Kontinuitas Mujahadah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

Oleh: Arip Somantri, Sekretaris PDM Kota Tasikmalaya periode 2015-2022

BANDUNGMU,COM — Kontinuitas adalah sebuah konsep yangg merujuk pada keadaan alias kondisi dari suatu perihal yangg berjalan secara terus-menerus alias tanpa putus-putus. Adapun mujahadah artinya berjuang dengan sungguh-sungguh.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Tasikmalaya yangg bakal dipilih di Musyda ke-3 diharapkan dapat bersungguh-sungguh melaksanakan tahapan program Muhammadiyah berkemajuan secara berkesinambungan.

Program Pimpinan Daerah Muhammadiyah yangg di-break down (turunan) dari program wilayah dan pusat dengan penyesuaian karakteristik, situasi, dan kondisi daerah.

Mengacu pada tahapan kebijakan program Muhammadiyah. Berdasarkan hasil Muktamar ke-45 Muhammadiyah di Malang.

Saat ini telah memasuki tahapan keempat (2020-2025/2022-2027), memasuki program jangka panjang lima tahun terakhir dari program kerja lima tahunan selama 20 tahun.

Tahapan pertama 2005-2010 difokuskan pada penataan dan pembinaan organisasi dan jaringan.

Tahapan kedua (2010-2015), difokuskan pada peningkatan dan pengembangan organisasi dan jaringan.

Tahapan ketiga (2015-2020), difokuskan pada transformasi (perubahan sigap ke arah kemajuan) sistem organisasi dan jaringan.

Tahapan keempat (2020-2025 /2022-2027), difokuskan pada terciptanya seluruh komponen sistem aktivitas Muhammadiyah yangg unggul.

Indikator kelebihan sistem aktivitas Muhammadiyah dapat tercermin pada pembinaan jamaah dan ideologi, kaderisasi dan partisipasi AMM, leadership, manajemen dan tata kelola SDM, pemberdayaan sosial, ekonomi keumatan, AUM unggulan yangg kreatif, inovatif, dan solutif, daya pengaruh, dan penguasaan media.

PDM Kota Tasikmalaya terpilih (masa kedudukan 2022-2027) mudah-mudahan dapat memprioritaskan program-program unggulan yangg berangkaian dengan konsolidasi ideologis, konsolidasi kelembagaan, peningkatan kualitas pimpinan, pemberdayaan family dan komunitas, dan mengembangkan kemitraan.

Capaian dan tantangan

PDM Kota Tasikmalaya masa kedudukan 2015-2022 dalam pengamatan penulis telah sukses mencapai kelebihan pada aspek leadership, manajemen dan tata kelola SDM, pemberdayaan sosial, dan ekonomi keumatan.

Artinya, ketercapaian program tetap berfokus pada aspek konsolidasi kelembagaan. Penambahan PCM dan PRM, penambahan masjid tingkat PDM, penambahan AUM kesehatan dan pendidikan.

Penambahan dan penuntasan sertifikasi aset wakaf Muhammadiyah dan keberadaan LazisMu yangg semakin mendapat kepercayaan masyarakat.

Sebagai corak tasyakur penduduk Muhammadiyah Kota Tasikmalaya, unik pada penambahan aset Muhammadiyah berupa wakaf, H Syarif Hidayat dan keluarga, selaku Ketua PDM Kota Tasikmlaya.

Selain sosok pemimpin yangg syarat pengalaman dan kebajikan, “legok tapak genténg kadék”, H Syarif Hidayat juga dari segi materi, alhamdulillah telah mewakafkan tanah seluas 1.222 M2.

Rinciannya ialah tanah yangg dibangun klinik melati 242 M2, tanah Masjid Muhammadiyah Mahhad Al-Hidayah 138 M2, dan tanah laman masjid Muhammadiyah Mahhad Al-Hidayah 842 M2.

Insyaallah kebaikan family H Syarif Hidayat juga bakal bersambung dengan rencana mewakafkan tanah dan bukit di Situ Butak Mangkubumi dengan luas lebih dari 1 hektare.

Tidak terhitung pula pengorbanan finansial yangg H Syarif Hidayat dan family hibahkan ke Muhammadiyah. Semoga kebaikan jariah senantiasa mengalir kepada H Syarif Hidayat dan keluarganya.

