Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Aceh: Sekolah Muhammadiyah Berbenah Menuju Sekolah Unggul di Aceh - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 10 bulan yang lalu

Kuala Lumpur, Suara ‘Aisyiyah – Sekolah-sekolah Muhammadiyah di seluruh wilayah Aceh saat ini berbenah menuju pusat kelebihan Pendidikan Dasar dan Menengah dari semua jenjang Satuan Pendidikan, sehingga diharapkan penyelarasan program, konsentrasi pada pembelajaran mendalam, personalisasi pembelajaran, kerjasama yangg kuat, penemuan yangg berkepanjangan serta konsentrasi pada keahlian abad 21, lingkungan belajar yangg positif, keterlibatan orang tua dan komunitas, serta pertimbangan yangg berkualitas.

Demikian disampaikan Iskandar Muda Hasibuan di sela-sela kunjungannya di Kuala Lumpur yangg didampingi oleh Ridzki Dasilpa dan Syaifullah Ikhsan.

Hasibuan menjelaskan bahwa saat ini timnya sedang konsentrasi pada penguatan pendidikan karakter untuk Guru Bimbingan Konseling dan Guru Kelas dan mensosialisakan 7 kebiasaan anak Indonesia, makan bergizi, serta mengupayakan pemahaman tentang perubahan iklim, mitigasi dan penyesuaian di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

“Selain itu kita juga mendukung wajib belajar 13 tahun dan pemerataan pendidikan di Aceh berbasis kebutuhan masyarakat seperti Rumah Belajar Muhammadiyah, Pendidikan Jarak Jauh, dan juga mendukung kebijakan afirmasi pendidikan sebagai upaya memberikan kesempatan yangg sama bagi semua perseorangan dalam mengakses dan meraih kualitas pendidikan yangg baik, terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi, kondisi geografis mereka,” imbuhnya.

Menurut Hasibuan, setiap orang berkuasa mendapatkan pendidikan yangg berkualitas, afirmasi membantu menggali dan mengembangkan potensi tersebut lantaran pendidikan adalah investasi untuk masa depan.

Baca Juga: Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Holistic Terintegratif 

Lebih jauh, Hasibuan juga menjelaskan jika pemerintah Aceh memerlukan dan bersedia memfasilitasi Relawan Mengajar maka Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal seluruh Aceh siap berperan-serta dan menyediakan kader-kader terbaiknya diseluruh Aceh.

Ia juga menyinggung tentang kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan pembimbing yangg kudu menjadi prioritas pemerintahan Aceh yangg baru, sesuai dengan petunjuk Undang-Undang Pemerintahan Aceh sebagai bentuk MoU Helsynki yangg mewajibkan anak-anak di seluruh wilayah Aceh wajib mendapatkan pendidikan yangg berbobot dan Islami.

Hasibuan juga menjelaskan bahwa pendidikan unggul di sekolah Muhammadiyah berasosiasi erat dengan keahlian literasi, numerasi dan saintek serta bahasa dan sastra, sehingga timnya juga tetap merumuskan strategi pendidikan matematika dan saintek sejak Pendidikan Usia Dini bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah.

“Saat ini kita telah mendirikan sekolah unggul di Subulussalam dan Gayo Lues dengan pengembangan eksisting, termasuk pengembangan vokasi, kejuruan, dan training peningkatan kompetensi berkelanjutan,” ujarnya.

Hasibuan berambisi Pemerintah Aceh yangg baru bisa membangun sinergitas yangg kuat dan bekerja-sama dengan semua stakeholder yangg bergerak dalam membangun pendidikan Aceh yangg lebih berbobot dan Islami. (Agusnaidi B/Sa)

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id