MDMC – Plan Indonesia Dampingi Kaum Muda Depok Susun Agenda Pembangunan Berwawasan Lingkungan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

BANDUNGMU.COM, Depok — Isu lingkungan dan musibah ekologis seringkali timbul akibat model dan kebijakan pembangunan nan tidak ramah lingkungan, terutama bagi masyarakat di area suburban (pinggiran perkotaan).

Dalam jangka panjang, kaum muda-lah nan kemudian merasakan akibat dari kelalaian tersebut. Sayangnya,kaum muda justru jarang dilibatkan oleh pengambil kebijakan dalam pembuatan keputusan.

Oleh lantaran itu, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bekerjasama dengan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dengan support DFAT-ANCP dan Plan Australian melalui program Urban Nexus Fase 2 menyelenggarakan workshop pembangunan berwawasan lingkungan (green development) di Wisma Makara Universitas Indonesia, Ahad (19/03/2023).

Sebanyak 40 kaum muda berumur 15-24 tahun dari Kelurahan Ratu Jaya dan Kelurahan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, antusias mengikuti aktivitas ini.

Acara dikawal oleh penyedia dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), MDMC, dan Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Pelatihan digelar melalui sesi obrolan kelompok, pengenalan problem lingkungan, identifikasi masalah, dan literasi mengenai pembangunan berwawasan ramah lingkungan.

Sekretaris MDMC Arif Nur Kholis mengungkapkan jika kaum muda nan mengikuti program ini dipersiapkan untuk menjadi peolopor perubahan intensif di lingkungannya.

Menurutnya, secara berjenjang kaum muda didorong berubah dari sekadar orang muda menjadi influencer bagi lingkungan dan selanjutnya dari influencer menjadi leader alias pemimpin dari kalangan kaum muda.

“Sehingga mereka bakal jadi influencer-influencer organisasi untuk perubahan lingkungan nan lebih baik. Mereka bakal jadi duta-duta di kelurahan masing-masing. Salah satunya adalah pada hari ini mereka memetakan masalah dan kelak diajak merumuskan tindakan untuk campaign masalah tadi,” ujarnya.

Sementara itu, Wahyu Perdana dari WALHI nan menjadi fasiliator pada aktivitas kali ini mengungkapkan pentingnya strategi pendampingan kaum muda dalam penanggulangan bencana.

“Secara umum training ini menjadi krusial untuk memandang musibah tidak di hilir dan penanganan saja. Faktor pilihan dan model pembangunan sebenarnya adalah aspek utama dalam musibah ekologis. Itu kemudian kenapa krusial memahami konteks pembangunan nan selaras dengan alam dan lingkungan sehingga musibah bisa dihindari,” jelas penyedia asal WALHI, Wahyu Perdana.

Wahyu juga berambisi aktivitas ini membuka ruang bagi kaum muda untuk dilibatkan dalam pengambilan kebijakan pemerintah nan berwawasan green development.

“Kami berambisi ini bisa menjadi ruang nan lebih besar untuk kaum muda, untuk meletakkan konteks pembangunan dan pengambilan keputusan nan harusnya melibatkan kaum muda,” tegasnya.

Sebelumnya, 40 kaum muda ini telah mengikuti rangkaian aktivitas program Urban Nexus dalam corak Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk Kaum Muda pada 17 dan 19 Februari 2023 untuk memberi akses kaum muda berembuk dan menyampaikan aspirasi mengenai perumusan kebijakan public di kelurahannya.

Secara umum capaian utama dari program Urban Nexus adalah merumuskan sistem penguatan leadership kaum muda nan berakibat nyata kepada pembangunan di lingkungannya dengan tiga konsentrasi capaian: membentuk lingkungan sehat, lingkungan aman, dan lingkungan tangguh.***

-->
Sumber bandungmu.com
bandungmu.com