MEK PDA Kota Pekalongan Adakan Pembukaan Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 9 bulan yang lalu

Pekalongan, Suara ‘Aisyiyah – Kemarin Sabtu, (4/1) Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Pekalongan, menyelenggarakan aktivitas pembukaan Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah di Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) Jalan Singosari Kota Pekalongan.

Kegiatan ini mengusung tema” Optimasi Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah menuju Kemandirian Ekonomi melalui Home Industry di Era Disrupsi Digital”. Hadir 46 peserta penduduk ‘Aisyiyah dari targed 52 peserta. Peserta Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah sasarannya adalah personil Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah se Kota Pekalongan, dengan pemisah usia maksimum 50 tahun.

Diselenggarakannya Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah (SWA) oleh MEK adalah upaya nyata peningkatan kesejahteraan kaum wanita yangg merupakan bagian integral Tanfids Keputusan Tanwir ‘Aisyiyah di Yogyakarta tahun 2012. Visi yangg diemban SWA adalah ‘Menjadi pelopor terciptanya wanita berdikari yangg berbudi pekerti Islami dan berbudi pekerti Nasionalis”. Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah memberikan pendampingan yangg berkepanjangan sehingga terbentuk wanita wirausaha yangg berdikari dan harapannya bakal berakibat pada kehidupan sosial, serta berkontribusi pada pembangunan Kota Pekalongan yangg lebih baik.

Dalam kata sambutannya Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UMPP, Yohani, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya SWA oleh MEK PDA Kota Pekalongan. Ia mengatakan, “Untuk Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah masing-masing wilayah berbeda materi yangg disampaikan serta sudah sampai ke angkatan yangg keberapa. Dari sekian banyak peserta pasti ada yangg sukses netes menjadi wirausaha yangg handal tetapi ada juga yangg biasa-biasa saja. Harapannya setiap peserta Sekolah Wirausaha dapat mengembangkan dirinya untuk menjadi wanita berkekuatan yangg berdikari secara ekonomi.”

Baca Juga: Fenomena Gunung Es Mbak Par

Dalam kesempatan ini datang pula Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Sugiyo, yangg memberikan gambaran gimana berupaya disektor perikanan. Ia menyampaikan, “Peran Dinas Perikanan dan Kelautan sebenarnya sudah tidak dapat diragukan lagi, Dinas Perikanan dan Kelautan mempunyai area Tekno Park Perikanan yangg didalamnya ada beragam aktivitas antara lain, sentra kuliner, ada pasar ikan, ada pusat oleh-oleh, dan ada penyimpanan alias storage. Juga ada Tenant di gedung ini sehingga dapat berlatih mencoba satu menu alias satu program kegiatan, akomodasi komplit kami miliki.”

Sugiyo juga menyampaikan bahwa Kementrian Kelautan membangun satu unit Pengolahan ikan ialah Hidrolisat Protein Ikan (HPI), agar Pekalongan kelak julukannya tidak hanya Kota Batik saja tetapi juga Kota HPI. Produknya berupa tepung ikan yangg dapat diolah menjadi beragam macam olahan, seperti Roti HPI dan Nugget HPI.

Ia mengatakan, “Satu-satunya yangg dibangun oleh Kementrian Kelautan adalah di Kota Pekalongan, ada dua wilayah lagi tetapi milik swasta. Dibelakang gedung HPI dibangun lagi sebuah gedung pengolahan skala besar, lantaran ovennya besar, mixernya juga besar, semua peralatannya modern. Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan konsumsi ikan. Karena pada umumnya masyarakat utamanya anak-anak kurang suka makan ikan yangg dimasak secara langsung.”

Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Pekalongan, Rita Rahmawati, sebelum membuka secara resmi Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah, menyampaikan harapannya kepada semua peserta untuk dapat mengikuti aktivitas sampai tuntas. Ia mengatakan, “Saya minta dengan mengikuti Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah, peserta yangg tergabung hari ini dapat menjadi Wirausaha yangg handal dan dapat menjadi wanita yangg berdikari secara ekonomi, sehingga bakal berakibat dalam kehidupan sosial masyarakat. Juga sangat berambisi bahwa bakal terbentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) disetiap Ranting ‘Aisyiyah.” (-lsz)

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id