Mamuju, Suara ‘Aisyiyah – Desa Karampuang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, menjadi letak krusial dalam penyelenggaraan program Focus Group Discussion (FGD) multistakeholder untuk menyusun rencana tindakan Desa, penerapan program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
Kegiatan ini melibatkan beragam pihak, seperti Pimpinan wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Sulawesi Barat, termasuk pemerintah desa, relawan sapa, organisasi perempuan, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari kalangan pemuda dan remaja setempat. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin-Selasa (12-13/8) di Aula Kantor Desa Karampuang.
FGD ini bermaksud untuk mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan yangg dihadapi oleh wanita dan anak-anak di Desa Karampuang, serta merumuskan strategi yangg tepat untuk menciptakan lingkungan yangg lebih aman, inklusif, dan mendukung bagi kelompok-kelompok tersebut.
Diskusi melangkah dengan penuh antusiasme, di mana setiap pihak memberikan kontribusi pemikiran mengenai isu-isu krusial seperti kesehatan, pendidikan, perlindungan, dan pemberdayaan wanita dan anak.
Ahmad Ali selaku Kepala Desa Karampuang menyampaikan harapannya terhadap program ini. “Kami sangat mengapresiasi aktivitas seperti ini dilaksanakan di desa, dan semoga dari aktivitas ini, program-program desa semakin menyentuh akar permasalahan,” katanya.
Program ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan yangg lebih sensitif kelamin dan ramah anak.
Sementara itu, Rhena selaku Ketua PWNA Sulbar juga menyampaikan harapannya. “Semoga program DRPPA ini tidak berakhir sampai disini. Dan yangg paling krusial semoga izin desa tentang DRPPA bisa segera terbit, lantaran izin inilah yangg bakal memayungi tercapainya parameter DRPPA yangg lainnya,” ujarnya.
Sejalan dengan perihal tersebut, Fatmawati selaku Pimpinan Pusat NA dan penyedia Desa Karampuang menyampaikan, “Hasil dari FGD ini bakal dijadikan dasar untuk merancang kebijakan dan program-program desa yangg berfokus pada peningkatan kesejahteraan wanita dan anak, sekaligus memperkuat kapabilitas desa dalam melindungi golongan rentan.”
“Implementasi rencana tindakan ini bakal melibatkan kerjasama erat antara pemerintah desa, masyarakat, dan beragam pemangku kepentingan lainnya. Diharapkan, program DRPPA di Desa Karampuang dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam membangun masyarakat yangg lebih setara dan setara,” lanjutnya.
Untuk info lebih lanjut dan partisipasi dalam program ini, penduduk Desa Karampuang diimbau untuk aktif berkontribusi demi terciptanya desa yangg ramah bagi wanita dan anak-anak. (Hanif Muallifah/sa)
English (US) ·
Indonesian (ID) ·