Klaim keberhasilan pada aspek konsolidasi kelembagaan tersebut dibuktikan dengan perolehan penghargaan dan apresiasi tinggi dari PWM dan PPM untuk PDM Kota Tasikmalaya.

Pertama, penghargaan PDM unggulan pada PWM Award 2022 berbareng dengan PDM Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cirebon.

Kedua, di tingkat pusat masuk nominator 18 PDM unggulan dalam kategori PDM peduli bagian dan ranting.

Ketiga, LazisMu Kota Tasikmalaya juga mendapatkan penghargaan pada 2020 sebagai LazisMu terbaik kategori Taat Pelaporan Program di Jawa Barat.

Pada 2021 sebagai LazisMu terbaik kategori Program Pemberdayaan Ekonomi di Jawa Barat. Kemudian pada 2022 memperoleh hasil audit wajar tanpa pengecualian lazisMu Jawa Barat dan Auditor Abdul Hamid dan Rekan (Registered Public Accountants).

Prestasi LazisMu PDM Kota Tasikmalaya tidak lepas dari peran strategis dalam menghimpun zakat, infak, infak yangg menunjukkan trend meningkat.

Pada 2016 tetap PDM masa kedudukan 2010-2015 dapat menghimpun Rp 224.995.509,-. Mulai PDM masa kedudukan 2015-2022 pada 2017 Rp 332.672.835,- tahun 2018 Rp 419.002.554,- tahun 2019 Rp 381.345.245,- tahun 2020 Rp 431.969.127,- tahun 2021 Rp 648.689.843,- dan tahun 2022 Rp 548.830.255,-.

Keempat, Majelis Wakaf dan Kehartabendaan (MWK) di bawah ketua almarhum Dr H Cecep Bagja Gunawan SH MH MSi sukses menyelesaikan sertifikasi 101 bagian tanah wakaf Muhammadiyah atas nama ketua persyarikatan.

Penyerahan salinan wakafnya disampaikan ke PWM dan PPM; luas tanah 124,613 M2 Rp 94.692.181.696, luas gedung 20,36 M2 86.690131.010.

Nilai aset berasas NJOP 181.583.312.706. Aset tanah dan gedung menurut nilai pasar Rp 750.000.000.000,-. Sebuah capaian sertifikasi aset Muhammadiyah yangg susah ditandingi PDM lain.

Kelima, dalam rangka menyambut Muktamar ke-48 di Solo, PDM Kota Tasikmalaya sukses mengumpulkan tulisan dari 22 orang pegiat literasi Muhammadiyah Kota Tasikmalaya.

Kumpulan tulisan ini sukses menjadi sebuah kitab yangg berjudul “Kado Muktamar Muhammadiyah ke-48 dari Muhammadiyah Kota Tasikmalaya”.

Namun, sebagai catatan, untuk bekal kelanjutan perjuangan para “inohong” PDM ke depan, di kembali beberapa torehan kesuksesan tersebut, tetap menyisakan PR alias tantangan yangg kudu dibenahi.

Terutama kelebihan pada aspek konsolidasi ideologis, peningkatan kualitas pimpinan, pemberdayaan family dan komunitas, dan mengembangkan kemitraan.

Musyada dan mujahadah PDM Kota Tasikmalaya mendatang

Musyawarah wilayah (Musyda) menurut Anggaran Dasar Muhammadiyah pasal 26 adalah permusyawaratan Muhammadiyah tingkat wilayah yangg kudu diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Daerah.

Penyelenggaraan Musyda ke-3 Muhammadiyah Kota Tasikmalaya insyaallah bakal digelar pada 23-24 Syawwal 1444 Hijriah alias 13-14 Mei 2023 bertempat di Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas).

Rangkaian agenda musyda sebagaimana bunyi Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah pasal 26, selain mengkaji laporan ketua wilayah periode 2015-2022, juga bakal melakukan pembahasan program dan rekomendasi, pemilihan Anggota Pimpinan Daerah dan Pengesahan Ketua PDM serta pemilihan Anggota Musypimwil wakil daerah, untuk satu periode ke depan 2022-2027.

Selain itu, dibicarakan juga beragam masalah Muhammadiyah di Kota Tasikmalaya dan pembahasan usul-usul personil dan peserta Musyda.

1. Konsolidasi ideologis

Muhammadiyah mempunyai pedoman organisasi yangg berkarakter ideologis sebagaimana terkandung dalam Muqaddimah AD, Kepribadian, Khittah, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua, Negara Pancasila Darul Ahdi Wa syahadah, dan prinsip-prinsip ideologis lainnya.

