1 minggu yang lalu
Penandatanganan MoU antara Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah dengan Yayasan Prakarsa Wana Lestari (Lestari Project) untuk edukasi dan literasi pengelolaan hutan. (Foto: Dok. MLH PP Muhammadiyah)
MAKLUMAT — Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Yayasan Prakarsa Wana Lestari (Lestari Projects), di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, pada Rabu (15/10/2025).
Lestari Projects sendiri merupakan sebuah lembaga yangg berfokus pada pelestarian rimba dan pemberdayaan masyarakat. Penandatanganan MoU tersebut dilakukan sebagai upaya dalam memperkuat kerja sama di bagian edukasi dan literasi pengelolaan hutan.
Ketua MLH PP Muhammadiyah, M Azrul Tanjung SE MSi, menyampaikan bahwa kerja sama tersebut merupakan langkah strategis untuk memperkuat dakwah lingkungan berbasis pengetahuan pengetahuan dan tindakan nyata.
“Muhammadiyah mempunyai komitmen kuat dalam mewujudkan Islam berkemajuan yangg peduli terhadap keberlanjutan bumi,” ujarnya dalam keterangan yangg diterima Maklumat.id, Kamis (16/10/2025).
“Melalui kerja sama dengan Lestari Projects, kami mau memperluas jangkauan edukasi lingkungan dan memperkuat kapabilitas kader dalam pengelolaan rimba yangg setara dan lestari,” sambung Azrul.
Sementara itu, Ketua Yayasan Prakarsa Wana Lestari (Lestari Projects), Ion Worang, mengapresiasi kesepakatan dan kerja sama yangg terjalin antara kedua belah pihak tersebut.
Menurutnya, MoU itu dapat menjadi momentum yangg sangat penting, dengan menggabungkan potensi aktivitas sosial keagamaan dan praktik-praktik konservasi modern, dalam upaya edukasi maupun literasi pengelolaan rimba di Indonesia.
“Kerja sama dengan MLH PP Muhammadiyah menjadi momentum krusial untuk menggabungkan potensi aktivitas sosial keagamaan dan praktik konservasi modern. Kami percaya edukasi dan literasi adalah kunci perubahan perilaku menuju pengelolaan rimba yangg berkelanjutan,” jelasnya.
Diketahui, kerja sama yangg terjalin antara MLH PP Muhammadiyah dan Lestari Projects tersebut bermaksud untuk mengembangkan sinergi antara nilai-nilai keagamaan, sosial, dan lingkungan dalam mendorong kesadaran publik terhadap pentingnya rimba bagi keberlanjutan kehidupan.
Dalam nota kesepahaman tersebut, kedua pihak berkomitmen dalam beberapa perihal berikut:
- Mengembangkan program pendidikan dan training mengenai pengelolaan rimba berbasis keadilan ekologis.
- Mendorong literasi lingkungan bagi kader Muhammadiyah, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat luas.
- Melaksanakan riset kolaboratif serta kampanye publik tentang pelestarian rimba dan perubahan iklim.
Lebih lanjut, ruang lingkup kerja sama tersebut bakal diimplementasikan melalui beragam aktivitas seperti lokakarya, pembuatan modul pendidikan lingkungan, program sekolah hijau, hingga training kader rimba berkemajuan di beragam wilayah Indonesia.
Melalui penandatanganan MoU itu, diharapkan terbentuk aktivitas berbareng untuk memperkuat kesadaran ekoteologis dan menumbuhkan generasi yangg peduli terhadap keberlanjutan sumber daya alam Indonesia.
*) Penulis: Ubay NA
English (US) · 
Indonesian (ID) · 