Kudus, Suara ‘Aisyiyah – Lembaga Budaya Seni dan Olahraga (LBSO) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Kudus menyelenggarakan Pelatihan Master of Ceremony (MC) dan Music Conductor (Dirigen) pada Ahad (15/12) di Ruang Serba Guna Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU).
Pelatihan MC bermaksud memberikan bekal untuk kader-kader ‘Aisyiyah agar bisa membawakan dan mengelola aktivitas dengan terampil, luwes, dan kompeten. Adapun tujuan Pelatihan Dirigen adalah untuk meningkatkan kualitas dirigen dan paduan bunyi dalam acara-acara yangg diselenggarakan ‘Aisyiyah.
Kegiatan ini diikuti 102 peserta dari Ranting dan Cabang ‘Aisyiyah se-Kabupaten Kudus dengan menghadirkan narasumber Muamar untuk Pelatihan MC dan Diyah Putri Pajna Paramita untuk Pelatihan Music Conductor.
Muamar adalah seorang MC ahli yangg sehari-hari bekerja di bagian Protokoler UMKU. Sementara Mita adalah seorang Guru Seni sekaligus pemilik Allegri Music School, sebuah sekolah musik di wilayah Pasuruhan Kudus.
Ketua PDA Kabupaten Kudus, Eny Alifah Kurnia menyambut baik aktivitas ini sebagai pembekalan bagi personil ‘Aisyiyah agar luwes dan tidak canggung ketika diminta menjadi MC dan dirigen. Selain itu, keahlian ini bakal menjadikan personil ‘Aisyiyah kader yangg mumpuni baik di sisi kepercayaan maupun seni budaya.
Baca Juga: Pentingnya Pemberdayaan Perempuan dalam Keluarga
Sesi pertama diisi dengan training public speaking. Muamar menyampaikan dasar-dasar dalam komunikasi publik. Ia juga memberikan saran-saran praktis saat menjadi pembawa acara.
Pada sesi kedua, Mita menyampaikan dasar-dasar dirigen yangg meliputi sikap badan dan berdiri, aba-aba penyelenggaraan dalam tanda birama 2/4, 3/4, 4/4, dan 6/8, dan isyarat-isyarat musik lainnya.
Antusiasme peserta dalam mengikuti Pelatihan MC dan Dirigen ini tampak dalam sesi interaktif dengan aktif bertanya mengenai kasus-kasus saat menjadi MC dan dirigen.
Beberapa peserta juga mencoba mempraktikkan pengetahuan yangg diterima di atas panggung dan menerima umpan kembali berupa saran dan masukan dari narasumber. Di penghujung acara, sebagian peserta terlihat tetap mau menyampaikan tanggapan atas materi yangg diberikan narasumber.
Diharapkan Pelatihan ini menjadi sebuah awal dari ikhtiar untuk mencetak kader ‘Aisyiyah yangg tidak hanya andal dalam kajian kepercayaan namun juga dalam aktivitas yangg memberikan nilai tambah dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. (Nadia Niza)-sa
English (US) ·
Indonesian (ID) ·