meningkatkan oksigenasi, mengenai juga dengan lingkungan saat ini yangg mengalami pemanasan global. Harapannya bisa ditanggulangi melalui aktivitas seperti ini,” ujar Edy.
“Meskipun belum signifikan, lantaran bertahap, tapi melalui aktivitas ini kami memberikan contoh kepada masyarakat untuk mulai menanam, merawat, dan memanen,” lanjut Edy.
Pihaknya mengungkapan, total 2.750 bibit pohon yangg ditanam kali ini merupakan support dari BPDAS Jratun Seluna. Selain menanam di sekitar area kampus, penanaman pohon bakal dilanjutkan di wilayah lereng Gunur Muria seperti di Desa Japan, Rahtawu, dan Lau, Kabupaten Kudus.
Baca Juga: Ikhtiar Semesta Merawat Lingkungan
Penanaman di lereng Gunung Muria pun rencananya bakal menggandeng sejumlah golongan pecinta alam. “Dengan melakukan penanaman golongan alias massal ini, tidak hanya lingkungan yangg sehat, tapi dari segi ekonomi juga menghasilkan. Karena yangg kami tanam adalah pohon buah,” terang Edy.
Sementara itu, Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan BPDAS Jratun, Zainul Fakhri mengungkapkan, aktivitas ini merupakan rangkaian akhir memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia dan Gerakan Pemulihan Daerah Aliran Sungai tahun 2024.
Di mana Pemulihan Daerah Aliran Sungai dijelaskan Zainul, merupakan aktivitas mengembalikan wilayah aliran sungai ke kegunaan awalnya lantaran telah mengalami penurunan kegunaan ditandai dengan terjadinya longsor dan banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau.
“Kami menyebutnya pemulihan wilayah aliran sungai berkemajuan. Kami kerja sama dengan PDM Kudus demi kemajuan lingkungan hidup. Dalam aktivitas ini, kami memberikan bibit buah mangga, durian, petai, alpukat, dan ada pula pohon pucuk merah serta tabebuya,” lanjut Zainul.
Disinggung mengenai argumen menanam bibit buah, Zainul mengatakan, selain menghasilkan oksigen, pohon buah juga memilki nilai ekonomisnya. Hal itu ditunjukkan oleh salah satu wilayah bimbingan BPDAS Pemali Jratun, Seluna yangg sukses mengekspor petai usai mendapat support pohon.
“Semoga bisa disusul cerita kesuksesan penanaman pohon oleh PDM Kudus hari ini,” tutupnya. (Aris)-sa
English (US) ·
Indonesian (ID) ·