Bagaimana pedoman organisasi yangg berkarakter ideologis itu menjadi pedoman berpikir, bersikap, dan bertindak bagi personil dan lembaga Muhammadiyah di Tasikmalaya.

PDM Kota Tasikmalaya mendatang melaksanakan langkah revitalisasi ideologi dengan langkah berikut.

Pertama, meningkatkan usaha-usaha penanaman, pemasyarakatan, dan pengamalan mengerti Islam dalam Muhammadiyah disertai tuntunan, arahan, pedoman, dan pengarahan ke seluruh personil dan lingkungan kelembagaan Persyarikatan secara lebih intensif, serius, dan tersistem.

Kedua, melaksanakan dan mengintensifkan pembinaan-pembinaan ideologis di PRM, PCM, Ortom dan AUM seperti Darul Arqam/Baitul Arqam, Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah, pengajian pimpinan, pengajian anggota, refreshing, up-grading, kajian-kajian intensif, pembinaan masjid/mushala yangg tersistem, dan kegiatan-kegiatan Persyarikatan lainnya yangg berkarakter ideologis alias penanaman idealisme secara lebih terprogram dan tersistem.

2. Konsolidasi kelembagaan

Kantor PDM sebagai basecamp aktivitas adalah wajah bagi sebuah lembaga alias organisasi. Menjadi penting, melakukan penataan instansi alias sekretariat. Bahkan, keberadaan instansi PDM yangg lebih memadai dan strategis.

PDM juga terus meningkatkan konsolidasi kelembagaan dengan ketua persyarikatan di bawahnya, baik PCM, PRM dan Pimpinan Amal Usaha serta Ortomnya.

Sebanyak 9 PCM dan 38 PRM dari sejumlah itu ada yangg dikategorikan aktif, kurang aktif, dan vakum alias tidak menunjukan aktivitas.

Beberapa AUM pendidikan juga menunjukkan indikasi mundur, baik dari aspek pengelolaan maupun jumlah siswanya.

Cenderung “lâ yahyâ walâ yamût”. Oleh lantaran itu, pikiran bernas, bimbingan, arahan, dan tindakan konkret dari PDM menjadi suatu keniscayaan.

Sertifikasi tanah wakaf telah berhasil. Tapi di kembali keberhasilan itu ada PR dalam pemanfaatan tanah wakaf agar lebih produktif.

Di sinilah perlunya terobosan-terobosan program imajinatif membangun kebaikan upaya pada areal wakaf Muhammadiyah yangg belum termanfaatkan.

AUM pendidikan As-Salam sebagai pusat perkaderan Muhammadiyah agar segera terwujud dengan support penuh dari PDM.

3. Peningkatan kualitas pimpinan

Salah satu tipikal pemimpin di Muhammadiyah adalah spiritualitas Islam. Pasalnya kepiawaian memimpin kudu memadukan antara bekal intrinsik yangg merupakan kualitas perseorangan (hard skill) yangg mumpuni dipadukan dengan keahlian soft skill untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan berorganisasi.

Pemimpin juga kudu mempunyai seni kepemimpinan. Inti kepemimpinan dalam Muhammadiyah adalah menggerakkan. Kemampuan menggerakkan merupakan seni kepemimpinan yangg perlu terus dikembangkan.

Peningkatan kualitas ketua dilakukan melalui beragam momen dan saluran serta mengembangkan beragam model dan beragam corak peneguhan dan ekspansi pemikiran maupun peningkatan keterampilan.

Baitul Arqam dan Darul Arqam di tingkat PRM, PCM, PDM, dan AUM yangg pada periode lampau tetap dirasakan kurang.

Apalagi terkendala pandemi covid-19, perlu ditata ulang, disiapkan, dan dilaksanakan sesuai dengan pedoman perkaderan baku di Muhammadiyah. Pelaksanaanya lebih inovatif, menarik, dan mencerahkan.

Pengalaman penulis mengisi pengajian di beberapa bagian dan ranting menunjukkan bahwa training dakwah dan manajemen dakwah bagi korp mubalig Muhammadiyah Kota Tasikmalaya juga bagian krusial kudu dilaksanakan.

