Bantul, Suara ‘Aisyiyah – Para master dari Asia Tenggara pada Kamis (26/9) di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memaparkan “Seminar Internasional tentang Program Makan Siang di Sekolah di Asia Tenggara: Praktik Terbaik dan Pembelajaran”, yangg diselenggarakan oleh UAD bekerja-sama dengan SEAMEO RECFON.
Selain pembicara dari Universitas Ahmad Dahlan yangg mewakili perspektif dari Indonesia, seminar ini turut menghadirkan pembicara dari Kamboja, Singapura, dan Filipina yangg juga menjabat sebagai personil Dewan Wali Amanat SEAMEO RECFON (Organisasi Kementerians Pendidikan se-Asia Tenggara, Pusat Regional untuk Pangan dan Gizi).
Selain memberikan kontribusi dalam seminar, para mahir ini juga berasosiasi dengan personil Dewan Wali Amanat dari 11 negara personil SEAMEO lainnya untuk menghadiri rapat Dewan Wali Amanat (Governing Board Meeting) tahunan yangg tahun ini diselenggarakan di Yogyakarta.
“Rapat Dewan Gubernur tahunan merupakan pertemuan yangg strategis dan penting, lantaran keputusan yangg diambil di sini bakal langsung mempengaruhi masa depan program pangan dan gizi di seluruh Asia Tenggara,” Kata Herqutanto, Direktur SEAMEO RECFON dalam sambutannya saat pembukaan.
“Kami sangat antusias dengan inisiatif “the Southeast Asian Youth Forum on Food and Nutrition”, karena ini bakal memberdayakan generasi muda untuk menjadi advokat bagi peningkatan gizi di organisasi mereka,” imbuhnya.
Pertemuan ini mempunyai peran strategis dalam menetapkan arah kebijakan pangan dan gizi di area Asia Tenggara.
Dalam pertemuan ini, 11 personil Dewan Wali Amanat SEAMEO RECFON berkumpul untuk meninjau dan memberikan masukan mengenai 12 makalah kerja yangg diusulkan SEAMEO RECFON.
Anggota dewan, yangg mewakili sektor pendidikan dan kesehatan dari 11 negara Asia Tenggara, terlibat dalam obrolan krusial yangg bermaksud untuk memajukan kebijakan pangan dan gizi di area tersebut. Agenda utama yangg dibahas meliputi:
- Perubahan Status Hosting dan Administrasi: Diskusi tentang perkembangan struktural dan manajemen SEAMEO RECFON untuk meningkatkan efisiensi operasionalnya.
- Forum Pemuda Asia Tenggara tentang Pangan dan Gizi (the Southeast Asian Youth Forum on Food and Nutrition): Sebuah inisiatif baru yangg bermaksud untuk melibatkan pemuda dari seluruh area Asia Tenggara dalam pembelaan dan pendidikan mengenai keamanan pangan dan gizi.
- Pelatihan tentang Manajemen Program Gizi Berbasis Sekolah bagi Kepala Sekolah: Pengenalan program training komprehensif yangg dirancang untuk membekali pemimpin sekolah dengan keahlian dan pengetahuan yangg diperlukan untuk mengelola program gizi berbasis sekolah dengan efektif.
Baca Juga: Anak-anak, Kerupuk, dan Kemerdekaan
Rapat ini diakhiri dengan support kuat dari seluruh personil Dewan Gubernur untuk melanjutkan inisiatif-inisiatif tersebut dan terus memajukan kerja sama regional dalam pendidikan dan kebijakan gizi.
Anggota majelis juga mendukung penyelenggaraan Konferensi Internasional ke-2 tentang Pangan dan Gizi (ICFN) yangg bakal diadakan pada 17-18 Oktober 2024, yangg diharapkan bakal menghimpun master dunia dan regional untuk mengatasi tantangan pangan dan gizi yangg sedang berkembang.
“Pekerjaan yangg kami lakukan di Yogyakarta minggu ini bakal mempunyai akibat jangka panjang bagi jutaan anak – anak di seluruh Asia Tenggara,” kata Mary Chong, personil Dewan Gubernur dari Singapura.
“Dengan support dan kerjasama dari semua negara SEAMEO, kami dapat membangun program yangg lebih kuat dan efektif untuk mengatasi masalah gizi pada anak-anak dan memastikan masa depan yangg lebih sehat bagi mereka,” imbuhnya.
Seminar dan rapat Dewan Gubernur ini telah menegaskan pentingnya kerja sama di seluruh Asia Tenggara. Para mahir menyerukan peningkatan kerja sama regional dalam menangani masalah gizi dan memperkuat program makan siang di sekolah.
Dengan berbagi praktik terbaik, mengintegrasikan teknologi inovatif, serta membangun kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal, seluruh negara di Asia Tenggara dapat bergerak menuju masa depan yangg lebih sehat bagi semua anak-anak penerus bangsa.
English (US) ·
Indonesian (ID) ·