Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikdasmen, Anang Ristanto, mengatakan TKA menjadi bagian krusial dalam upaya membangun ekosistem pendidikan yangg berbobot dan berkarakter.
MAKLUMAT — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar Diseminasi TKA (Tes Kemampuan Akademik) berjudul “Mari Laksanakan TKA yangg Berintegritas untuk Pendidikan yangg Berkualitas” di Asrama Haji Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (16/10/2025). Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Kemendikdasmen, Kementerian Agama, serta Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikdasmen, Anang Ristanto, mengatakan TKA menjadi bagian krusial dalam upaya membangun ekosistem pendidikan yangg berbobot dan berkarakter.
“Kejujuran dan tanggung jawab kudu menjadi fondasi utama dalam setiap penyelenggaraan asesmen nasional. Kami berambisi para peserta didik dan juga Bapak-Ibu pembimbing mempersiapkan serta menyukseskan Tes Kemampuan Akademik ini dengan menjunjung tinggi integritas dan kejujuran,” ujar Anang.
Lebih lanjut, Anang menjelaskan, penyelenggaraan TKA tidak sekadar menjadi perangkat ukur, tetapi juga menjadi sarana refleksi bagi sekolah terhadap proses pembelajaran yangg telah berjalan.
“Kegiatan seperti ini perlu terus diperkuat. Mari jadikan momentum ini sebagai aktivitas berbareng untuk menghadirkan pendidikan dasar dan menengah yangg berbobot untuk semua,” ujarnya.
Anang tak lupa membujuk seluruh pihak untuk menjadikan penyelenggaraan TKA sebagai aktivitas berbareng dalam mewujudkan pendidikan yangg berintegritas dan berkualitas.
“Mari kita sukseskan Tes Kemampuan Akademik dengan semangat kejujuran demi pendidikan Indonesia yangg lebih baik,”tegasnya
Sementara itu, Sekretaris Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Muhammad Yusro, menegaskan bahwa TKA merupakan asesmen nasional berkarakter tidak wajib dan tidak menentukan kelulusan. Meski demikian, TKA mempunyai faedah strategis bagi peserta didik dan satuan pendidikan.
“Walaupun berkarakter opsional, TKA menjadi sarana belajar bersama. Hasilnya berfaedah bagi sekolah dan pemerintah wilayah dalam perencanaan pendidikan berbasis mutu, serta menjadi validator nilai rapor untuk seleksi jalur prestasi di perguruan tinggi,” jelas Yusro.
Ia menambahkan, hingga penutupan pendaftaran, tercatat 3,5 juta siswa di seluruh Indonesia mengikuti TKA. Di Kalimantan Barat, sebanyak 65.866 siswa dari 1.156 satuan pendidikan terdaftar sebagai peserta. Kabupaten dengan peserta terbanyak ialah Sambas, Kayong Utara, dan Pontianak.
Dukungan pemerintah wilayah terhadap penyelenggaraan TKA di Kalbar juga tampak melalui kehadiran Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, Syarif Faisal Indahmawan. Ia menyebut TKA sebagai perangkat ukur yangg objektif dan berkeadilan.
“TKA berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) yangg mengasah keahlian analisis, evaluasi, dan pemecahan masalah. Tes ini mendorong pelajar untuk berpikir kritis dan kreatif, bukan sekadar menghafal,” tutur Faisal.
Dari unsur organisasi pelajar, perwakilan Pimpinan Pusat IPPNU, Hazimatul Layyinah, menyampaikan apresiasi atas sinergi antara Kemendikdasmen dan IPPNU dalam penyelenggaraan TKA.
“Integritas dalam belajar berfaedah berani jujur dan terus berusaha. Dari sinilah kualitas pendidikan tumbuh. Kami percaya pelajar Indonesia bisa melaksanakan TKA dengan semangat kejujuran dan ketulusan,” kata Hazimatul.
Kegiatan Diseminasi TKA diikuti sekitar 500 pelajar SMA, SMK, dan MA dari Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. Selain pemaparan materi teknis, aktivitas juga menghadirkan simulasi TKA serta sesi perbincangan interaktif antara narasumber dan peserta.(*)
1 minggu yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·