Malam Refleksi Tirakatan: Kuatkan Religiusitas Warga Masyarakat Melalui Nilai Pancasila - MuhammadiyahNews.com

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Patut diapresiasi aktivitas pengabdian masyarakat giatkan penguatan religiusitas penduduk RW 03 Lempuyangan, Kelurahan Bausasran, Yogyakarta, sekaligus menyemarakkan malam Tirakatan, Ahmad Zaki Annafiri, Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyampaikan materi bertema “Nilai-nilai Religiusitas dalam Pancasila” pada Jumat (16/8).

Kegiatan yangg dimulai pukul 20.00 WIB tersebut dihadiri oleh sekitar 100 penduduk RW 03 Lempuyangan, Kelurahan Bausasran, Kecamatan Danurejan, Yogyakarta.

“Sila pertama adalah Ketuhanan nan Maha Esa. Ini menandakan bahwa seorang penduduk negara Indonesia haruslah alim beragama. Seorang pancasilais pastilah seorang yangg agamis. Bagi seorang Muslim, corak penerapan terhadap Pancasila adalah dengan mengamalkan isi Al-Qur’an dan Al-Hadits yangg merupakan sumber aliran kepercayaan Islam,” tutur Zaki di tengah-tengah pemaparannya.

Selain itu, Zaki juga membujuk para hadirin untuk meneladani para pahlawan nasional, seperti Cut Meutia, Idham Khalid, Sam Ratulangi, hingga Soekarno dan Mohammad Hatta, yangg gambar-gambarnya tertera pada duit kertas yangg beredar.

Baca Juga: Anak-Anak, Kerupuk, dan Kemerdekaan

Guna menambah wawasan sejarah, khususnya yangg berangkaian dengan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Zaki menambahkan kisah-kisah yangg mengaitkan perjuangan kemerdekaan dengan Bahasa Arab dan Muhammadiyah.

“Kefasihan Haji Agus Salim dalam berkata Arab mengantarkan beliau melalui imigrasi dan mendapatkan pengakuan pertama dari Perdana Menteri Mesir. Pengakuan ini sangat penting, lantaran diikuti oleh negara-negara Arab lainnya dalam mengakui kemerdekaan Indonesia,” jelasnya.

Selain penyampaian materi, Tirakatan juga diisi dengan beragam penampilan dari warga, seperti lagu-lagu kebangsaan, tarian, pembacaan UUD dan teks proklamasi, serta beberapa lagu kontemporer.

Diharapkan aktivitas Tirakatan ini tidak hanya menjadi aktivitas formalitas tahunan, tetapi juga bisa membikin penduduk mengerti dan memahami prinsip peringatan kemerdekaan sebagai momentum peningkatan religiusitas seorang penduduk negara.