BANDUNGMU.COM, Garut — Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Leles, Garut, Jawa Barat, menyelenggarakan salat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Muhammadiyah Perum Qoryah Thoyyibah pada Jumat 21 April 2023.
Bertindak sebagai pemimpin dan khatib ialah Sekretaris PCM Leles Ustadz Wahyu SPdI. Dalam khutbahnya, Ustadz Wahyu menjelaskan soal kejadian eklips mentari hibrida yangg terjadi menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah.
Dari peristiwa itu, Ustadz Wahyu membujuk kepada jamaah untuk mengingat tanda-tanda kekuasaan Allah yangg ditunjukkan melalui eklips matahari.

“Kemudian dari kejadian itu juga memberikan kekuasaan adanya perbedaan dalam menentukan tanggal 1 Syawal di Indonesia,” turur Ustadz Wahyu.
Ini menunjukkan bahwa manusia itu lemah. Hanya Allah yangg Mahakuasa, Mahatahu, dan inallaaha basyirun bimaa ta’maluuna (Allah Maha Melihat apa yangg engkau kerjakan).
Selalu positif
Ustadz Wahyu menjelaskan bahwa ada beberapa hikmah dari perbedaan dalam penentuan Idul Fitri seperti yangg terjadi sekarang ini.
Di antaranya bahwa perbedaan dari perspektif pandang positif untuk yangg terbaik bagi diri masing-masing. Suatu perihal bakal menjadi masalah jika tidak ada perspektif pandang positif (serba negatif). Wakafaa billaahi syahiidaa (dan cukuplah Allah sebagai saksi).
Sikap yangg kudu dimunculkan ialah menerima apa yangg Allah berikan dengan hati yangg ikhlas. Kemudian terus aktif dan giat beragama serta beramal. Keuntungan seseorang ditentukan takdir Allah melalui amalan-amalan dirinya sendiri.
Sebab masuk surga
Rasulullah SAW berfirman bahwa bakal ada tujuh puluh ribu orang yangg masuk surga tanpa hisab. Asbabulwurud (latar belakang turunnya) sabda ini ketika bakal berangkat haji.
Ketika Isra Mikraj juga, kata Ustadz Wahyu, Rasulullah SAW sempat memandang penunggu surga yangg masuk dengan ilmunya. Siapa mereka itu? Kata Rasulullah SAW, mereka adalah Amar bin Ash dan Abu Hurairah.

“Jalan masuk surga lainnya ialah lantaran mengurus family seperti sahabat Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib. Misalnya Umar sangat menyayangi istri dan keluarganya. Atau seperti sayangnya Ali kepada anak cucunya. Ada juga yangg masuk surga lantaran hartanya, misalnya Abu Bakar dan Abdurrahman bin Auf,” tutur Ustadz Wahyu.
Abdurahman bin Auf merangkak masuk surga lantaran tetap ada sisa kekayaan yangg belum diinfakkan. Itu lantaran saking banyaknya kekayaan Abdurrahman bin Auf.
“Oleh lantaran itu, mari kita mengeluarkan kekayaan barang dengan amal dan infak sehingga Allah bakal melimpahkan kekayaan bendanya kepada kita semua,” kata Ustadz Wahyu yangg juga Kepala SMA Muhammadiyah Kadungora, Garut, ini.
Sandal Bilal ada di surga
Terakhir, kata Ustadz Wahyu, ada orang-orang yangg masuk surga lantaran ibadahnya. Siapa mereka? Rasulullah mengatakan bahwa orang itu adalah Bilal bin Rabbah dan Abu Darda.
Bahkan dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa sandal Bilal itu terdengar suaranya ada di surga. Kenapa bisa seperti itu? Bilal selalu dawam wudu. Kalau batal wudunya, dia wudu lagi. Dia juga tidak meninggalkan salat sunnah.
“Kalau kita kudu meluangkan waktu untuk beribadah. Ada juga anak yangg diridai Allah menyebabkan seseorang masuk surga lantaran angan anaknya yangg saleh,” tandas Ustadz Wahyu.***
English (US) ·
Indonesian (ID) ·