Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – Muhammadiyah diharapkan bisa terus peduli dan konsentrasi terhadap lingkungan hidup, karena rumor ini merupakan rumor bumi yangg paling utama kudu diperhatikan dan dicari solusinya segera.
Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Niki Alma Febriana Fauzi menyampaikan angan agar Muhammadiyah tetap kudu concern ke rumor lingkungan.
“Kita kudu terus berkontribusi terlepas dari yangg belakangan ini kita alami. Ke depan kita harus move on untuk terus mengalokasi isu-isu lingkungan, ucapnya dalam Jambore Media AfiliasiMu, Ahad (25/8).
Terlebih, Majelis Tarjih dan Tajdid melalui fatwa mengenai tambang -yang jika dibaca secara utuh membujuk Muhammadiyah dan juga penduduk masyarakat secara umum agar justru beranjak ke daya terbarukan dan ramah lingkungan. Sebab, daya ini bakal terus ada dan tetap terbarui sampai kapan pun.
Mengutip Ibrahim Abdul-Matin dalam kitab yangg berjudul “Green Deen”, Niki menyebut ada daya neraka dan surga. Energi neraka itu sendiri adalah daya yangg diekstrak dari isi perut bumi, seperti batubara, minyak bumi, dan sebagainya. Disebut neraka lantaran daya ini tidak dapat diperbaharui dan usia yangg terbatas namalain bakal habis.
Sebaliknya, daya surga adalah daya yangg dapat diperbaharui dan memang panjang usianya. Seperti mentari dan angin. “Jadi selama kita tetap ada kehidupan dan belum Kiamat, berfaedah selama itu pula kita bisa memanfaatkan daya (surga) itu,” ujar Niki.
Baca Juga: Kemubadziran Pemenuhan Energi Rumah Tangga Harus Segera Diakhiri
Selain itu, dalam kitab Yusuf Qardhawi dalam kitab Ri’ayatul Islam, manusia mempunyai 3 tugas ilahi di alam semesta, ialah ibadah, istikhlaf, dan isti’mar.
Ibadah itu berfaedah kita kudu memandang bahwa alam semesta ini adalah bagian dari mitra kita untuk beragama dan segala aktivitas yangg ada di muka bumi ini ialah untuk dalam rangka beribadah.
“Dari situ, kita kudu mengerti juga tugas manusia yangg lain adalah istikhlaf alias menjadi khalifah. Tugas utamanya melindungi bumi dan lingkungan agar jangan sampai dirusak dan menghadirkan kezaliman serta ketidakadilan. Terakhir, isti’mar artinya kita boleh memanfaatkan dan memberdayakan isi bumi itu,” papar Dosen Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan itu.
Maka, ke depannya, Niki berambisi juga ada terobosan dari Muhammadiyah dalam upaya menjaga lingkungan. Bisa dimulai dengan memikirkan gimana untuk mengawali program daya terbarukan alias daya surga yangg disebutkan sebelumnya.
“Apalagi, Muhammadiyah suka memberikan kejutan–kejutan, seperti yangg dilakukan oleh Kyai Dahlan dulu,” tandasnya.
English (US) ·
Indonesian (ID) ·