BANDUNGMU.COM, Yogyakarta — Muhammadiyah berencana membangun pabrik infus untuk mencukupi kebutuhan jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah–Aisyiyah (RSMA) seluruh Indonesia dan jika memungkinkan juga bakal dipasarkan di luar Muhammadiyah.
Rencana tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal Muhadjir Effendy dalam materi terakhir Pengajian Ramadan 1444 H Muhammadiyah nan digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Ahad (26/03/2023).
Rencana tersebut untuk mengkover tingginya kebutuhan RSMA atas infus. Oleh lantaran itu, Muhadjir berambisi Muhammadiyah mempunyai pabriknya sendiri sehingga bisa menjual dengan nilai lebih murah dibandingkan dengan nan selama ini dibeli oleh rumah-rumah sakit Muhammadiyah.
Terkait dengan model bisnisnya, Menko PMK ini menjelaskan bahwa nantinya bakal ditawarkan ke jaringan RSMA sebagai pemilik pabrik. Namun, jika mereka tidak berkenan maka bakal dicarikan penanammodal untuk mendukung pendirian pabrik infus.
“Bagi Muhammadiyah itu penanammodal mudah lantaran kita ini sudah punya trust, karena sudah banyak orang nan percaya dengan keahlian nan dimiliki oleh Muhammadiyah,” ungkap Muhadjir seperti bandungmu.com kutip dari laman resmi Muhammadiyah.
Namun, pihaknya tetap mengedepankan pabrik ini nantinya menjadi miliki jaringan RSMA. Selain itu, Muhammadiyah juga bakal menggunakan Lazismu untuk melakukan penguatan pendanaan dalam proyek besar ini.
“Kita kudu mempunyai keberanian untuk melakukan langkah-langkah terobosan dalam perihal apa pun,” tegas Muhadjir.
Muhadjir menegaskan Muhammadiyah kudu mempunyai keberanian untuk ikut terjun aktif dalam percaturan perdagangan beragam komoditas, termasuk beras, ikan, dan sebagainya, termasuk juga ekspansi upaya ke pertambangan.
“Ketika kita sudah menjadi bagian itu, tawarkanlah etos kerja Muhammadiyah. Kita mempunyai etos kerja nan baik, kita tidak mau main macam-macam, dan itu nan menjadi pegangan. Indonesia ini jika dipimpin orang Muhammadiyah insyaallah sukses,” ngkap Muhadjir.
Lebih jauh, Muhadjir mendorong partisipasi kader-kader terbaik Muhammadiyah nan berkapasitas untuk ikut memperbaiki moral bangsa dan menyalurkan etos kerja baik nan dimiliki oleh Muhammadiyah di dalam pemerintahan.
Menurutnya, dalam perihal keterlibatan kader Muhammadiyah di pemerintahan, Muhadjir mengaku untuk saat ini belum banyak. Padahal Muhammadiyah mempunyai saham besar di republik ini untuk memajukan bangsa Indonesia.***