BANDUNGMU.COM, Bandung — Banyak kisah yangg mengandung pelajaran di dalam Al-Quran, salah satunya kisah family Imran.
Imran bukanlah sosok Nabi dan Rasul, melainkan orang saleh yangg namanya tertulis secara kekal di dalam kitab suci.
Kisah family Imran yangg begitu mulia memberikan pesan kepada segenap muslim untuk berupaya menyiapkan generasi terbaik.
“Meskipun Imran bukan Nabi dan Rasul, tapi kelak keturunannya menjadi manusia pilihan Allah ialah Isa bin Maryam. Di sini kita bakal memandang model family Imran sebagai family ideal bagi seorang muslim,” ucap pengajar Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya Elfan F Khomaeny dalam Gerakan Subuh Mengaji Aisyiyah Jawa Barat.
Menurut Elfan, keberhasilan family Imran dalam mendidik personil keluarganya dapat dilihat pada sikap dan karakter personil keluarganya.
Keluarga Imran adalah family yangg mempunyai sikap dan perilaku mulia dan perihal ini diketahui oleh khalayak masyarakat pada masa itu.
Allah berfirman, “Wahai kerabat wanita Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang yangg jelek perangai dan ibumu bukan seorang wanita pezina.” (QS Maryam: 28).
Istri Imran adalah Hana binti Faqudz yangg dikenal sebagai wanita salihah pada masanya.
Di dalam Al-Quran disebutkan, “(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya saya menazarkan kepada Engkau (Allah) anak yangg dalam kandunganku menjadi hamba yangg saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Oleh lantaran itu, terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah nan Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.’” (QS Ali Imran: 35).
Imran mempunyai anak wanita salihah yangg berjulukan Asy-ya. Perempuan ini kemudian menikah dengan Nabi Zakariya AS.
Mereka mempunyai seorang putra yangg dipilih oleh Allah sebagai utusan-Nya, ialah Nabi Yahya AS.
Anak kedua mereka adalah Maryam. Nama wanita Muslimah ini kemudian diabadikan dalam satu surah di dalam Al-Quran.
Maryam adalah ibu yangg melahirkan Nabi Isa AS. Rasulullah SAW memuliakan wanita tersebut, semisal dalam sebuah hadis.
“Ada banyak laki-laki yangg sempurna. Tidak ada wanita yangg sempurna selain Maryam binti Imran dan Asiyah istri Firaun.” (HR Bukhari-Muslim).
Sosok berikutnya dari family Imran tentunya adalah Nabi Isa AS. Hubungan Nabi Isa dengan Imran adalah cucu.
Allah SWT menjadikan putra Maryam itu sebagai nabi dan rasul-Nya yangg diutus kepada Bani Israil untuk membujuk mereka agar teguh bertauhid.
Allah berfirman, “Sesungguhnya Al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yangg disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya.” (QS An-Nisa: 171).
“Mengapa family Imran bisa begitu mulia di hadapan Allah, saya yakin, salah satunya lantaran asupan makanannya yangg legal dan tayib. Makanan yangg baik bakal menjaga manusia dari penyakit dan ancaman bagi tubuhnya. Tentu saja makanan-makanan ini juga mendapat berkah dari Allah,” tandas Elfan.***