Meski Sudah Zaman Digital, Buku Fisik Tetap Punya Peran Penting - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

BANDUNGMU.COM, Bandung — Saat ini adalah era digital. Semua hal, termasuk soal buku, sudah serba digital. Tinggal klik di google, aplikasi, alias ponsel pandai masing-masing, apa pun info yangg kita cari ada semua.

Namun, meski udah serba digital dan teknologi info semakin berkembang pesat, kitab tetap memainkan peran krusial dalam kehidupan manusia.

Kenapa? Berikut beberapa argumen kenapa kitab tetap krusial meski saat ini sudah era digital.

Memperluas pengetahuan

Buku mempunyai keahlian memberikan info dan pengetahuan yangg lebih dalam dan perincian daripada konten digital seperti tulisan blog alias posting media sosial.

Selain itu, kitab juga memungkinkan pembaca untuk memperdalam suatu pemahaman tentang topik tertentu dan mengeksplorasi perspektif pandang yangg berbeda. Bahkan info unik dan langka bisa didapatkan dari buku

Mengasah teknik membaca dan menulis

Membaca kitab secara teratur dapat membantu meningkatkan keahlian membaca dan menulis seseorang. Buku juga dapat membantu memperkaya kosa kata dan meningkatkan keahlian berpikir kritis.

Buku tersusun dari kata, kalimat, dan paragraf yangg bagus lantaran terlebih dulu diedit oleh penyunting ahli sehingga isinya lezat dibaca.

Refleksi dan introspeksi

Buku bisa merangsang pembaca untuk merenung dan merefleksikan hidup mereka sendiri alias pemikiran mereka tentang suatu topik. Hal ini dapat membantu meningkatkan pemahaman diri dan memperluas perspektif pandang pembaca. Berkontemplasi melalui buku.

Karya seni indah

Selain isinya yangg bermanfaat, kitab juga sering kali menampilkan kreasi yangg bagus dan menarik. Karya seni dalam kitab dapat menjadi pengalaman visual yangg menyenangkan dan menarik bagi pembaca. Baik keelokan melalui permainan warna, gambar, maupun font yangg ada di kover alias isi buku.

Nilai koleksi

Buku mempunyai nilai sentimental dan sebagai koleksi yangg berbobot bagi sebagian orang. Memiliki kitab bentuk dapat menjadi pengalaman yangg berbeda dibandingkan dengan membaca kitab secara digital.

Buku juga dapat menjadi warisan family yangg berbobot dan diteruskan dari generasi ke generasi. Lembaran dan aroma kertas kitab menambah sensasi dalam membaca kitab yangg tidak bisa didapatkan dari kitab digital.

Terhubung dengan penulis

Buku bisa membuka jendela untuk mengenal lebih dekat dengan penulis dan mengalami pengalaman hidup dan perspektif pandang mereka melalui karya mereka. Pembaca dan penulis bisa berinteraksi.

Meski sudah digita, tidak ada yangg salah jika kita tetap punya kitab bentuk alias kitab kertas. Sensasi dan langkah membaca kitab digital bakal jauh berbeda dengan kitab kertas.***

-->
Sumber bandungmu.com
bandungmu.com