Pengelola pengajian di beberapa ranting, juga narasumbernya, atas dasar kurangnya mubalig didikan Muhammadiyah, akhirnya mempercayakan pengelolaan pengajian dan menjadwal mubalig yangg belum mendapatkan pendidikan Muhammadiyah.

Kondisi demikian bakal menghalang tersampaikannya mengerti kepercayaan menurut Muhammadiyah.

4. Pemberdayaan family dan komunitas

Keluarga merupakan tiang utama kehidupan umat dan bangsa sebagai tempat sosialisasi nilai-nilai yangg paling intensif dan menentukan.

Oleh lantaran itu, menjadi tanggungjawab setiap personil Muhammadiyah untuk mewujudkan kehidupan family yangg sakinah.

Dalam pengajian family Muhammadiyah itu harapannya semua personil family bisa turut datang dan merasakan atmosfer persyarikatan yangg hangat dan penuh kekeluargaan.

Melalui Majelis Tablig dan Lembaga Dakwah Komunitas dapat dijadwal pengajian unik family ketua Muhammadiyah di semua level. Di samping mengundang keaktifan mereka pada pengajian umum yangg sudah biasa dilaksanakan.

Model dakwah pencerahan berbasis organisasi merupakan corak aktualisasi dakwah Islam yangg diperankan aktivitas Islam ini dengan perhatian alias konsentrasi pada kelompok-kelompok sosial unik yangg disebut “komunitas”.

Namun, dalam dakwah pencerahan tersebut dikembangkan pendekatan dan strategi yangg lebih relevan.

Tujuannya untuk menghadapi beragam organisasi yangg berkembang di masyarakat sesuai dengan karakternya masing-masing ke dalam suatu model dakwah yangg aktual.

Pendekatan dan strategi dakwah tersebut difokuskan kepada kelompok-kelompok masyarakat yangg tergolong dalam komunitas.

Misalnya Komunitas hobi, organisasi termarjinalkan, pemulung, difabel maupun lainnya.

Pembekalan keahlian dan pelibatan AMM dalam aktivitas dakwah organisasi perlu diberi kesempatan dan porsi lebih. Lazismu, MDMC, MPS, Aisyiyah, dan Nasyiatul Aisyiyah ikut dimotivasi untuk terjun menyemarakan aktivitas yangg bergesekan langsung dengan mereka.

5. Mengembangkan kemitraan

PDM Kota Tasikmalaya perku melakukan kajian strategis yangg berakibat besar pada masa depan persyarikatan.

PDM dapat melakukan positioning Muhammadiyah pada isu-isu strategis keumatan dan kemanusiaan dalam tingkat lokal Tasikmalaya.

PDM perlu mendinamisasi aktivitas Muhammadiyah dalam merespons isu-isu esensial yangg berakibat jangka panjang, menjembatani, menghubungkan, dan mensinergikan Muhammadiyah dengan segenap kekuatan strategis Kota Tasikmalaya.

Kemitraan yangg paling utama, bagi PDM Kota Tasikmalaya, tentu saja adalah menjalin ukhuwah dengan seluruh ormas Islam yangg ada di Kota Tasikmalaya.

Kemitraan PDM dengan pemerintah terutama dengan kementerian kepercayaan kota, dinas pendidikan, dinas kesehatan, dinas sosial, dan dinas-dinas lainnya. Dalam rangka mensinergikan program mengenai dengan majelis dan lembaga.

PDM juga kudu menjalin terobosan dengan bumi upaya dan ekonomi, mengembangkan AUM ekonomi, untuk menguatkan sektor finansial PDM.

Khatimah

Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menggurui para ketua terpilih nanti. Tulisan ini hanya coretan kasih sayang penulis dan kepedulian pada kemajuan dakwah Muhammadiyah kota Tasikmalaya.

Penulis, lantaran kudu menguatkan dakwah Muhammadiyah melalui AUM, maka tidak ikut mencalonkan dalam kontestasi calon pimpinan.

Meski demikian, setidaknya dapat sharing pengalaman menjadi personil PDM selama tiga masa jabatan, ikut memperhatikan capaian capaian dakwah PDM Kota Tasikmalaya.

Aspek mana yangg tetap memerlukan perhatian agar aktivitas mendakwahkan Islam mencerahkan Tasikmalaya dapat tercapai dengan kesinambungan program-programnya. Wallâhu a’lam bi al-shawâb.***

-->
Sumber bandungmu.com
bandungmu.com